02

160 43 5
                                    

Tapi semua berbeda
Saat kau ada disini
Mempesonakan aku selalu

.

.

.

Menjelang fajar, Jean baru kembali ke villa setelah mengantar teman teman nya kembali ke hotel. Yang mana Chandra, Baskara dan Zico cukup mabuk dan tertinggal Elang yang memang tak minum, membuat Jean mau tak mau membantu nya.

Dan saat di hotel, Jean pun masih harus membantu mengurus trio teler itu. Meski repot, Jean bersyukur karena ia lebih suka untuk minum di rumah saja, ketimbang diluar, terlebih jika rekan minum nya seperti mereka ini.

"Kakak baru balik?." Tanya Suzy, begitu melihat Jean muncul.

"Kamu belum tidur?." Tanya Jean balik.

"Udah kok, cuma aku pasang alarm supaya bisa liat sunrise, sekalian mau yoga juga."

"Yaudah aku temenin buat liat sunrise, kamu mau liat dipantai kah?."

"Gak, liat dari halaman belakang aja, kan udah keliatan laut nya." Jawab Suzy, sembari mendekat dan membantu Jean membuka jas nya.

"Kenapa?."

"Kakak tuh kemarin capek seharian, kalau liat sunrise nya langsung ke pantai ya nyetir lagi kan. Gak usah jadi dari sini aja , abis liat sunrise, kita sarapan terus kakak istirahat ya."

"Iya bawel." Jawab Jean patuh.

Menarik Suzy mendekat, membawa Suzy kedalam pelukan nya. Membuat Suzy agak terkejut tapi membiarkan. Terlebih saat Jean mengecup kening nya.

"Nikah aja yuk, gak usah magang, biar soal magang aku yang urus. Juga kalau kamu mau bikin usaha biar aku bikinin, mau itu kafe, toko bunga atau baju." Kata Jean.

"Ihh apaan sih, tiba tiba ngajakin nikah. Kakak diputusin sama pacar bule atau sama pacar lokal?."

"Aku gak punya pacar princess, aku punya nya sugar baby."

"Hah?."

"Ya kamu sugar baby nya."

"Ihh mana ada, aku tuh adek mu lho kak."

"Adek ketemu gede?."

"Gak, kita ketemu dari kecil. Apa jangan jangan kakak kebanyakan minum ya, makannya ngomong aneh aneh."

"Aku serius, yaudah aku ganti baju dulu, terus nanti nyusul kamu ke belakang, pake lotion anti nyamuk, nyamuk nya masih banyak jam segini." Kata Jean.

Mengecup bibir Suzy cepat, membuat gadis dengan setelan olahraga itu melotot dan mematung di tempat.

.

Suzy tak pernah terpikir bahwa ciuman pertama nya akan direnggut oleh orang yang sama. Ya, dulu memang ia pernah di cium oleh Jean tapi saat mereka masih balita.

Tapi kenapa bisa, ciuman pertama nya setelah masa kanak kanak, remaja dan dewasa malah direnggut oleh lelaki yang sama.

"Jangan melamun." Kata Jean, muncul menggunakan kaos dan celana pendek.

"Apaan sih, ihhh gak mau aku liat kakak." Ucap Suzy memandang Jean dengan wajah merenggut.

"Lho kenapa? Kakak salah apa sih princess?."

"Kakak gak tau salah kakak apa?."

"Gak tau, nanti di cari tau, itu matahari nya udah mau terbit."

Suzy pun teralih, menatap ke pemandangan alam yang terhampar didepan nya. Lalu dengan cepat mengambil ponsel dan mengabadikan keindahan pagi.

Sementara Jean, berhasil memeluk Suzy dan menjadikan bahu si cantik sebagai sandaran kepalanya.

"Selamat pagi dunia ku. Selamat datang di Bali." Bisik Jean,  membuat Suzy menoleh, menghasilkan kecupan kedua.

Kali ini tidak hanya kecupan, melainkan ciuman penuh sayang dan berlangsung lama. Karena Jean sama sekali tak mengizinkan Suzy untuk sekedar komplain.

"Kak."

"Aku sayang kamu banget Suzy, juga ciuman kamu cuma buat aku dari dulu dan sampai nanti pun gitu. Kamu milik aku pokok nya." Jawab Jean dengan nada lembut.

"Aku aduin bunda ya." Balas Suzy.

"Ya aduin aja, malah bagus soalnya kita bakalan cepet cepet di nikahin."

"IHHHHHHH."

"Jangan teriak teriak princess, masih pagi. Aku gak perlu nembak romantis banget ya kan? Soalnya dari kecil kamu kan udah jadi punya aku. Juga apa mau tunangan dulu aja kita?."

"Ihhh."

"Kenapa sayang ku?."

"Jean Alvino Hermoso freakkkk."

"I love you too princess."

.

Jadi apakah itu terhitung mereka udah jadian?
Jean nya mau cepet cepet nikah , takut ketikung

Hanya kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang