Raja iblis akan ku buat kau mencintaiku

Rasa Takut Kehilangan

Yu Ling menatap danau indah di hadapannya.

Ah.. ternyata tuannya benar benar membuatkannya surga.
Ia tak berbohong tentang ucapannya itu.

" Suka? " Tanya Mu Jiangyuan sambil memeluk Yu Ling dari belakang.

" Tentu... Terimakasih..." Jawab yu Ling sambil mengelus tangan besar sang raja.

Mu Jiangyuan mengecup keningnya dalam. Membuat Yu Ling memejamkan matanya. Meresapi tiap kehangatan yang menjalar atas perbuatan Rajanya padanya.

" Tuan ku..."

" Ya ?"

" Bagaimana jika aku bilang bahwa aku hamil... Apakah kau membincinya tuanku?"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah ucapan Yu Ling kala itu.
Sang Raja langsung memerintahkan seluruh bawahan nya untuk mencari tabib terhebat di dunia manusia.

Dalam waktu hitungan detik para bawahannya dari pangkat tinggi pun langsung menyerahkan ribuan tabib yang mereka bawa.

Secara bersama sama para tabib itu memeriksa Ratu agung dari neraka itu secara hati hati bak kaca.

Dan sebagian besar dari mereka menyimpulkan hasil yang sama. Yakni hasil bahwa Yu Ling memanglah sedang dalam keadaaan mengandung.

Namun hal ini juga membuat para tabib bertanya tanya tentang energi aneh yang ada di perut Yu Ling.

Pasalnya ketika mereka mencoba untuk menyentuh perut Yu Ling untuk mengecek nadi dari jabang bayi, Mereka merasakan rasa panas yang menjalar di tubuh mereka.

Layaknya bola api yang masuk dalam sel darah mereka yang tentu membuat mereka semua ketakutan untuk memeriksa lebih lanjut.

Dan mereka pun tidak bisa mengetahui berapa umur kandungan Yu Ling karena hal itu.

.
.
.
.

Yu Ling tercengang tak percaya ketika mendengar penjelasan dari beberapa tabib yang di bawa oleh suaminya.

Mu Jiangyuan juga menatap dalam perut istrinya. Ia juga sama kagetnya.

Melihat keterkejutan keduanya.. Demon berinisiatif untuk membawa para tabib itu keluar dari kamar pasutri itu guna memberikan ruang bagi keduanya untuk sekedar berbicara.

Tak lupa ia juga memberikan sebuah peti emas bagi para tabib dan memulangkannya kembali.

.
.
.
.
.
.

Setelah di rasa cukup aman, Yu Ling langsung menguatkan dirinya untuk bertanya hal yang krusial baginya sekarang ini.

" Tuanku... Apakah kau membencinya? " Tanya Yu Ling takut.

Ia menatap wajah datar suaminya. Ia tentu takut karena baru kali ini sang suami menunjukkan raut yang tak mengenakan itu di hadapannya.

Ia juga sedih karena suaminya memperlihatkan raut tak suka pada calon bayi Mereka.

Ia takut.

Teramat takut.

Entah mengapa Firasat nya mengatakan bahwa suaminya itu membenci calon anak mereka.

Nafasnya tertahan.

Menunggu jawaban dari bibir suaminya.

" Ya... Aku membencinya" ucap Mu Jiangyuan datar sambil melihat ke arah perut Yu Ling yang masih datar itu.

Yu Ling yang mendengar hal itu tak bisa lagi menahan tangisnya. Hancur sudah pertahanannya selama ini. Ia kecewa pada sosok suami yang ada di hadapannya.