04. "Maaf Ya Ruka"

115 13 3
                                    

•••

"Wonbin."

Perempuan itu masih berdiri sembari melihat temannya yang entah kenapa sedang menghindar dari dirinya. Ruka pun tak tahu dimana letak kesalahannya.

Laki laki tersebut tak acuh dengan gadis yang dia anggap sebagai teman itu karena rasa malu yang ia rasakan dari minggu yang lalu. Tetapi jika ia terus menerus seperti ini, pastinya Ruka akan berpikir bahwa dirinya sedang menjauhi Ruka tanpa sebab.

Seharusnya Wonbin secepatnya memberikan penjelasan kepada Ruka, alih alih untuk membuat Ruka tidak berpikir hal yang buruk.

Wonbin Pov

Dipikir pikir gua lebay banget ngga sih? Cuma gara gara Ruka liat gua abis mandi dan gua malah jadi menghindar begini dari dia. Kemarin juga Jisung ngomong ke gua kalo Ruka ngerasa lagi dihindarin sama gua.

Apa gua chat dia aja ya? Tapi gua belum punya nomor dia.

Gua harus minta maaf ke dia nanti, kalo gini terus nanti malah kasian si Ruka.

Wonbin Pov End

Bel istirahat telah berbunyi, Ruka dan teman sekelasnya bergegas menuju kantin sekolah karena perut mereka semua sudah sangat berisik seperti bunyi mesin diesel.

"Ruka" panggil Jake yang sedang duduk di sampingnya.

Ruka langsung menengok ke arah sumber suara.

"Kamu lagi marahan sama Wonbin?" Tanya Jake.

Gadis tersebut harus memikir terlebih dahulu, karena Wonbin akhir akhir ini sedang silent treatment kepada dirinya, Ruka sendiri pun kurang tahu persis apa penyebab Wonbin berperilaku seperti itu kepada dirinya.

"Ngga tau tuh Wonbin, tiba tiba kaya gitu" jawab Ruka.

Hal tersebut membuat semua teman temannya berasumsi tentang permasalahan dirinya dan Wonbin.

"Lagi pms kali" Ucap Lily.

Kalimat yang baru saja Lily sampaikan membuat Isa menoyor kepala gadis itu.

"Emang Wonbin cowo apaan" Ucap Ruka.

"Kayanya Wonbin lagi deketin cewek deh, menurut gua mah" Ujar Jay.

"Bisa jadi gitu" Saut Jake.

Ruka Pov

Ohh gitu ya, berarti selama ini diemin gua cuma gara gara lagi deketin cewek? I dont care about that, lagian gua sama dia ngga ada hubungan apa apa.

Tapi rasanya kaya gimana gitu, padahal ketemu juga belum terlalu lama banget, udah mau asing aja pertemanan ini.

"Kata gua mah mending lu juga ngga usah deket deket Wonbin Ruk"

Yang barusan Jay ngomong buat jantung gua berdebar, dan buat gua berpikir kalo alasan Wonbin jauhin aku gara gara lagi deketin cewek itu bener.

Ya udah, its okay terserah Wonbin juga, kan gua bukan siapa siapanya.

Ruka pov end

Sudah jam 14.56, hanya menunggu beberapa menit lagi untuk pulang ke rumah, dengan jam pelajaran yang sangat membosankan bagi Wonbin. Percuma saja sedari tadi berada di kelas jika pikiran Wonbin hanya ada permasalahannya dengan Ruka.

Wonbin benar benar bertekad nanti sepulang sekolah ia akan memberikan klasifikasi dan meminta maaf kepada Ruka karena hal yang membuat Wonbin overthinking. Ketika bel pulang berbunyi Wonbin langsung mencari keberadaan Ruka di kelasnya, namun sudah tidak ada siswa sama sekali di ruangan ini, dia sudah mencari hampir satu sekolah namun tetap saja tidak ada sosok gadis tersebut.

Akhirnya dia menyerah dan memilih untuk pulang ke rumah, mungkin ia akan membicarakannya nanti di rumah Ruka.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini Wonbin masih di perjalanan menuju ke rumah, tetapi ia tak sengaja melihat sosok yang sedari tadi ia cari cari. Ruka.

Laki laki itu langsung menekan rem motornya, dan masuk ke sebuah cafe yang sedang di kunjungi oleh Ruka.

Ia berjalan perlahan menuju ke arah Ruka, gadis itu sedang duduk sendirian sambil menatap lautan yang berada di depan matanya, rasa bersalah Wonbin kembali muncul ketika melihat Ruka sedang termenung sendirian seperti ini.

Wonbin menepuk pundak Ruka.

Gadis itu sedikit kaget dengan keberadaan Wonbin yang secara tiba tiba berada di sampingnya.

"Wonbin" Lirih Ruka.

Lalu Wonbin menarik kursi di dekat Ruka agar ia bisa duduk di dekat Ruka. Raut mukanya seakan akan seperti tidak percaya dengan keadaan saat ini.

Sudah pasti. Ruka sangat tidak percaya jika sosok yang dari tadi ia pikirkan tiba tiba saja ada di dekatnya.

"Ruka, im sorry" Ucap Wonbin dengan tertunduk di depan Ruka.

"Buat apa?"

Ruka sendiri kaget karena tiba tiba juga Wonbin meminta maaf kepada dirinya, aneh sekali tingkah laku remaja satu ini.

"Maaf ya akhir akhir ini aku menghindar terus sama kamu, cuma karena gara gara pas waktu itu" Ucap Wonbin.

Ruka hanya tertawa ketika mendengar kalimat yang baru saja laki laki itu lemparkan.

"Iya iya, aku juga ngga marah" Ucap Ruka sambil tertawa.

Saat ini mereka masih sedikit canggung karena hal itu, keduanya hanya diam sambil menatap lautan biru dan desiran ombak biru yang berakhir menghantam bibir pantai.

"Kenapa laut itu biru, Ruk?" Tanya Wonbin.

"Ya karena cahaya matahari yang masuk ke air laut kemudian dipantulkan dan tersebar oleh partikel-partikel yang terlarut di dalamnya, seperti garam, sedimen, dan organisme mikroskopis" Jawab Ruka panjang lebar.

"Ngga asik lah Ruk" Kesal Wonbin.

"Aku cuma mau jawab aja"

Ruka hanya tertawa ketika melihat Wonbin memasangkan raut muka cemberutnya.

"Ayo pulang sebentar, udah malam" Ajak Wonbin.

Kemudian mereka berboncengan melewati kota pinggir pantai yang begitu ramai, mungkin aneh sekali di jam segini ada dua siswa yang baru pulang dan masih memakai seragam sekolah.

"Aku maaf ya Ruka." Ucap Wonbin.

"Iya udah aku maafin Wonbin"

Wonbin hanya tersenyum kepada Ruka.

"Sana masuk, di sini dingin" Perintahnya.

"Iya, kamu hati hati ya"

"Santai, kan cuma beberapa meter aja rumah aku" ucap Wonbin.

"Intinya hati hati lah"

Gadis tersebut berjalan menuju pintu rumahnya, Wonbin masih menatap kepergian gadis itu. Lalu dia kembali melihat jendela kamar Ruka yang sebelumnya gelap kini menjadi terang karena penghuninya telah kembali menempati ruangan tersebut.

Wonbin menarik pedal gas dan segera pulang ke rumahnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦

haii haii, udah lama ga update kan guys, sorry sorry 😢

jangan lupa vote n comment ya 💞🧚

Ocean Blue Waves ( WONBIN × RUKA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang