24. DIFFERENT

440 43 5
                                    

°°°

!Ini hanya fiksi dan tidak ada sangkut pautnya dengan kehidupan idol!

!Jangan membandingkan atau membawa cerita lain ke cerita ini!

!Idol hanya sebagai visual!

°°°

Ada baiknya vote lah terlebih dahulu karena diliat liat cerita ini walaupun di post ulang tapi votenya tetep ga rata ya

°°°

"Bangke lo, Nava. Kita semua panik nyariin lo ternyata lo malah ada di markas, sialan emang," maki Bima ditengah keramaian kantin sekolah.

Nava hanya mengendikan bahunya acuh sembari menyantap daging hamburger yang ia pisahkan dari rotinya. "Siapa suruh cari Nava."

Pletak!

"Bima, sakit!" Dahi mulus Nava pun menjadi korban jitakan Bima, membuat Nava mengerucutkan bibirnya.

"Enteng banget ngomongnya," sungut Bima.

"Kita gaakan nyariin lo kalo aja lo gak tiba-tiba pergi gitu aja," celetuk Yasa setelah itu menegak minuman isotonik miliknya.

"Lo kemana sih kemaren? Pas ngechat gue itu lo baru sampe markas kan, sebelumnya lo kemana?" tanya Sakra beruntun dan menuntut.

"Gegayaan banget pake kabur-kaburan segala," sambung Bima masih dengan nada tidak santainya.

"Siapa yang kabur ... ya awalnya niat pengen kabur sih ... tapi baru sampe perempatan dekat rumah Nava, motornya Bima malah mati karena habis bensin. Terus Nava menepi dulu nungguin kalian eh kalian semua malah ngebut banget engga liat Nava, yaudah deh terpaksa Nava dorong motornya sampe pom bensin. Terus Nava cuci muka di kamar mandi pom bensin karena muka Nava jelek abis nangis, terus Nava ke minimarket depan pom bensin beli mie cup instan soalnya Nava laper lagi sama Nava juga beli jajan banyak jadi Nava makan dulu jajannya jadinya lama deh. Terus pas jajannya habis, baru deh Nava keinget sama markasnya Sakra jadinya Nava kesana deh," jelas Nava panjang lebar tentang apa yang ia lewati kemarin malam.

"Dih kalo lo udah makan, kenapa minta makan lagi sama Sakra?!" tanya Bima heran, ya Nava bercerita dia sudah makan sebelum ke markas tetapi minta dibelikan makan lagi.

"Ya laper lah! Dikiranya gampang apa nyari markas kamu tuh, Nava itu lupa lupa inget jalan ke sananya jadi lama deh. Dan berfikir itu menguras tenaga ya!"

"Lo nungguin kita dimana deh, Na? Perempatan bagian mana?" tanya Aleen yang sedari tadi diam.

"Dibawah Billboard foto walikota," jawab Nava polos.

"Ya pantesan engga keliatan marsudin! Lo nungguin di tempat gelap ya mana keliatan, ah gue jorokin juga lo," geram Yasa sembari memukul pelan meja yang mereka tempati.

"Kenapa engga nelpon?" tanya Sakra lagi yang masih mencoba sabar.

"Engga kepikiran." Lihatlah se-enteng ini jawaban beliau.

Keempat orang disekelilingnya hanya bisa menghela nafas kasar mendengar jawaban ringan dari orang yang sedari tadi mereka interogasi.

"Sakra, Nava mau burgernya lagi tapi cuma dagingnya doang boleh engga?" tanya Nava seraya menatap mereka —khususnya Sakra dengan mata berbinar dan memerjap lucu berharap keinginannya dituruti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CAKRA DAN DUNIANYA | NCT DREAM 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang