[ Enemy ? ] Mingi

636 28 6
                                    

Siapa yang ga kenal Wooyoung sama Mingi? Keduanya hampir diketahui oleh seluruh warga sekolah karena ketidakakuran mereka.

"Pendek!"

"Sipit!"

Mengejek satu sama lain juga kebiasaan kedua kubu itu. Temen temen yang liatnya pun cuma bisa gelengin kepala mereka. Udah biasa emang.

Tapi hari ini beda.

Mereka berdua kaya keliatan canggung dan ga banyak omong. Mau tau alasanya?

- Flashback -

Karena Mingi sama Wooyoung ini ribut pas guru yang masuk lagi bagiin kelompok yang akan terdiri dari dua orang aja, dan keduanya pun disatuin.

"Ini salah lo pokoknya!" teriak Wooyoung kesal abis. Mereka berdua sekarang lagi ada di perpustakaan sekolah.

Pas jam pulang, mereka mutusin buat mampir ke perpustakaan buat nyari buku materi.

Beneran cuma ada mereka berdua. Sebenarnya tu perpus udah mau dikinci sama penjaga sekolah, tapi dicegat sama mereka.

Dengan syarat kalau mereka bakal tanggu jawab buat ngunci dan nyimpan kunci itu selama sehari terus mereka berdua juga yang bukain perpus besok pagi pagi.

"Lo kan yang biasanya yang mulai marah marah duluan, pendek!" jawab Mingi, namun tangannya masih sibuk nyari buku dirak.

"Tapi kalo lo ga ngejek gue, ya gue gabakal marah, sipit!" Wooyoung berjalan kearah Mingi sambil nunjuk wajah pemuda yang lebih tinggi darinya itu.

"Huh, lo bahkan lebih pen-!" Mingi ga lanjutin kata katanya karena dia udah nemu buku yang mereka berdua cari dari tadi.

"Tu bukunya!!" tunjuk Mingi, kedua tangannya tepat ada disamping kepala Wooyoung yang otomatis ngunci pergerakan yang lebih pendek.

"Mana!?" dengan terburu buru dan ga mau kalah, Wooyoung ngebalik badannya dan ga sengaja nendang kaki Mingi karena jarak mereka yang berdekatan.

Alhasil dia mau jatuh tapi tangan Mingi yang satunya dia gunain buat ambil buku dan satunya buat nahan tubuh Wooyoung.

Karena hal itu terjadi secara tiba tiba, Mingi pun ikut jatuh terus nindih Wooyoung yang jatuh duluan. Dan...

*cupp

Bibir mereka ga sengaja saling sapa (eaa!). Mata Wooyoung melebar karena kaget, dia refleks nepuk dada Mingi yang ada diatasnya karena orang itu masih aja diem bae dengan posisi aneh dan bibir mereka yang masih nyatu.

Apa kerena pukulan Wooyoung yang ga terasa hingga Mingi ga sadar dan masih aja diem. Karena panik, Wooyoung terus mukul dada Mingi tapi lebih keras.

"!!!" akhirnya Mingi sadar dan langsung bangun dari atas Wooyoung.

Mereka berdua berdiri canggung, Wooyoung langsung ngambil buku yang tergeletak tak berdaya karena menyaksikan momen tak terduga itu (ga). Setelah nyerahin kunci perpus sama Mingi, Wooyoung pun lari ninggalin Mingi sendirian.

"Manis" gumam Mingi

Tunggu. Berarti dari tadi sadar dong??

- Flashback end -

Semenjak kejadian kemarin sore, Mingi sama Wooyoung ga bicara satu sama lain lagi. Tapi pas jam kosong di mapel terakhir, Mingi nyamperin Wooyoung kemejanya.

"Woo, nanti jadi kan ke apart gue?" tanya Mingi, yang ditanya cuma ngangguk canggung, Mingi paham kok sama kelakuan Wooyoung. Tapi mereka udah janji buat ngerjain dari sekarang biar cepat bebas.

wooyoung x yunho san mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang