𐙚 Red Snow (Chapter 01)

497 232 170
                                    

⋆⁺₊ ❅. “𝑟𝑒𝑑 𝑠𝑛𝑜𝑤.” (Chapter 01) hallo semua para Readers, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝘆𝗮. sebelum scroll kebawah, terima kasih banyak sudah baca book ini walau baru terbit, dan terima kasih atas dukungan nya. semoga hari kalian menyenangkan! 𖤐 ..    ‌ ꒷꒦

                                •
                                •
                                •

Aku terbangun dengan mata yang menatap langit berbintang yang sangat indah.

Ribuan bintang menghiasi langit malam, saat itu tubuh ku sangat ringan seolah Aku sedang mengambang di udara, nafas ku mengeluarkan uap tanda jika Aku sedang kedinginan. Diriku bangkit dari tempat ku tertidur diatas tumpukan salju sebab itu diriku kedinginan.

Sebelum lanjut aku akan memperkenalkan diriku secara singkat.

Aku di buang di panti asuhan sejak masih bayi... oh iya nama ku adalah Fluttershay dan sebelum nya nama ku bukan Fluttershay tapi Snow.... Ya itu benar! Nama ku berarti "Salju" dan aku membenci nama itu. Umur ku sekitar 17 tahun dan mari kita melanjutkan cerita ini agar terlihat nampak seru, aku sangat ingin mengenalkan diriku lebih jauh ke kalian... Tapi apa boleh buat agar ini tampak seru, mungkin aku akan menjelaskan mengenai diri ku lain waktu.

aku melihat sekitar hanya ada salju dan pohon sejauh mata memandang, dan ada jejak darah yang mengarah kearah hutan yang lebat.

Tubuh ku bergerak dengan sendirinya mengikuti jejak darah yang aku bahkan tidak tau darimana dia berasal.

Aku takut dan sangat bingung kenapa aku mengikuti jejak itu dengan sendirinya, tetapi kaki ku terus melangkah dan tak dapat ku kendalikan, kaki ku terus mengikuti jejak darah itu.

Hatiku merasa resah dan gelisah seolah aku harus melihat apa yang membuat jejak darah itu semakin banyak dan mengantar ku ke hamparan salju yang luas, tak ada pohon di hamparan salju itu, hanya terdapat salju yang berwarna merah akibat darah yang mengalir deras.

Kemudian aku melihat 7 tubuh bersimbah darah yang anggota bagian tubuh tersebut sudah terpotong-potong sangat mengenaskan sehingga membuat ku tak sanggup untuk melihat nya.

Tubuh ku sangat lemas hingga aku terjatuh, mata ku melotot dan kebingungan di iringi air mata yang keluar perlahan-lahan.

Rasa dingin yang tadi hanya terasa di kulit sekarang menusuk seperti jantung ku tertusuk oleh benda berduri, mulut ku terbuka lebar seakan tak percaya apa yang terjadi. Semua teman ku mati dengan kondisi mengenaskan, dengan bersimbah darah di sekujur tubuh nya hingga awalnya diriku tak mengenali siapa 7 mayat itu.

Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya tapi terhenti oleh suara kaki yang sangat kuat, suara kaki yang sanggup membuat tanah sekitar bergetar, suara kaki yang bahkan salju setebal apapun tak bisa menghentikan langkah nya.

Dari jauh aku melihat, Sosok besar sebesar pohon pohon pinus di ikuti sesosok makhluk setinggi anak kecil, aku tak bisa bergerak, aku ingin berlari sekencang kencang nya tapi tubuhku serasa mati rasa.

Tubuh ku tak bisa bergerak, tubuh ku gemetar ketakutan tetapi di saat yang sama darah ku memanas tahu mereka lah sosok yang membunuh teman-teman ku.

Mata ku melotot menatap kedua makhluk tersebut, mereka berhenti dan tak keluar dari hutan, aku tak bisa melihat sosok mereka seperti apa karena gelap nya hutan tersebut di iringi salju yang turun menutupi gumpalan darah teman-teman ku.

Saat aku ingin berteriak karena kesal dan ingin mencaci-maki kedua makhluk tersebut. Makhluk yang besar menunjuk kearah ku, aku bisa melihat kuku jari nya yang besar seukuran anak sapi, dan dia berbicara kepada ku "kau lah yang membunuh mereka"

Apa yang mereka maksud, tiba tiba aku mendengar bisikan di kedua telinga ku.

bisikan tersebut seolah-olah meneriaki diriku "KAULAH!! YANG MEMBUNUH DAN MEMBUAT KEKACAUAN SEPERTI INI!!"

Dan bisikan lain pun mulai menyelimuti diriku "SADARLAH BAHWA SEMUA INI TERJADI KARNA DIRIMU"

"MEMBUNUH" dan "BUNUH!"

aku sangat ketakutan, setelah hampir 1 jam aku mendengar bisikan dari kedua telinga ku, bisikan tersebut hilang serta mayat dari teman-teman ku ikut hilang karna tumpukan salju semakin lebat, akan tetapi darah yang keluar tidak kunjung reda dan semakin berceceran.

Darah ku semakin memanas melihat mayat-mayat teman ku, darah yang memanas tiba-tiba reda di ikuti perasaan bingung, apa yang di maksud dari bisikan tadi dan maksud perkataan makhluk itu.

"Lihat lah kedua tangan mu"

                                  •
                                  •
                                  •

Please bantu support author
Dengan Vote dan tambahkan ke daftar bacaan kalian, Thank You.

RED SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang