5

809 104 1
                                    

Vote and Follow Yeorobun ‼️



Setelah beberapa saat, Taehyung menoleh ke arah Jungkook. Dia melihat jika Jungkook sepertinya tertidur di atas sofa. Taehyung menggeleng, dia berjalan ke arah Jungkook. Taehyung melepas jas nya, dan menyelimutkan nya pada tubuh Jungkook.

Taehyung berjongkok menatap wajah Jungkook, dan tiba-tiba saja senyum mengembang di wajahnya. Tangan nya terulur mengusap lembut pucuk kepala Jungkook, dan memberi sebuah kecupan di pucuk kepalanya.

Tok tok tok ..

Tiba-tiba saja, Taehyung mendengar suara ketukan pintu dari luar ruangannya. Taehyung berjalan ke arah pintu dan membukanya perlahan.

Ceklek ..

Taehyung bisa melihat jika Irene tengah berdiri di hadapannya. Gadis itu tengah tersenyum menatap ke arahnya.

"Ada apa irene?"

"Mmm maaf jika aku mengganggu mu .."

"Sssttt ... Pelankan suaramu Irene, kookoo sedang tidur."

Irene segera menutup mulutnya. Dia tidak tahu jika Jungkook sedang tidur di ruangan Taehyung.

"Maafkan aku tuan, aku hanya ingin bertanya. Apa kau ingin memesan sesuatu untuk makan siang?"

"Ahh, tidak perlu. Aku akan makan ke restoran yang ada di seberang perusahaan saja. Jungkook begitu menyukai makanan di sana."

"Ahh baiklah jika begitu tuan. Dan, mmm bolehkah aku bergabung nanti? Aku suka melihat Jungkook."

Taehyung mengangguk, dan senyum cantik pun segera merekah di bibir irene.

"Baiklah tuan, kabari aku jika kalian akan pergi makan siang."

"Baiklah .."

Irene mengangguk, dia segera pergi dari ruangan Taehyung dengan jantung yang berdetak Dua kali lebih cepat.

"Bersyukur sekali saat Jungkook datang kemari. Karena aku bisa mencari kesempatan untuk dekat dengan Taehyung." Batin Irene.

Sementara itu, saat Taehyung baru saja menutup pintu ruangannya. Dia terkejut melihat Jungkook yang sudah duduk di atas sofa dan tengah menatap ke arahnya.

"Astaga prince, kenapa kau sudah bangun? Apa suara ku membuat mu terbangun?"

"Tidak taetae. Aku hanya ketiduran sebentar. Dan lagu pula, aku sudah tidur banyak saat di rumah tadi."

Taehyung mendekat ke arah Jungkook dan duduk di samping namja cantik tersebut. Dia membawa tubuh Jungkook untuk di sandarkan pada bahunya. Dan Jungkook tidak menolak apa yang Taehyung lakukan padanya.

"Koo, apa kau sudah lapar? Tadi Irene kemari dan akan memesankan makanan untuk kita. Hanya saja, aku menolak, karena ingin membawa mu ke restoran favorit mu di seberang perusahaan ini. Apa kau ingin makan Sekarang?"

"Iya taetae. Hanya saja, bisakah kau menggendong ku?"

"Astaga prince, kau manja sekali."

"Ishh, apa kau tidak mau?"

"Mau baby, mau .. ayo aku gendong."

Jungkook bersorak, dia segera bangkit dari duduknya. Begitu juga dengan Taehyung. Taehyung berjongkok di hadapan Jungkook, dan Jungkook segera naik ke punggung Taehyung.

"Tolong buka pintunya prince."

Jungkook mengangguk, dia menggapai gagang pintu, karena tangan Taehyung sibuk menyangga pantat Jungkook.

Sungguh, posisi seperti ini benar-benar membuat Taehyung berkali-kali harus menghembuskan nafasnya kasar. Bagiamana pun juga dia normal, dan pantat Jungkook terasa begitu kenyal. Itu benar-benar menggoda keimanannya.

"Prince, tolong panggil Irene."

"Ishh tidak mau, taetae saja yang panggil. Aku tidak mau jalan kaki."

"Teriak saja baby, ayo .."

"Apa nuna Irene akan ikut makan bersama kita taetae?"

"Iya baby, apa kau keberatan? Jika iya, aku akan meminta dia untuk tidak ikut."

"No taetae, tidak apa-apa."

"Yasudah, jika begitu cepat teriak dan panggil Irene."

"Baiklah .."

Jungkook berdehem sejenak sebelum berteriak untuk memanggil Irene. Taehyung terlalu malas untuk berjalan langsung ke ruangan gadis tersebut.

"Nuna Irene .. ayo kita pergi makan siang .." teriak Jungkook.

Dan beberapa saat kemudian pintu ruangan Irene terbuka, dan dia tersenyum saat melihat Jungkook dan Taehyung yang tengah menunggunya di  luar ruangannya.

"Ayo .."

Taehyung mengangguk, dan mereka segera berjalan ke arah lift. Jungkook menyandarkan tubuhnya pada punggung Taehyung, sedangkan tangan mungilnya tengah sibuk mengusap dada Taehyung.

"Astaga prince, apa tangan mu tidak bisa diam hmm?"

"No, dada mu besar sekali taetae .."

Taehyung menggeleng, Jungkook sudah mulai membahas hal-hal random.

"Apa dada mu kecil koo?" Tanya Irene.

"Besar juga nuna. Hanya saja, tidak sebesar dadamu. Tapi cukup bisa di remas."

Taehyung dan Irene melotot mendengar kalimat yang batu saja terlontar dari bibir Jungkook.

"Astaga baby, siapa yang mengajari mu berbicara seperti itu hmm?"

"Bamie, taetae. Tapi, memang benar dada ku besar. Kau bisa lihat jika itu percaya."

Taehyung menggeleng, bagaimana bisa Jungkook membahas hal ini di saat ada orang lain yang tengah bersama mereka?

"Astaga tuan, sepertinya sepupu mu jangan di biarkan bergaul dengan teman-teman nya yang seperti itu. Mereka membawa pengaruh buruk untuk kookie."

"Nuna, bamie baik. Kenapa kau bicara seperti itu?"

"Buktinya kau sudah membahas hal yang tidak-tidak kookie."

"Ishh aku sudah besar nuna. Wajar jika aku membahas hal itu. Iya kan taetae?"

Taehyung mengangguk. Jelas saja dia akan membela Jungkook. Dan apa yang di katakan Jungkook ada benarnya, jika Jungkook sudah harus mulai belajar mengenai hal-hal yang sedikit berbau seksual.


To be continued...



My little Cousin (vkook) EnD PdF✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang