Chapter 3

34 16 10
                                    

*Hai hai readers ....

*I am back....

*Tolong Vote dan komen Yaa Gaysss🙏☺️. Hargai karya saya!! Jangan cuma baca aja tapi juga vote dan komentar kalian berarti😇

*Gimana tanggapan buat bab sebelumnya?

"Dia mengerti, peka atas rasa sakitmu tapi dia tidak bisa menghargai dan peduli"

Axel Grilind Alizar

------------------------------------------------------

*Happy Reading ✨💐

Olivia duduk di pinggir jalan, entah kenapa? Perasaannya tidak enak sejak tadi malam. Seperti ada yang mengganjal dalam hati dan pikirannya, dia duduk melamun sambil menopang dagu, matanya tidak berhenti melihat lihat mobil yang lewat kesitu kemari sampai matanya tak sengaja menangkap siluet orang dia dia kenal bersama dengan orang lain.

Olivia bergegas masuk kedalam rumah, berlari arah kamar mengganti baju dan celana, setelah itu dia turun tangga, langsung berjalan ke dalam garasi mengambil kunci motor dan menggunakan helm, dia berencana ingin membuntuti kedua orang yang menggunakan mobil BMW itu.

Olivia segera melajukan motor yang dia gunakan untuk membuntuti kemana arah mobil BMW itu pergi. Cukup lama membuntuti mobil itu dari jauh hingga mobil tersebut berbelok kearah perumahan elit, kedua orang tersebut turun sambil bergandengan tangan, lelaki tersebut mencium bibir wanita itu, dari jauh Olivia berdicih melihat pemandangan tersebut. Sambil memantau apa saja yang mereka lakukan dia memilih untuk mengepinggirkan motor dan turun untuk melihat interaksi apa yang akan terjadi, tepat saat dia dekat dengan orang orang itu dia sempat mendengar bahwa rumah itu akan di beli oleh sang lelaki untuk wanita tersebut, cukup lama mereka berbincang hingga tiba tiba ada bunyi suara benda jatuh.

Brakkk

Dengan cepat orang orang tersebut mendekati arah kemana benda terjatuh itu, setelah sampai ketempat yang mereka tuju ternyata sebuah vas bunga terjatuh, seketika itu mereka berpikir bahwa ada yang menguping pendengaran mereka, hingga mereka dengan cepat mencari sosok yang menguping omongan tersebut. Tapi Olivia tidak habis akal, dia melihat ada seekor kucing yang sedang berada di dekatnya dengan cepat Olivia mengarahkan agar kucing tersebut berjalan kearah ketiga orang itu.

"Hufft, untung cuma hewan"

"Husss hussss"

Setelah mengusir kucing tersebut orang orang itu kembali berbincang, segera Olivia mengeluarkan benda pipih dari sakunya dan merekam perbincangan mereka ketika sudah selesai dengan tugasnya, dia segera pergi dari sana karena takut ketahuan.

Sebelum Olivia sampai ketempat motornya, dia memiliki ide yang bagus untuk membocorkan ban mobil lelaki itu.

***

Tap

Tap

Tap

Bunyi langkah kaki itu kian cepat, seorang lelaki dengan tangkas berlari agar bisa mengejar seorang gadis yang sebentar lagi akan sampai ke depan pintu kelas. Lelaki tersebut dengan segera memotong langkah gadis tersebut, sedangkan sang gadis hanya memandang sekilas lalu melanjutkan jalannya sementara lelaki itu dengan segera menjejerkan badan agar mereka berjalan sebelahan sambil terus memandang wajah gadis dari samping.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Proud Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang