Kehidupan Batari disibukan berbagai promosi dan lainnya, saat ini job dia tak sepadat sebelumnya yang hanya bisa tidur 3 jam dalam sehari, kini agak sedikit berkurang karena perusahaan memberikannya cuti sementara untuk mengistirahatkan badan.
"Inget pulang kamu"ucap papa
"Udah 4 bulan dari kamu debut, dan belum juga ada tanda² kamu berhasil"ucap papa remeh
"Pa wajar tari itu artis baru, dan dapet penjualan album 20rbu itu udah bagus loh, biasanya aja cuma beberapa aja kalau solois"ucap Bian
"Kak"ucap Laras menghampiriku aku hanya diam menatapnya
"Boleh minta tanda tangannya, temen² Laras ngefans sama kakak"ucap Laras, aku menatap mata Laras penuh puja, tak bisa ku pungkiri ada rasa kecewa karena selama ini Laras bukan satu rahim denganku, tapi kami tetap saudara kandung karena satu ayah.
"Taroh dikamar kakak aja"ucap ku berjalan masuk menuju kamar.
Setelah banyak berfikir aku menghampiri papa dan bunda yang sedang menonton tv diruang tamu, pikiranku buntu aku harus tanya ke siapa lagi.
"Pah"ucapku, aku duduk di sofa agak jauhan dari papa dan bunda
"Hmm"ucap papa yang fokus nonton tv, mulutku seakan terkunci, semua kata2 yang kusiapkan tiba2 menghilang begitu saja.
"Kenapa"tanya papa, menatapku, aku mencoba menguatkan diri
"Tari"ucapku terdiam sebentar dan papa masih menatapku
"Tari nemuin foto wanita yang hampir mirip sama tari"ucapku membuat papa seketika berdiri dan remot yang dipegang bunda terjatuh.
"KAMU NGAMBIL FOTO ITU YA"ucap papa yang mulai emosi
"Tari nemuin pa , saat gak sengaja tari minjem buku papa"ucapku
"JANGAN BOHONG KAMU, PAPA GAK AJARIN KAMU MASUK SEMBARANGAN TANPA IZIN"emosi papa
"Kenapa? Tari anak papa, kenapa hanya tari yang gak boleh masuk ruang kerja papa"ucapku yang mulai ikut tersulut emosi
"Balikin fotonya"ucap papa emosi
"Gak , tari gak akan balikin"ucapku tak kalah emosi
"KAMU ITU NURUN DARI SIAPA, KAMU ITU ANAK GADIS JANGAN KERAS KEPALA APA LAGI MEMBANGKANG"ucap papa yang sudah emosi
"Bukanya tari, sifatnya nurun dari papa"ucapku
"TARI, GAK SOPAN KAMU, BUNDA GA PERNAH AJARIN TARI UNTUK BICARA SEPERTI ITU"ucap bunda
"sejak kapan bunda ajarin tari, bunda berhenti ngasih perhatian saat Laras udah lahir"ucapku dari arah tangga kak Bian dan Laras turun karena terganggu suara gaduh.
"Kamu harusnya bersyukur"ucap papa terpotong
"KENAPA HANYA TARI YANG DIBANDINGKAN DENGAN KAKAK DAN ADEK"ucapku emosi air mata udah terjun begitu saja.