[ Sorry ] (End) San

181 13 9
                                    

Yeonjun melihat Wooyoung melewatinya dikoridor dengan keadaan sedang menangis. Tentu saja Yeonjun khawatir dan mengejar Wooyoung yang tengah berjalan laju.

Wooyoung menuju taman balakang kelas dan duduk dibangku yang disediakan. "San-sannie jahat! Hiks!" bahu gemetar itu ditepuk lembut oleh seseorang dari belakang.

"Yeonjunie?" Wooyoung menoleh dengan wajah kacaunya.

"Kamu ada masalah, Woo?" Yeonjun pelan pelan mendudukkan pantatnya disamping Wooyoung.

"San, ta-tadi aku liat San sama Arin di kantin" tangisannya pecah, Wooyoung menunduk, Yeonjun mengangguk mengerti lalu kemudian merangkul pundak bergetar itu.

"Dimana San membuang semua janjinya sama kamu, Woo!?" geram Yeonjun. Wooyoung menjadi semakin menangis dan memeluk erat Yeonjun yang ada disampingnya.

*lonceng berbunyi

"Woo? Kamu udah enakkan? Apa mau izin pulang aja, nanti-"

"Gapapa Jun, aku masih kuat sampai pelajaran terakhir kok, makasih" Wooyoung melepaskan pelukan keduanya lalu tersenyum sendu.

Yeonjun menjadi semakin iba pada pemuda manis dihadapannya ini.

"Ayo aku antar kekelas" Yeonjun mengiring Wooyoung pergi dari sana. Tanpa sadar bahwa keduanya telah diamati oleh seseorang dari belakang, kiranya dari 10 menit lalu.

Orang tersebut mengepalkan kedua tangannya dan lebih dulu pergi dari Yeonjun dan Wooyoung.

...

"Aku pergi ya, kasih tau aku kalau terjadi apa apa, oke?" Yeonjun mengusap pelan air mata diwajah Wooyoung hingga menghilang.

Setelah kepergian Yeonjun, Wooyoung memasuki kelasnya dan mengedarkan pandangannya kebangku San.

Ketika mata keduanya saling menangkap, entah kenapa San malah memalingkan wajahnya bagitu saja, dan itu membuat hati Wooyiung seperti teriris.

Kenapa San tidak menghampirinya? Bahkan hanya untuk sekedar menyapa Wooyoung.

Bukankah disini yang menjadi korban adalah Wooyoung?

Pikiran Wooyoung berkecamuk sembari berusaha untuk mencapai mejanya. Mata sembab pemuda manis itu menjadi pusat perhatian, ia yang takut dan malu pun menundukkan kepalanya keatas meja.

"San udah ga sayang aku ya? hiks" kepadihan itu ia katakan dengan samar, tak ingin satu orangpun tau.

.

Jam pulang biasanya menjadi hal yang paling menyenangkan bagi Jung Wooyoung. Namun kali ini ia merasa kesepian, hampa, kosong, sakit, dan segala sesuatu yang mengganggu pikirannya saat ini.

Kenapa San bisa berubah secepat itu?

"Tentu aja, Arin itu gadis yang cantik dan disukain banyak orang"

menyedihkan.

Wooyoung biasanya akan pulang bersama sang kekasih, tapi sekarang dia berjalan lunglai menuju gerbang sekolahnya, hingga...

"Hei!" Wooyoung agak kaget karena Yeonjun yang kini sudah dibelakangnya. "Ayo pulang bareng aku aja, Woo" Yeonjun dengan senyum indahnya menepuk belakang motornya agar Wooyoung naik.

"Umm? Gapapa Jun, kayaknya hari ini aku mau jalan kaki aja, sekalian olahraga, hehe"

Melihat senyuman yang dipaksa itu membuat amarah Yeonjun semakin memanas. Ia ingin sekali memberi pelajaran pada San kalau saja tidak dilarang Wooyoung.

"Tapi hari ini panas banget Woo, nanti kamu sakit"

"Gapapa! Aku gak selemah itu-" seketika ia terdiam. Wooyoung melihat San sedang membonceng seorang wanita dan itu adalah... Arin.

wooyoung x yunho san mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang