Hello pren
♪♥********************************""""***♥♪
Bonchap[²]♥
setelah emosi Ardalan mereda leviaro membawa Ardalan ke ruangan milik Ardalan.
"maap..." gumam Ardalan leviaro tak membalas ia hanya ingin melihat bagaimana reaksi Ardalan saat ia tak membalas ucapannya.
"bear....I'm sorry, I was really emotional earlier, sorry but you got hurt instead " ucap Ardalan mendongakkan wajahnya menatap wajah leviaro yg fokus menutup matanya menghiraukan Ardalan.
"bee...jangan cuekin aku.." Ardalan menduselkan wajahnya ke dada leviaro.
menjilat nipple leviaro tiba tiba dari luar kaos membuat sang empu kaget dan menatap tajam ardalan.
tak
"sakit!!" leviaro memukul kecil kening Ardalan membuat Ardalan mengerutkan keningnya.
"jangan cuekin aku!!" kesal Ardalan leviaro hanya menghela nafas.
"truss aku harus gimana?" tanya leviaro ia pun bingung harus bagaimana.
"peluk!! aro tidak membalas pelukan Al!!" leviaro membalas pelukan Ardalan dari pada Ardalan tantrum seperti tadi?.
"aro...." leviaro menatap Ardalan yg sedang menatap nya intes.
"kenapa?"
"nen.." lagi lagi leviaro menghela nafas, ia menggeleng kan kepalanya nipple nya cukup perih.
"pelit!! kuburan aro bakal sempit!!" kesal Ardalan.
"aku sudah membeli lahan nya" ujar leviaro mengelus rambut Ardalan.
"emm mau nen!!" leviaro tak membalas membuat Ardalan membuka kaos leviaro paksa dan melahap nipple leviaro sebelah kiri.
"ughh Ardalan!!" leviaro menatap tajam ardalan yg sedang mengisap nipple nya.
"hah...jangan sampe di gigit!!" Ardalan menganggukkan senang, ia hanya butuh vitamin.
kedua remaja tersebut menutup mata mereka Ardalan fokus pada vitamin nya, leviaro fokus pada pikiran nya.
tiba tiba saja suara nada dering telpon membuat suasana yg kini senyap jadi brisik karna kedua remaja tersebut acuh.
"siapa sih?!!" kesal leviaro ia mengambil ponsel miliknya yg sedari tadi brisik.
"papih?" gumam leviaro, Ardalan mendengar tapi ia tetap diam dan menikmati vitamin kesukaan nya.
leviaro mematikan ponselnya bodo ia di cap anak durhaka ia hanya malas berkomunikasi dengan ketiga keluarga tersebut.
"gaada meeting kan?" tanya leviaro ia hanya takut Ardalan mempunyai meeting penting tapi malah mengisap nipple nya.
"hm" Ardalan hanya berdehem sambil mengangguk, biarkan tua Bangka tersebut yg turun tangan.
"truss kenapa ga ke ruangan meeting?" heran leviaro, Ardalan hanya menggelengkan kepala nya.
"nanti perusahaan kamu yg kena dampaknya truss kamu bangkrut dehh" ucap leviaro ia hanya ingin Ardalan melepaskan nipple nya yg perih.
Ardalan hanya mengangkat bahu nya acuh, hanya karna 1 perusahaan kecil saja ia tak akan bangkrut pikir nya.
"nanti malem aku mau main sama twins ke pasar malam" ucap leviaro yg masih fokus mengelus rambut Ardalan.
"no" Ardalan melepaskan nipple leviaro sementara lalu melahap nya kembali.
"janji ga lama dehh" leviaro menatap Ardalan dengan tatapan andalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESION {END!}
RomanceBXB ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ pemuda tampan manis dan dominan cantik yg harus menerima nasib nya kala seseorang terobsesi dengan nya. untungnya obsesi nya tidak sampai menyakiti nya... ___________________________________ "mine!"
