chapter 3.

428 45 4
                                    

selamat membaca, fiksi100% voting!!!

-
-
-
-
-
_

pov's Gita

06.49 AM

aku masih tertidur di kasur dengan
perasaan sedih karna kata kata papa yang semalam.

aku masih belum tersadar dari tidur nya ia bermimpi mempunyai ayah yang sangat baik kepada diri ku.

"

GITAAA BANGUNNN NAKKK! " teriak Gracia kepada ku yang sedang bermimpi.

"eughh,apaan mah" tanya ku bingung
lalu menatap wajah Gracia dengan muka panik.

"UDAH JAM 06.49 KAMU GA BANGUN BANGUN UDAH TELAT MASIH ENAK ENAK TIDUR, BELUM MANDI BELUM MAKAN, BELUM KAMU NGELUARIN SEPEDA MOTOR, BELUM KAMU PERJALANAN BELUM DI JALAN NANTI MACET APA ENGGA SANA CEPET MANDI MAKAN BERANGKAT
AYOOO" omel Gracia yang amat panjang.

aku menutup telinga ku dengan tangan ku sendiri, sungguh ketika mengomel seperti sedang ingin perang.

"iya iya maa" ucap ku lalu berdiri berjalan ke arah kamar mandi.

dan melakukan rutinitas pagi ku yaitu mandi.

Gracia? ia berlari ke dapur dengan cepat untuk menyiapkan sarapan Gita.

5 menit berlalu

aku telah siap dengan seragam ku dan juga mental, karna pasti aku akan di hukum, EHHH LAGI PULA AKU KETUA OSIS?

aku baru ingat, aku adalah ketua OSIS....

aku berlari membawa tas dan perlengkapan lain nya.

mengambil satu roti di meja makan lalu berpamitan dengan mama dan berlari.

siall, hari sial tidak ada di kalender.

broommmm broommm broommm!!!

---------
"hari sial"








07.03 AM

aku sudah sampai di depan gerbang sekolah ku, gerbang itu telah di tutup sedari tadi aku memohon kepada pak security untuk memabukkan gerbang untuk ku.

"pakk ayo lah pak, telat 3 menit pak" mohon ku dengan tangan memohon.

"tidak ada! kamu OSIS dateng telat! " ucap security itu yang kesal, diri ku sangat keras kepala.

bughh!

tap tap tap

"hahhh hahh, p-pak bu-bukain lah" ucap gadi di samping ku yang ngos ngos an karena berlari dari dalam mobil nya.

"ga bisa! " ucap security itu lagi.

mau tidak mau? aku harus memakai nama ayah ku.

"Shani Indira Natio" ucap ku dengan nada dingin menatap security itu dengan tajam.

security itu kaget, dengan cepat ia membuka kan pintu gerbang untuk ku dan gadis di sebelahku.

aku berlari ke lapangan, di sana telah ada Zee wakil OSIS yang menghukum anak yang telat datang.

"GITAA?! LU NGAPAIN TELAT? " teriak Zee yang kaget melihat diri ku telat sampai jam 7.

kebahagiaan. (gitkath) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang