5

305 28 13
                                    

Boboiboy (2) melanjutkan perjalannya dengan penuh semangat, pecutan Halilintar yang melaju dengan dasyat cepat membawanya kepada kantor Maskmana. Bagai seorang ahli ia melewati berbagai security kelas tinggi dengan mudah, seakan ia sudah terbiasa.

Dalam waktu singkat, dirinya sudah berada di tengah sebuah lorong besar, dikelilingi oleh pintu dan puluhan cctv yang telah ia matikan setibanya di sana.

Melepaskan kuasa Halilintar, ia berjalan santai menuju sebuah pintu besi besar di ujung lorong, pintu yang memiliki kunci berupa passcode yang dengan mudah ia buka

Di dalam ruangan itu terlihat berbagai jenis robot tak sadarkan diri berjejeran, setiap robot itu terlihat usang, kotor dan beberapa terlihat rusak

Ia berjalan melewati puluhan robot dan berhenti setelah melihat sebuah kain berdebu yang menutupi sebuah robot, robot yang lebih dikenal sebagai power sphere, dengan hati hati ia membawa keluar robot itu menuju sebuah pengisi daya khusus untuk power sphere dan mengisi dayanya, berharap dapat mengaktifkan power sphere itu

Beberapa menit berlalu, power sphere berwarna kuning tua itu terbangun

"Dimana ini.."

"PiBot!"

Boboiboy (2) dengan gembira memeluk sang power sphere yang belum dapat memproses situasi dengan matang

"Boi! Apa yang terjadi? Bukannya aku dinonaktifkan oleh Maksmana?" tanya power sphere yang bernama PiBot itu

"Aku mengaktifkan kamu kembali PiBot, aku butuh bantuan kamu dengan kuasa dimensimu, kira kira kamu sanggup membantu?" PiBot hanya membalasnya dengan tatapan bingung

"Boleh, tapi bantu apa?"
"Itu akan kujelaskan nanti, sekarang kita keluar dulu sebelum sensor Power Sphere di sini menyala"
PiBot hanya membalas dengan anggukan sementara Boboiboy membawanya lari.

Tidak sampai beberapa detik, lampu di sekitar Boboiboy berkedip merah tak henti, diiringi alarm siren yang berbunyi dengan keras, tidak salah lagi, sensor Power Sphere telah menyala

"Boboiboy Cahaya!"

Boboiboy bertukar dan dalam sekedip mata ia sudah berada di ruangan yang berbeda, tanpa meninggalkan jejak sedikitpun.

"Aman?" PiBot melihat kesekitar dengan waspada "Aman.. Tidak, belum aman, aku yakin kita sedang diawasi" Cahaya dengan lincah melihat kesekitar, namun ia tak dapat menemukan apa apa

"Lo ke sini cuman nyari jam kuasa dan PiBot?"

Cahaya dengan lincah berlari menuju arah suara itu dan...

"Gak ada siapa siapa.." Gumamnya kesal "Boi, kalau tidak ada orang di sana sebaiknya kita cepat lari Aku benar-benar ingin keluar dari tempat menyesakkan ini" ucap PiBot tidak sabar

Cahaya menghiraukan keluhan PiBot dan berusaha mengingat suara yang ia dengar, terdengar begitu familiar namun asing secara bersamaan

Seakan sebuah klik muncul dalam kepalanya

"Pusaran Cahaya!"

Seketika ruangan itu dipenuhi dengan kesilauan cahaya

"Akh"

Dapat!

Cahaya berlari dengan kencang menuju arah suara dan memukul angin disekitarnya hingga akhirnya mengenai seseorang

"Fang! Ngagetin aja lu" Keluhnya melihat sang sahabat melepas kuasa halimunannya sambil terkekeh "takut kan?" Ledeknya, namun Cahaya hanya dapat memutar bola matanya kesal

"Lo ngapain di sini? Bukannya jam kuasa lo disita?" Ucapan Fang yang tiba tiba membuat Cahaya berfikir keras mencari pelarian dari pertanyaan

"Ada sebuah masalah tiba tiba, aku bertemu dengan—"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Homesick [Boboiboy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang