[ Not Supposed To ] (1) Mingi

367 25 3
                                    

Song Mingi dan Jung Wooyoung adalah sepasang suami suami (?). Ya, mereka telah menikah dan menjalin hubungan ini selama hampir 2 tahun.

Tak ada masalah sejauh 1 tahun kemarin, akan tetapi menjelang dua tahun pernikahan mereka, semuanya berubah. Wooyoung merasakan ada yang aneh sengan Mingi.

Mereka menjadi jarang bertemu karena Mingi yang selalu lembur dikantornya. Dia adalah seorang CEO omong omong.

...

ceritanyaa...

"Tidak apa sayang~" ucap Wooyoung lembut sambil mengelus punggung Mingi yang setia memeluknya sedari tadi.

"Tidurlah, kau pasti lelah" Mingi mengangguk. "Terima kasih sayang" *cup ia mencium singkat bibir Wooyoung, melingkarkan tangannya dipinggang ramping itu dengan erat dan Wooyoung mendekapnya kedalam pelukan hingga sang suami tertidur dengan posisi Wooyoung bersandar pada sandaran ranjang.

...

Note : Mingi memiliki penyakit kejiwaan karena traumanya, ia akan mengamuk secara sadar tidak sadar saat merasa sangat kelelahan. Ia tidak bisa mengontrol emosinya saat itu dan hanya Wooyounglah yang bisa menenanginya.

Trauma yang Mingi alami akibat kurangnya kasih sayang bahkan disiksa oleh kedua orang tuanya. Walaupun hidup serba berkecukupan, Mingi sangat tidak menyukainya. Karena ayah dan ibunya gila akan kehormatan, Mingi dituntut menjadi anak yang pintar dan serba bisa, tetapi karena banyaknya tekanan membuat Mingi gagal akan kehendak kedua orang tuanya.

Hingga ia tidak sanggup dan akhirnya membunuh mereka di umurnya yang saat itu baru menginjak 10 tahun. Karena masih dibawah umur, jadi hukumannya diperingankan. Hal itu menjadi traumanya sebelum bertemu dengan Wooyoung.

...

Malam ini, Mingi baru saja mengamuk dan memberantaki meja makan maka . Padahal Wooyoung sudah susah payah memasak makanan untuk mereka dan menunggu Mingi yang lembur untuk makan malam bersama.

Tetapi karena kelelahan, Mingi menjadi hilang kendali dan mendorong meja makan hingga membuat semua makanan tumpah sia sia kelantai.

Wooyoung dengan sabar dan tulus mencoba menenagkan Mingi didalam kamar mereka. "Dia sudah tidur?" Wooyoung mencoba melihat wajah Mingi yang menyandar didadanya lalu mengecup kening Mingi lama.

Sejauh mereka kenal, hanya Wooyoung lah yang langsung bisa dan ampuh dalam menenangi mental Wooyoung. Mingi mengetakan itu adalah keajaiban Cinta.

Setelah memastikan Mingi sudah tidur pulas, ia beranjak dan kembali kedapur untuk membereskan tumpahan makanan.

Sudah larut malam, akan tetapi Wooyoung tidak bisa tidur nyeyak karena Mingi terus mengigau dan tidurnya tidak nyenyak, Wooyounglah yang selalu menenanginya.

...

05.00

"Aku akan memasak sarapan" Wooyoung beranjak lagi dari kasur mereka sambil menguap untuk yang kesekian kalinya. Ia lelah sungguh. Terjaga semalaman.

Namun saat ingin beranjak dari kasurnya, Mingi melingkarkan kedua tangannya dipinggang ramping Wooyoung, seolah menyuruhnya tetap tinggal.

"Sayang? Kau bangun?" Mingi membalas dengan berdehem dan mempererat pelukannya.

"Jangan pergi, aku masih ingin memelukmu" gumamnya ditelinga Wooyoung, membuat pipi pria manis itu bersemu merah. Wooyoung kembali berbaring dibantu Mingi.

"Badanmu hangat? Kau demam" sadar Wooyoung saat kedua pipi mereka bersentuhan. "Kau obatku, jadi tetaplah disini hm" lagi lagi pipi simanis bersemu.

"Berhentilah memerah pipi, Wooyoungie itu sudah menjadi miliku, kau berhentilah memerah seperti itu *cup" Mingi mencium kedua pipi Wooyoung bergantian.

wooyoung x yunho san mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang