𐙚 Red Snow (Chapter 02)

344 245 287
                                    

⋆⁺₊ ❅. "𝑟𝑒𝑑 𝑠𝑛𝑜𝑤." (Chapter 02) hallo semua para Readers, 𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗽𝗮 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝘃𝗼𝘁𝗲 𝗱𝗮𝗻 𝗰𝗼𝗺𝗺𝗲𝗻𝘁 𝘆𝗮. sebelum scroll kebawah, terima kasih banyak sudah baca book ini, dan terima kasih atas dukungan nya. semoga hari kalian menyenangkan! 𖤐 .. ‌ ꒷꒦

                                •
                                •
                                •

Aku melihat kedua tangan serta tubuh ku yang saat itu sedang berlumuran darah yang masih basah dan segar.

Aku mulai berbicara ke diriku sendiri "apa mungkin ini adalah darah perbuatan ku terhadap teman teman ku?"

Lalu sosok tersebut menunjuk ke mayat teman-teman ku yang saat itu sudah tertimbun oleh salju dingin.

"Ya benar, Siapa lagi kalau bukan dirimu.. Hahahaha, aku saja bahkan baru datang ke sini.. bagaimana aku bisa membunuh teman-teman mu wahai MANUSIA?!" Sosok tersebut berteriak hingga menusuk telinga ku.

Di saat itu aku merasa muak dan tiba-tiba aku muntah cukup banyak, perasaan bingung yang aku alami tadi berubah menjadi rasa penyesalan dan rasa sedih.

Penyesalan yang menusuk jantung bahkan dapat menembus hati, serta kemarahan terhadap diri sendiri. Aku ingin menghampiri mayat teman-teman ku tetapi kaki ku tak mau bergerak seperti lemas tak berdaya menerima pernyataan dari sosok tersebut.

Aku mulai bergumam dan berteriak sambil mengernyitkan alis "Apa yang ku lakukan terhadap teman-teman ku" aku mulai menangis.

Aku menyeret tubuh ku yang tak dapat bergerak karena lemas dengan kedua tangan ku yang berlumuran darah teman-teman ku.

Sekarang aku tahu bagaimana jejak darah segar yang tadi aku lihat terbentuk sempurna "Rupanya aku dalang dari semua ini" kata ku, dan aku mulai berteriak menyalahkan diri sambil menangis "INI SEMUA SALAH KU, ANDAI AKU DAPAT MENGENDALIKAN DIRIKU".

Aku langsung memotong leher ku yang menyebabkan darah keluar tanpa henti hingga membuat semua hamparan salju memerah disebabkan darah yang terus mengalir tanpa henti dari leher ku.

Rasa panas memenuhi sekujur tubuh ku hingga aku merasa mungkin aku akan terbakar karna rasa panas yang tak dapat ku pendam.

Rasa sakit karna darah terus mengalir serta tubuh yang panas membuat kepala ku sakit, rasa sakit saat setiap nafas ku membuat darah semakin keluar mengalir hingga membuat beberapa salju mencair menjadi air darah, hamparan darah serta darah yang keluar dengan cepat membuat diriku semakin gila, dadaku terasa sesak karena tak bisa bernafas lagi.

"Setelah ini aku bisa menemui teman-teman ku untuk meminta maaf" gumam ku.

Semuanya hanya tersisa penyesalan yang ada dalam lubuk hati terdalam ku, dada ku mulai sesak menandakan diriku semakin dekat dengan ajal.

Tapi ini tak sebanding dengan penderitaan dan penyesalan teman-teman ku yang ku bunuh dengan kedua tangan ini, aku tau ini tidak setimpal dengan 7 nyawa yang ku renggut tapi hanya ini yang bisa aku lakukan. Pandangan ku mulai buram, jantung ku sakit, pikiran ku mulai kacau.

Sebelum mati aku bergumam terhadap sosok itu dan sosok yang seukuran anak kecil tersebut "Terimakasih karena telah memberikan pernyataan yang membuat penyesalan dalam diriku serta amarah dan rasa sakit".

Sayup-sayup aku mendengar suara canda tawa yang berada pada kedua makhluk itu, entah apa yang sedang mereka tertawa kan.

Setelah beberapa saat canda tawa yang aku dengarkan dari kedua sosok tersebut mulai terhenti dan ada bisikan dari salah satu teman-teman ku menghantui pikiran ku "Jalan mu masih panjang, mereka akan membantu mu"

Disertai dengan suara aneh yang berbisik di arah telinga kanan ku "ikuti arahan mereka dan engkau akan selamat, semoga berhasil" aku tak mengerti apa yang ada dalam pikiran dan bagaimana suara tersebut bisa muncul tiba tiba dalam telinga ku.

Tetapi salah satu makhluk itu berkata sebelum kematian ku "Apa kau mendengar bisikan itu, nona?" Disusul dengan makhluk lainnya yang tertawa sambil berkata "Ohh... Hahaha maaf itu ulahku, aku berniat menyelamatkan dirimu karna aku pikir kau sangat membutuhkan bantuan jadi aku tak bisa membiarkan sesuatu terjadi padamu".

"Kau tak akan mati"

Sesaat setelah makhluk itu mengucapkan kata-kata tersebut, pandangan ku mulai kembali dan yang kulihat darah ku yang keluar tadi yang membasahi sekitar hamparan salju mulai kembali masuk pada diriku.

Rasa sakit yang luar biasa yang bahkan bisa lebih sakit dibandingkan yang tadi ku alami sekarang, terjadi lagi dengan berlipat ganda, darah yang keluar mengisi kembali pikiran serta jantung ku yang telah mati tak berdaya.

Pembuluh darah ku yang sobek hingga mungkin tak bisa di selamatkan lagi mulai saling tarik menarik tetapi aku tak merasakan rasa sakit itu tapi aku merasakan kelembutan serta kehangatan dari teman-teman ku serta orang tersayang ku.

Aku tak mengerti apa yang telah terjadi kepadaku setelah makhluk itu mengatakan hal tersebut sehingga aku mulai menusukkan pisau ber ulang kali, puluhan, bahkan ratusan kali tetapi tak ada rasa sakit menghantui ku, darah, daging bahkan air mata yang aku keluarkan untuk menyesali perbuatan ku terhadap teman-teman ku mulai masuk kembali ke dalam tubuh.

Aku merasa kembali ke masa saat diriku baru dilahirkan dengan kehangatan pelukan, senyuman bahkan nyanyian ibu ku yang berusaha menidurkan diriku yang pada saat itu sedang menangis.

Aliran darah dan daging yang terkoyak habis kembali menyatu, tubuh ku masih lemas, otak ku kosong seperti tak ada beban dalam pikiran, tubuh ku tak bisa bergerak karna masih terpukau dengan apa yang barusan aku alami.

Kedua makhluk itu tertawa riang terbahak-bahak dan sambil mengejek diriku. "Manusia yang aneh, sudah tau dirimu tak bisa mati masih saja melukai diri sendiri hanya karena untuk menebus kesalahan yang bahkan kau tidak menyadari nya?" Tawa makhluk setinggi anak kecil itu.

"Hahaha... Aku tidak mengerti kenapa dia sedikit bodoh dan menangisi hal yang tidak berguna itu"

Tiba tiba bisikan pun mulai muncul dan berkata menyemangati diriku.

"Tak apa, biarkan mereka mengejek mu beberapa saat dan setelah ejekan tersebut menghilang kau akan aman" seru bisikan itu.

                                •
                                •
                                •

⋆ Please bantu support author
Dengan Vote dan tambahkan ke daftar bacaan kalian, Thank You. ⋆

RED SNOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang