FIN

148 38 4
                                    

Namun tak pernah ku rasakan
Bila seindah bercinta ku denganmu

.

.

.

Pemandangan pantai, langit cerah dan cuaca yang tak begitu terik , mengantar ritual sakral yang mengikat dua manusia yang saling mencintai dalam ikatan.

Ya, pernikahan akhirnya terlaksana. Bukan hanya pernikahan biasa seperti rencana. Melainkan pernikahan outdoor yang cukup mewah karena mengundang cukup banyak tamu.

Tentu saja, Jean memiliki banyak kolega, belum teman dan tamu dari keluarga mereka masing masing. Suzy juga mengundang tamu hanya saja tak sebanyak tamu suami nya.

Dan siapa sangka dalam waktu sebulan , segala sesuatu nya berjalan lancar. Terimakasih kepada para bunda dan harta berlimpah dari suami nya yang membuat semua nya menjadi mudah. Meski memang ada beberapa kendala dan undangan dikirimkan 5  sebelum pernikahan juga dengan tiket pesawat, mengingat pernikahan diadakan di Bali.

"Capek yang? Mau makan apa biar aku yang ambilin?." Bisik Jean pada Suzy.

"Lumayan sih, pengen rebahan aja sekarang  rasanya, batre sosial ku sisa 10% lagi." Jawab Suzy.

Dibalas elusan sayang di kepala dan kecupan kening, membuat pipi Suzy memerah. Ia masih belum terbiasa dengan serangan tiba tiba dari suami nya.

"Bisa gak pesta khusus yang muda muda nanti malem tuh kamu aja kak."

"Boleh aja kok kalau kamu mau."

"Tapi gak enak sama tamu nya aku tuh."

"Yaudah nanti setor muka aja diawal, gampang kok itu mah. Jangan dipikirin banget ya ibu ratu ku." Jawab Jean, kali ini mengelus pipi.


.


Semalam acara  selesai pada tengah malam dan Suzy kembali ke kamar hotel sebelum jam 9 malam. Ya ia menginap di hotel tempat mereka menikah, bersama dengan para tamu undangan. Bahkan semalam pun teman teman nya sempat mengadakan barchelor party  untuk nya.

Hari ini pengantin baru itu memiliki jadwal untuk melepas para tamu dan kerabat pulang. Sebelum berangkat menuju Singapur untuk berbulan madu. Kenapa ke Singapur, karena teman teman Suzy menghadiahkan tiket konser Era Tour Taylor Swift yang diadakan di Singapur untuk mereka. Mengingat Suzy menyukai lagu lagu dari Taylor.

Semua tamu termasuk para bunda sudah kembali sebelum siang. Sekarang pasangan suami istri itu sedang menikmati makan siang disalah satu restoran Jepang.

"Nanti istirahat nya di mobil aja ya, kamu bangun subuh banget tadi." Kata Jean, mengelap ujung bibir Suzy dengan tisu.

"Kamu juga lah kak, kamu balik tengah malem itu juga belum tidur sama sekali."

"Terlalu excited aku, nanti bobo di pesawat aja lah."

"Excited kenapa?."

"Iyalah akhirnya bisa nikahin kamu, setelah bertahun-tahun nunggu sambil bertumbuh. Akhirnya bisa juga jadiin hak milik dan patner hidup. Kamu emang gak seneng nikah sama aku?."

"Ih seneng kok, kakak mapan, tampan, pengertian juga meski ya cemburuan juga dari dulu kakak selalu prioritas in aku ditambah keluarga kita udah saling kenal."

Jean tersenyum, puas dengan jawaban dari Suzy. Ya, pria ini memang butuh validasi jika menyangkut dengan Suzy.

"Ay, kamu kudu banyak istirahat pokok nya, soalnya nanti malem kita harus lembur."

"Hah?."

"Kita belum malam pertama kalau kamu lupa."

Suzy mendadak tersipu sementara  Jean tersenyum penuh arti. Membuat Suzy langsung memukul bahu lebar nya. Yang membuat Jean langsung menggoda nya. Karena menggoda Suzy merupakan keharusan untuk nya.

Pun mencintai gadis itu adalah bagian dari hidup nya. Dalam hati ia bersyukur karena tidak menjaga jodoh orang dan berhasil membuat Suzy hanya menoleh kepada nya.

.

.

.

Fin

.

.

.

Terima kasih yang sudah vote dan comment

Hanya kamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang