4

868 100 6
                                    

Vote and Follow Yeorobun ‼️




Saat ini, Jungkook masih asik berada di atas pangkuan Taehyung. Pria cantik itu tengah asik menyuapi Taehyung dengan cookies yang dia bawa dari rumah.

"Enak-kan taetae, cookies buatan mami ku?"

"Tentu prince, cookies buatan mami mu benar-benar lezat. Hanya saja, ini terlalu manis untukku. Nanti aku sakit gigi."

Jungkook mendengus, dia tahu jika Taehyung tidak begitu menyukai makanan manis. Hanya saja, jika Jungkook yang memberikannya padanya, dia tidak mungkin menolak.

"Ishhh tapi kau di dekat ku terus tidak sakit gigi, taetae."

Taehyung mengernyit, dia tidak mengerti dengan apa yang baru saja di katakan oleh Jungkook.

"Apa maksud mu? Apa hubungannya makanan manis dengan mu?"

"Aku juga manis, taetae. Tapi, kau tidak sakit gigi saat dekat dengan ku."

Taehyung benar-benar tidak bisa menahan tawanya mendengar jokes yang baru saja Jungkook katakan. Dia mengusap lembut pucuk kepala Jungkook dan mengecup dahinya.

Sedangkan Jungkook, dia juga ikut tertawa melihat Taehyung tertawa karena candaannya.

"Jokes mu seperti bapak-bapak koo."

"Isshh mana ada .."

Jungkook kembali menyandarkan tubuhnya di dada Taehyung. Dan tiba-tiba saja, dia mendengar jika ponselnya berdering.

Jungkook merogoh sakunya, dan mengangkat panggilan telepon yang ternyata dari Bambam.

"Hallo bamie? Ada apa?"

"Koo, jaehyun tadi menghubungiku .."

"Ahh apa bamie? Tidak jelas, astaga apa tidak ada signal?"

Bambam yang berada di seberang teleponnya pun mengernyit saat Jungkook mengatakan jika di tempatnya tidak ada signal.

Jelas-jelas, bambam bisa mendengar jika suara Jungkook begitu jernih. Dan kenapa dia bilang seperti itu?

"Koo, kau kenapa? Suara mu terdengar jelas. Tidak mungkin di sana tidak ada signal kan?"

"Apa bamie? Astaga, kantor Hyung ku benar-benar jelek. Tidak ada signal bamie. Nanti aku akan menghubungimu setelah aku pulang. Oke bamie."

Dan sepertinya, bambam baru mengerti jika Jungkook tengah berada di kantor Taehyung. Dan mereka tidak mungkin melanjutkan obrolan mereka saat ada Taehyung bersama Jungkook.

"Ahhh baiklah jika begitu, nanti hubungi aku lagi."

"Baik bamie."

Jungkook mematikan panggilan teleponnya. Dia kembali menatap ke arah Taehyung yang saat ini tengah menatapnya.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu, taetae?"

"Tidak ... Apa iya di kantor ku tidak ada signal?"

Taehyung menatap Jungkook menyelidik. Dia curiga jika ada sesuatu yang tengah Jungkook sembunyikan darinya.

"Astaga .. aku serius taetae, atau jangan-jangan ponsel ku rusak?"

Taehyung menggeleng .. dia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja Jungkook katakan.

"Kemarikan ponsel mu."

Jungkook memberikan ponselnya pada Taehyung. Dan dia tidak bisa melakukan apapun jika Taehyung sudah bersikap seperti ini padanya.

Taehyung mencoba menghubungi nomor nya dengan ponsel milik Jungkook. Dan suaranya terdengar jernih.

Dia kembali menatap Jungkook, dan kali ini tatapannya lebih tajam dari yang tadi. Dan sungguh, sebenarnya Jungkook sedikit takut jika Taehyung sudah mode galak seperti ini.

"Jangan menatap ku seperti itu. Mungkin posisi bamie yang sedang jelek signalnya. Hingga membuat suaranya tidak jelas taetae .."

"Koo, kau tidak sedang berbohong kan?"

"Astaga ... Tidak taetae. Aku bahkan sudah mengatakan hal itu padamu berulang kali, dan kau masih tidak percaya."

"Awas saja koo, jika kau berani berbohong. Aku benar-benar akan marah padamu."

"Iya my handsome man, aku tidak akan pernah berbohong padamu."

Jungkook memberikan senyuman termanisnya pada Taehyung, dan mencubit kedua pipi pemuda tampan tersebut.

"Yasudah, kau lanjutkan pekerjaan mu, taetae .. aku akan berbaring di atas sofa ini."

"Sebentar ... Oya, apakah kau sudah baikan? Kenapa kau kemari?"

"Aku sudah sembuh taetae. Dan besok aku sudah bisa sekolah."

"Jangan dulu sekolah jika memang kau masih tidak enak badan prince. Aku tidak ingin mendengar jika gurumu menghubungiku dan mengatakan jika kau sakit."

Jungkook mendengus. Dia sedikit risih dengan sikap posesif Taehyung. Karena pria ini akan sedikit berlebihan menurutnya.

"Iya, iya taetae .. aku tahu, dan sebaiknya kau segera kerjakan pekerjaan mu. Akan lebih baik jika kau pulang cepat, karena aku bisa menunggu untuk pulang bersama."

"Baiklah prince, ambil ponsel ku jika memang kau jenuh."

Jungkook mengangguk, dia mengecup kedua pipi Taehyung sebelum beranjak dari atas pangkuan pemuda tersebut. Sedangkan Taehyung, dia kembali berjalan ke arah meja nya dan mengerjakan pekerjaannya.

Jungkook membaringkan tubuhnya di atas sofa. Dia mulai membuka aplikasi game miliknya di ponsel Taehyung. Dan dia segera memainkan game tersebut.

Sedangkan Taehyung, dia kembali membuka laptopnya dan melanjutkan kembali pekerjaannya. Dan sesekali, Taehyung akan menoleh ke arah Jungkook yang tampaknya begitu asik memainkan game di ponsel miliknya.

"Aku begitu menyayangi mu koo, sangattt .." batin Taehyung.

"Koo, apa kau menyayangiku?"

Jungkook menoleh ke arah Taehyung. Dia bingung kenapa Taehyung tiba-tiba saja bertanya seperti itu padanya.

"Sangattt .. aku begitu menyayangi mu taetae .."

"Jika seperti itu, jangan pernah kau berpikir untuk meninggalkan aku."

"Ish tentu saja. Kenapa kau berpikir seperti itu? Lagi pula, aku akan terus bersama mu taetae .."

Taehyung tersenyum, dia mengangguk sebelum kemudian melanjutkan kembali pekerjaannya.



To be continued..

Kalo aku bikin story ini versi pdf juga pada mau ga? Pasti aku bedain koq ..
Di pdf, aku bakal ceritain sampe koo punya baby .. tapi di sini ngga .. 🤭

Buat yang minat japri ya wa ya.. kalo banyak peminat, aku bakal otw bikin ..
🌚🌚🌚

My little Cousin (vkook) EnD PdF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang