Salam bahagia buat kalian semua yang masih setia sama cerita-cerita aku
Ternyata setelah aku pikir-pikir sayang juga cerita ini di unpublish 😅😅
Mana ini cerita juga nemu di draf lama yang sayang di buang😅😅
Jadi aq up lanjutan nya buat kalian
.
.
Enjoyed!!
.
.
Taehyung tidak tahu, apa yang dilakukannya ini benar atau tidak. Menerima tawaran kedua temannya untuk menginap di rumah tua yang sudah terkenal dengan keangkerannya, ia seolah mengantar nyawanya sendiri.
Mengumpati Sungjae yang mengejeknya terlalu jelas karena ia yang sok menjual mahal awalnya dan Sungjae menambah masa inapnya di rumah tua itu menjadi dua bulan –gila benar teman-temannya.
Setelah pertemuan mereka di atap saat itu, Jimin tidak pernah mengatakan apapun padanya, hanya menatap dirinya dengan tatapan yang sangat Taehyung tahu apa artinya. Tatapan yang seolah menggambarkan kekhawatirannya pada dirinya.
Taehyung hanya membawa tas ranselnya yang berisi baju-bajunya dan meninggalkan barang barangnya yang lain pada Hoseok. Terlalu malas jika ia harus membawa barangnya yang sebenarnya tidak terlalu banyak dan meninggalkan buku-bukunya di loker sekolah.
Drrtt ddrrtt drrtt
"yeoboseyo?" ucapnya setelah menempelkan benda persegi miliknya ke salah satu telinganya,
"Maafkan aku. Ibu ku melarang ku mendekati rumah tua itu".
"Apa?!" Teriaknya tak habis pikir,
"Kau juga harus membatalkan niatanmu yang menerima tawaran bodoh mereka Tae-ah. Aku serius, rumah itu benar-benar ada penunggunya".
"Apa yang kau katakan bodoh! Jangan membual dan menakut-nakuti ku." geramnya dengan menggigit bibir bawahnya kesal.
"Aku serius Taehyung-ah".
"Aku juga serius bodoh! Kau kira untuk apa aku menerima tawaran mereka" jedanya sebentar dengan menghirup masuk oksigen agar memenuhi paru-parunya yang mulai terasa sesak karena kekesalannya pada Jimin.
“Katakan saja jika kau tidak ingin menemaniku, jangan Bibi Park kau jadikan alasan. Bukankah sedari awal aku sendiri yang akan pergi masuk ke rumah tua itu, kau saja yang sok menjadi pahlawan kesiangan dengan menawarkan diri untuk menemaniku”.
“Tae-ah aku serius. Jangan pergi ke dalam rumah tua itu, aku tidak ingin sesuatu terjadi padamu”.
“Tidak akan ada yang terjadi padaku, jadi berhentilah khawatir”.
"Tae----".
Tut tut tut
Tanpa mendengar ucapan Jimin lagi, Taehyung mematikan sambungan telpon mereka begitu saja dengan sepihak. Merasa kesal pada Jimin yang awalnya ingin menemaninya. Tapi bodohnya Hoseok dengan mulut embernya mengatakan pada bibi Park bahwa Jimin akan ke rumah hantu tua yang angker itu, sehingga Jimin dimarahi dan tidak boleh keluar rumah.
Jimin menghubungi Taehyung untuk mencoba menakuti Taehyung dengan cerita dari eommanya. Berharap Taehyung takut dan membatalkan niatannya untuk menguji nyalinya. Tapi Taehyung tetaplah Taehyung yang keras kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK HOME (KookV)
Fanfiction(Completed) Masyarakat percaya, bahwa Rumah tua yang berada di belakang Sekolah Menengah atas satu-satunya di Kota mereka adalah Rumah tua yang angker. Siapa pun yang berani menginjakkan kakinya di Rumah tua itu, tidak akan pernah kembali. Bahkan pi...