BAB 4: Hutan Terlarang

35 13 40
                                    

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat, hiduplah lima sahabat: Lyra, Lana, Cassie, Genny, dan Lila. Setiap hari, mereka bermain di tepi hutan, namun selalu diberitahu oleh orang tua mereka untuk tidak masuk terlalu dalam karena legenda tentang hutan ajaib yang penuh dengan misteri dan bahaya.

Suatu hari, ketika matahari bersinar cerah dan langit berwarna biru cerah, Lyra menemukan sebuah peta tua di loteng rumahnya. Peta itu menggambarkan hutan dan menunjukkan rute menuju sebuah tempat yang disebut "Danau Terlarang". Dengan rasa ingin tahu yang besar, Lyra mengajak teman-temannya untuk mengikuti peta tersebut.

"Apa kamu yakin ini ide yang baik?" tanya Lana dengan cemas.

"Kita harus mencobanya! Siapa tahu ada petualangan menunggu kita," jawab Lyra dengan mata bersinar penuh semangat.

Cassie, yang selalu tertarik pada hal-hal baru, setuju. "Aku setuju dengan Lyra. Mari kita pergi!"

Genny dan Lila ragu-ragu, tetapi akhirnya mereka setuju untuk bergabung.

Kelima sahabat itu memasuki hutan, mengikuti peta dengan hati-hati. Saat mereka berjalan semakin dalam, mereka menyadari bahwa hutan ini berbeda dari yang biasa mereka lihat. Pohon-pohon tinggi berkilau seperti terbuat dari kristal, dan bunga-bunga berwarna-warni mengeluarkan aroma manis yang memabukkan.

"Ini pasti hutan ajaib yang diceritakan dalam legenda," bisik Genny.

Tiba-tiba, seekor kupu-kupu berwarna emas terbang di depan mereka, seakan-akan mengundang mereka untuk mengikutinya. Kupu-kupu itu membawa mereka ke sebuah celah sempit di antara dua batu besar, dan di balik celah itu, mereka menemukan Danau Terlarang. Airnya begitu jernih sehingga mereka bisa melihat dasar danau yang dipenuhi dengan batu permata berkilauan.

Namun, ketika mereka mendekat, sebuah suara lembut namun tegas terdengar. "Siapa yang berani memasuki wilayahku tanpa izin?"

Muncullah seorang peri dengan sayap berkilau dan rambut panjang berwarna perak. Dia menatap mereka dengan tatapan penuh tanya.

"Kami hanya mengikuti peta ini," jawab Lila, menunjukkan peta tua yang mereka temukan.

Peri itu tersenyum. "Peta itu milikku. Aku menunggu seseorang yang cukup berani untuk menemukannya. Kalian telah menunjukkan keberanian dan keingintahuan, dan aku akan memberi kalian hadiah."

Peri mengangkat tangannya, dan sebuah cahaya lembut menyelimuti kelima sahabat itu. Ketika cahaya itu memudar, mereka menyadari bahwa mereka telah diberi kekuatan khusus: Lyra bisa berbicara dengan hewan, Lana bisa menyembuhkan luka, Cassie bisa mengendalikan angin, Genny bisa membuat tanaman tumbuh, dan Lila bisa mengendalikan air.

"Kekuatan ini adalah hadiah karena keberanian kalian," kata peri itu. "Gunakanlah dengan bijak untuk melindungi hutan dan desa kalian."

Kelima sahabat itu berterima kasih kepada peri dan kembali ke desa dengan hati yang penuh kegembiraan. Mereka kini memiliki tanggung jawab baru untuk menjaga hutan ajaib dan menggunakan kekuatan mereka untuk kebaikan. Persahabatan mereka menjadi lebih erat, dan petualangan baru selalu menanti di depan.

Dan begitulah, rahasia hutan ajaib tetap terjaga, dan lima sahabat itu terus menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan dunia ajaib dengan hati yang penuh keberanian dan kasih sayang.

.
.
.
.
.

kemungkinan besar cerita oneshoot ini bakal end di bab 5 atau 10, soalnya aku nulis cerita ini kadang niat kadang ga😥😥.

NOCTURNE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang