Shimai - 46

2.8K 391 38
                                    

.
.
.
.
.





"Azizi, kamu udah dipanggil buat ke ruang peserta karena bentar lagi acaranya dimulai, ayo" Kata Bu Melody saat menghampiri Azizi yang masih berada di kamarnya untuk siap siap.

"Bisa sebentar lagi gak bu?"

"Hei kenapa sayang? Gih sana, udah ditungguin loh" Sahut mama Rani,

"Kakak sama papa mana ma, kenapa belum dateng juga udah jam segini" Rengek Azizi yang mulai kesal. Pasalnya sejak tadi pagi bangun tidur sampai sekarang sang kakak tidak membalas pesan darinya.

"Kan tadi mama sudah bilang kalau kakak sengaja gak mau hubungin kamu karena mau kasih surprise terus juga papa bilang pesawat mereka masih delay sayang karena cuacanya lagi buruk"

Azizi membuang nafas kesal, akhirnya mau tidak mau ia ikut bersama bu Melody menuju backstage dimana semua peserta menunggu giliran tampil disana.

Azizi mendapat giliran tampil yang agak akhir, dan hal itu membuatnya semakin gugup tidak karuan, sedari tadi ia hanya bisa mencengkram ujung bajunya untuk menahan rasa nervous itu. Ia melihat peserta peserta dari negara lain tampil dengan sangat ciamik. Makanya ia ragu, apakah ia akan bisa membawa piala untuk sekolahnya seperti kakak kelasnya tahun lalu? Hal itu lah yang menjadi beban utama untuk Azizi.

"And, lets invite the next performance from Indonesia, Azizi!!!"

Suara sang pembawa acara telah memanggil nya, dengan langkah gugup Azizi berjalan ke arah panggung. Ia mulai mengambil gitar yang telah tersedia disana. Dan mulai menyanyikan sebuah lagu.

Dari awal ia naik ke panggung sampai sekarang sudah hampir berada ditengah lagu, mata Azizi terus melihat kesana kemari mencari keberadaan sang best supporter alias Chika. Bahkan hal tersebut sampai membuat Azizi beberapa kali hampir salah menekan kunci gitar.

"Ayo Azizi fokus, fokus" Ucapnya dalam hati, menyemangati dirinya sendiri.

"Dek, inget pesan kakak ya, pokoknya besok kamu harus fokus, jangan pikirin hal lain, inget kamu itu keren, kamu hebat jadi kamu pasti bisa menampilkan yang terbaik, kakak yakin itu!"

Tiba tiba ucapan Chika kemaren terlintas difikirannya, Azizi mulai memejamkan mata untuk mengumpulkan rasa fokusnya. Dan saat ia membuka mata, ia melihat Chika berdiri di salah satu bangku penonton sambil tersenyum manis kepadanya.

"Semangattt!" Ucap Chika sambil mengangkat tangan, memberi dukungan kepada sang adik tercinta.

Seperti mendapat suntikan semangat, setelah melihat itu Azizi langsung tampil dengan sangat baik dan keren, dengan mata yang terus menatap ke arah Chika. Sampai akhirnya lagu yang ia bawakan telah selesai, bahkan sampai mendapat standing aplause dari para juri.

Dari bangku penonton, mama Rani ikut berdiri menatap putrinya dengan air mata yang sudah mengalir deras, mungkin itu adalah air mata kebanggaan seorang ibu kepada putrinya.

Ternyata setelah tampil, Azizi belum diperbolehkan kembali ke ruang istirahat. Mereka semua harus menunggu pengumuman juara yang akan langsung dibacakan malam ini juga.

"And the winner isssss, who's the winner?" Sang pembawa acara mencoba bertanya kepada para penonton

"Who's??" Tanya nya sekali lagi,

"Yasss the winner of Ongaku Konkuru Competition 2024 is Azizi from Indonesiaaa"

Sungguh! Azizi tidak menyangka ia mendapat predikat juara satu, ini semua jauh dari ekspektasi nya. Dengan langkah yakin, Azizi naik ke atas panggung dan menerima Piala, trophy, serta hadiah hadiah lainnya, sampai sampai tangannya tidak cukup untuk membawa berbagai hadiah itu sehingga harus dibantu oleh salah satu crew yang ada disana.

Shimai (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang