⬇️
***
Sudah hampir 15 menit lama nya seorang gadis sedikit tomboy itu berdiri di depan pintu gerbang besar dengan spanduk. "SELAMAT DATANG UNTUK SISWA/I BARU DI SMA ADHIYAKSA TAHUN AJARAN 2023/2024" di depannya.
"Hey, ngapain bengong ayo masuk."
tiba-tiba gadis itu di kaget kan dengan suara seseorang dari belakang lalu tanpa aba-aba gadis dengan rambut sebahu tersebut menarik tangan nya membawa nya masuk. Langkah nya terhenti pandangan lurus kedepan. Banyak siswa/i yang berlalu lalang di lapangan dengan seragam SMP dari masing-masing sekolah.Iya, hari ini adalah hari penerimaan peserta didik baru untuk SMA ADHIYAKSA, seperti sekolah pada umumnya. SMA ADHIYAKSA pun menyelenggarakan kegiatan MPLS untuk semua peserta didik baru dengan di penuhi banyak kegiatan di dalamnya.
"Lah, belum mulai? udah effort lari-larian, taunya belum mulai." Gerutu gadis itu dengan wajah kesal. Ia merogoh kantong rok nya, lalu menarik keluar sebuah sapu tangan berwarna maroon dengan nama bercorak emas di ujung kain tersebut. Di usapkan pada kening yang berkeringat secara perlahan-lahan sesekali melihat bekas keringat di sapu tangan nya takut-takut bedak yang ia pakai sebelum pergi luntur terkena keringatnya dan malah menempel pada sapi tangan nya itu.
"Eh maaf...btw nama lo siapa...?" Gadis itu mengulurkan tangan nya di sertai senyuman semanis caramel membuat orang yang melihatnya akan terpesona oleh senyuman nya, termasuk gadis yang berdiri di hadapannya ini.
Bukannya menjabat tangan itu dirinya malah bengong dengan mata yang tak berkedip sedikitpun pun. Pandangan lurus menatap gadis di depannya dengan senyum caramel. Serta rambut sebahu tak lupa wajah nya yang di hiasi kacamata, membuat dirinya terlihat begitu imut , cantik dan manis tentunya. Dirinya tersadar dari lamunannya setelah mendapatkan tepukan halus di bahunya.
"Hallo ,malah bengong. Nama lo siapa..?" tanya gadis itu lagi. Tangan itu terangkat untuk menjabat tangan yang hampir 5 menit menggantung di hadapannya. "Christy." Balasnya kemudian di akhiri senyuman.
Gadis di hadapannya itu mengangguk-angguk. "Gue freya salam kenal ya." katanya. Lalu menarik tangannya, sehingga membuat genggaman mereka terlepas.
"Lo manis. "Gumamnya.
Freya menoleh mendengar itu. Keningnya berkerut menatap gadis yang lebih tinggi darinya. "Hah..? lo ngomong apa..?" tanya nya berbarengan dengan tangan kanan yang terangkat untuk membenarkan kacamatanya yang sedikit melorot.
Christy menggeleng lalu melepaskan senyumannya. "Dih aneh lo..!" cibir Freya.
Tak lama, terdengar pengumuman yang berasal dari pengeras suara di aula, yang mengharuskan para siswa/i baru untuk segera memasuki gedung aula tersebut. "Ayo masuk, nanti kita nggak dapet tempat." Tangan gadis itu kembali menari nya berjalan sedikit cepat memasuki aula yang kini terlihat penuh oleh para siswa/i baru.
Setelah kurang lebih 1 jam, para siswa/i pun di arahkan ke dalam kelas yang telah di tentukan oleh panitia MPLS. Freya sedikit berlari, lalu dengan cepat menduduki sebuah kursi dengan barisan depan. Tangan nya melambai lalu menepuk-nepuk meja di samping memberi kode agar christy duduk di sebelahnya.
"Kenapa nggak di belakang aja sih..?" seru christy yang baru saja duduk. Jujur dirinya adalah tim murid bangku belakang yang suka tidur dari pada mendengar penjelasan guru di depan yang terdengar membosankan.
"Nanti nggak kedengeran apa yang di jelasin di depan." Jawab nya lalu membalikkan badan membuka resleting tasnya mengeluarkan sebuah buku catatan serta pena , christy pun melakukan hal yang sama.
Keduanya sama-sama diam saat menyadari kehadiran anggota OSIS yang bertugas di hadapannya. Tubuh mereka di balut almamater berwarna navy dan sepasang kaki mengenakan sepatu putih. Seperti nya ini adalah pakaian yang harus di pakai oleh mereka selama bertugas, terlihat dari semua panitia yang bertugas memakai pakaian yang sama.