4

300 31 7
                                    

Boboiboy terbangun dari pingsan, pusing, mata kabur dan berat, ia mencoba melihat sekeliling, rasa waspadanya seketika menghilang saat ia disambut oleh hangatnya suasana ruangan itu.

Ruangan yang dicat abu dan lampu malam bertema galaksi mengelilinginya, ruangan itu terasa seperti sebuah deja vu indah, ia memejamkan matanya tenang, seakan semua beban pundaknya diangkat begitu saja

"Boboiboy?"

Siapa?..

"Oboi! Sudah sadar? Minum obat ini, badanmu panas sekali"

Boboiboy membuka matanya sekali lagi, bangun dari ranjang dan melihat seorang wanita mengahmpirinya.

Wanita yang merupakan sahabat ayahnya, wanita yang dahulu adalah babysitternya yang ia cintai

"Tante Mara.." Gumamnya

"Iya, Oboi?" Mara yang tengah menuangkan air hangat menatapnya penasaran

"Ah.. Tidak apa-apa."

Boboiboy dengan cepat mengalihkan pandangannya dari tatapan mata Mara, mengingat bahwa Mara yang saat ini sedang menjaganya bukanlah Mara yang dia kenal, melainkan Mara dari dimensi lain, dimensi tempat PiBot mengirimnya.

Mara memberinya gelas berisi air hangat dan obat, memintanya meminumnya agar merasa lebih baik

Boboiboy menerima obat itu dan meminumnya, dalam hati ia merasakan perasaan campur aduk, ia ingin menghilangkan rasa rindunya dengan pelukan dan senyuman, namun sebelum ia menyadarinya, ia sudah cepat-cepat menghapus pikiran itu, saat ini prioritas utamanya adalah menemukan jalan pulang, kembali ke teman-temannya dan ke kakeknya yang sudah menunggu.

"Tante Mara, tadi tante menemukan aku dimana ya? Kenapa aku bisa berada di kamar ini?"

"Oboi tadi ada di ujung gang, pingsan babak belur, alhamdulilah saya tertabrak Oboi tadi"

Gagasan untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi darinya perlahan-lahan runtuh seiring dengan banyaknya pertanyaan yang keluar dari mulutnya yang telah dibalas dengan jawaban singkat.

Boboiboy pamit keluar dari kamar tidur menuju kamar mandi, Mara mempersilahkan dan berangkat menuju dapur dengan kursi rodanya.

Di dalam, Boboiboy menatap perbannya melalui cermin sambil tersenyum tipis.
ada sesuatu dalam dirinya yang merasa lega karena bertemu dengan Mara, ia merasa aman walau ia tahu seharusnya ia tidak merasa seperti itu

Apa yang perlu ia lakukan? Apakah ia harus memberi tahu Mara bahwa dirinya bukanlah Boboiboy yang Mara kenal? Apakah ia boleh meminta tolong padanya?

Kepalanya terasa sakit memikirkan semua ini, ia ingin meminta tolong kepada Ying dan Yaya yang pintar menemukan solusi, ia ingin dihibur oleh lawak belaka Gopal, dan ia ingin penenangan dari Fang, dan pelukan Tok Aba.

Ia menghembuskan nafasnya, mencoba menghibur dan menenangkan diri sendiri, sebelum dia menyadarinya, dia memeluk dirinya sendiri

pelukannya erat, namun serat eratnya pelukan itu, itu bukanlah pelukan yang ia perlukan saat ini.

Ia mencuci mukanya dan menyiram toilet tanpa menggunakannya, berjalan keluar menuju dapur dimana Mara berada.

"Tante Mara?"

"Iya Oboi? Gimana rasanya? Sudah membaik?" Jawab Mara sambil mendorong kursi rodanya mendekati Boboiboy

"Sudah membaik alhamdulilah.. Tante, boleh tanya sesuatu?"

Nada Boboiboy yang terdengar ragu-ragu berhasil menangkap perhatian Mara lebih dalam, wanita itu perpikir sejenak dan mensilahkan Boboiboy untuk bertanya

Homesick [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang