11. sifatnya berubah(⁠。⁠•́⁠︿⁠•̀⁠。⁠)

7.1K 319 1
                                        

Hello pren!!

Come back to me!!

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Skip...

keesokan harinya, Ardalan dan leviaro sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

"ayo" ucap Ardalan, leviaro mengikutinya.

sesampainya di SMA Mogen's seperti biasa mereka menjadi pusat perhatian, karna selama ini mereka berdua sangat amat dekat.

"jangan berdekatan dengan siapapun!!" tekan Ardalan lalu pergi dari sana.

Leviaro mengerutkan keningnya heran, kenapa dengan Ardalan?. apa karna omongannya semalam?.

flashback...

malam hari telah tiba Ardalan dan leviaro sedang duduk santai di ruang tamu, dengan Ardalan menyender kepadanya di baju sempit leviaro.

"Alan.."

"hmm kenapa?" Ardalan menoleh lalu tersenyum tipis.

"kamu obsesi kan?" tanya leviaro.

"sama kamu? tentu memangnya kenapa?" heran Ardalan.

"kenapa sifat obsesi kamu ga sama kaya yg aku baca di WP wp yahh?" heran leviaro Ardalan menyeringai kecil.

"aku hanya takut sifat asli ku membuat kamu tak nyaman" jelas Ardalan.

"aku mau nyoba 1 Minggu dehh sifat asli kamu" ucap leviaro membuat Ardalan menyeringai kecil.

"jangan menyesal bear.." bisik Ardalan.

flashback end...

sesampainya di kelas leviaro menduduki dirinya di tempatnya yg sudah ada murid pria tampan di sana.

leviaro mengerutkan keningnya, ahh ternyata Ezra yg sudah tiba di kelas.

"udh Dateng lo?" tanya leviaro, Ezra mengangguk

"gimana tugasnya?" tanya Ezra.

"gimana twins ajh" Ezra mengangguk, leviaro duduk di sebelah nya.

tak lama kemudian bell berbunyi sedikit demi sedikit siswa dan siswi memasuki kelasnya masing masing, dan tak lama dari itu guru Inggris datang.

Tringggggg

bell istirahat telah berbunyi, leviaro berjalan keluar yg sudah ada Ardalan menunggu di luar sana.

"ayoo" Devan dan Davin mengikuti keduanya dadi belakang, ardalan hanya diam.

sesampainya di kantin mereka mencari tempat untuk duduk, dan ketemu tempat di mana sudah ada Ezra duduk sendiri di pojokan.

mereka berjalan kesana dengan Ardalan yg sangat malas mengikuti sang kekasih.

"boleh gabung?" Ezra mengangguk, mereka pun duduk.

Ezra  Leviaro  Ardalan
           ______
         _________

Devan      Davin

"mau mesen apa?" tanya Davin.

"kaya biasa ajh gw mahh" ucap leviaro.

"samain" ucap Ardalan.

"gw biasa" ucap Devan, Davin menganguk.

"nanti mau ikut ke rumah gw?" tanya Ezra tiba tiba.

"buat?" tanya leviaro, tanpa tau kalau seseorang di samping nya mengepalkan tangannya.

"main ajh" leviaro menoleh ke arah Ardalan yg menatap nya tajam.

"emm-"

sret

Ardalan menarik tangan leviaro, membuat leviaro terpaksa mengikutinya.

"shhh sakit lan.." ringis leviaro, Ardalan hanya diam sambil menarik tangan leviaro menjauh dari kantin.

"mereka kenapa?" heran Ezra.

"biasa Ardalan cemburu.." ucap Davin, ia baru saja tiba dengan nampan di tangannya.

"kenapa bisa di cemburu?" tanya Ezra

"ckk Lo ngajakin leviaro buat ke rumah nya gimana dia ga cemburu?" jelas Davin.

"gw ga tau, niat gw cuman mau ngenalin dia smaa pacar gw doang" ucap Ezra.

"Lo udh punya pacar?" tanya Davin.

"di jodoh jodohin lebih tepatnya" ucap Ezra sambil memakan makanannya.

"ckk ini makanan tuh dua anak gimana?" gumam Davin.

"makan ajh sama Lo" ucap Devan, Davin mengangguk kecil.

semetara ituuu Ardalan dan leviaro sudah ada di ruangan pribadi milik Ardalan.

"Alan sakit!!" kesal leviaro.

"jangan pernah mau di ajak main ke rumah dia!!" sentak Ardalan

"aku juga belum bilang Iyah!! kenapa kamu malah marah ke aku?!!" kesal leviaro.

"hah...maaf duduk" Ardalan menepuk pahanya, tapi leviaro diam.

ia menduduki dirinya di sebelah Ardalan membuat Ardalan geram.

"ckk!!" ardalan mengangkat tubuh leviaro dan menduduki leviaro di pangkuannya.

"bikin kaget tau ga?!!" kesal leviaro.

"kenapa kamu jadi bandel gini hmm?" Ardalan mengusap paha leviaro yg terbalut celana.

"jangan cabul Alan!!" leviaro menyingkir tangan Ardalan, tapi sayang Ardalan malah menekan tangannya di paha leviaro.

"udh mulai berani nolak hmm?" Ardalan meremas paha leviaro.

"shh" leviaro meringis kala paha nya di remas oleh sang dominan.

"kamu mau liat sifat asli aku kan? akan aku tunjukan bear" Ardalan memeluk pinggang leviaro dengan satu tangan dan tangan lainnya meremas paha leviaro.

Ardalan mendekat kan kepalanya ke leher jenjang leviaro membuat leviaro menjauh.

"shit!!" Ardalan meremas pinggang leviaro membuat leviaro meringis.

"shh sakit lan.." leviaro mencoba melepaskan genggamannya tangan Ardalan di pinggang nya.

"terima hukuman mu bear" Ardalan mengecup leher putih leviaro, ia mengemut leher tersebut membuat kemerahan di sekitar nya.

"shh gelihh" leviaro mendongak kan kepalanya membuat Ardalan leluasa untuk membuat tanda di sana.

"akhhh gelih alanhh" leviaro meremas rambut Ardalan menyalurkan geli nya.

"indah" Ardalan melepaskan lumatan nya di leher leviaro.

ia menatap leher leviaro yg sudah ada tanda nya, ia menatap puas tanda buatannya.

"jangan pernah menolak sentuhan ku bear!!" tekan Ardalan sambil meremas paha Leviaro yg masih di genggaman tangan nya.








°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

JANGANNN

LUPAAA

YAHHH

VOTEEEE

ANDDD

COMENNNN

BYE BYE ANAK BUNA 💋 💋

OBSESION {END!}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang