Kim Ji Won baru saja tiba di rumah sakit, ia langsung bergegas menuju ruang pemeriksaan dimana anaknya berada
"Dad bagaimana dengan keadaan Jennie" Ucap Kim Ji Won dengan nafas menggebu
"Masih di periksa oleh dokter, kau tenanglah anak kita akan baik-baik saja" Ucap Kim Soo Hyun menenangkan istrinya
Ceklek...
Beberapa saat setelah itu dokter keluar dari ruangan, Kim Ji Won dan Kim Soo Hyun yang tadinya duduk langsung berdiri lalu menghampiri dokter
"Dokter bagaimana dengan keadaan putri kami" Ucap Kim Ji Won dengan hati yang resah
"Apa dia baik-baik saja dok" Lanjut Kim Ji Won
"Doker bicaralah kenapa kau diam saja" Ucap Kim Ji Won emosi
"Sayang bagaimana dokter mau menjawab, kau saja dari tadi bertanya tidak ada hentinya seperti itu" Ucap Kim Soo Hyun memberikan istrinya pengertian sambil mengusap punggung istrinya
"Bicaralah dokter" Ucap Kim Soo Hyun
"Jadi begini tuan nyonya, akibat dari benturan keras yang terjadi pada nona Jennie ia mengalami gagar otak" Ucap dokter menatap orang yang ada didepannya
"APA" ucap keduanya kaget
"Apa itu berbahaya dokter" Ucap Kim Soo Hyun dengan perasaan khawatir
"Begini tuan gegar otak tergolong dalam cedera otak ringan karena biasanya tidak mengancam nyawa. Meski begitu, kondisi ini tidak boleh disepelekan dan perlu ditangani dengan segera. Meski dikategorikan cedera kepala ringan, efek yang ditimbulkan karena gegar otak bisa sangat serius, terutama jika terjadi pada anak-anak" Ucap dokter dengan panjang lebar
"Lalu apa yang harus kami lakukan agar anak kami bisa cepet sembuh dok" Ucap Kim Ji Won dengan air mata yang sudah mengalir
"Sebaiknya nona Jennie tidak boleh banyak beraktivitas terlebih dahulu dan perbanyak istirahat agar keadaannya bisa cepat pulih, kemungkinan dalam waktu satu minggu ini ia sudah pulih" Ucap sang dokter
"Baik dok terimakasih banyak karena telah menolong anak kami" Ucap Kim Soo Hyun sambil memberi hormat
"Nee itu sudah menjadi tugas dan kewajiban saya, kalau begitu saya permisi tuan nyonya" Ucap sang dokter lalu pergi meninggalkan kedua pasangan itu
"Ayo dad kita masuk" Ucap Kim Ji Won dengan air mata yang masih mengalir
"Hapus dulu air matamu jangan sampai putri kecil kita melihatmu menangis" Ucap Kim Soo Hyun menghapus air mata istrinya lalu ia mencium keningnya
"Ya sudah ayo kita masuk" Ucap Kim Soo Hyun menggenggam tangan istrinya
Ceklek....
Jennie masih belum sadarkan diri, nyonya Kim duduk di kursi yang ada disebelah brangkar sambil menatap wajah anaknya, ia lalu mengusap pipi sang anak
"Sayang ayo buka matamu" Ucap Kim Ji Won sambil menangis
Sang suami hanya memandang istrinya yang sedang bercengkrama dengan putrinya yang masih belum sadarkan diri
"Engghh mommy" Perlahan Jennie membuka kedua matanya
"Kau sudah sadar hmm" Ucap Kim Ji Won tersenyum lalu ia segera menghapus air matanya
"Haus mom" Ucap Jennie dengan suara yang masih lemas
Kim Ji Won mengambil air putih yang ada di meja nakas, lalu memberikannya kepada Jennie
Setelah minum Jennie melihat ke sekeliling, ia hanya melihat daddy dan mommy nya
"Dimana Olifia mom dad" Ucap Jennie menatap kedua orang tuanya
"Olifia dirumah, dia tidak mau ikut kesini" Ucap Kim Ji Won
"Apa benar yang dikatakan mommy dad ,kalau olifia tidak mau ikut kesini" Tanya Jennie dengan perasaan tidak percaya
"..... " Kim Soo Hyun terdiam
"Dad" Ucap Jennie memanggil daddynya dengan mata yang sudah hampir menangis
"Ya sayang, Olifia tidak mau kesini" Ucap Kim Soo Hyun tersenyum
"Kenapa olifia tidak mau kesini dad hiks, aku ingin melihatnya" Ucap Jennie menangis karena tidak bisa jauh dari adiknya
"Sudah nee...kamu istirahat saja ya sayang, tidak usah memikirkan hal-hal yang lainnya dulu" Ucap Kim Ji Won memeluk putrinya
Beberapa hari kemudian....
"Kenapa mereka meninggalkan aku hiks" Ucap Olifia yang sedang menangis
Tujuh hari berlalu, Jennie masih dirawat di rumah sakit, tuan dan nyonya Kim tidak pernah pulang sama sekali, mereka hanya meminta sopir untuk mengantarkan pakaian ganti mereka ke rumah sakit
Olifia tidak berhenti menangis setelah kejadian itu, ia merasa bersalah kepada saudara kembarnya, ia menganggap semua yang terjadi pasti karena perbuatannya, ia juga sangat sedih karena daddy dan mommy nya tidak memperdulikan keadaannya
Tin tong.....
Suara bel rumahnya berbunyi, Olifia langsung bergegas keluar kamar untuk menemui siapa yang datang ke rumahnya
"Eonnie" Ucap Olifia senang karena melihat Jennie yang ada di kursi roda dan melihat kedua orang tuanya sudah kembali
Ia langsung berlari untuk memeluk kakaknya, tapi sebelum itu ia ditahan oleh daddy nya
"Jangan dekat-dekat, eonnie mu baru saja sembuh, daddy tidak ingin eonnie mu sakit lagi" Ucap Kim Soo Hyun dengan suara dingin
Olifia langsung mundur dan ia menundukkan kepalanya, ia takut dengan daddy nya
Jennie yang melihat adiknya yang seperti itupun tidak tega, ia bangun dari kursi rodanya dengan perlahan, lalu ia memeluk adiknya yang sangat ia rindukan
"Eonnie sangat merindukanmu" Ucap Jennie dengan tersenyum
"Aku lebih merindukanmu eonnie hiks" Ucap Olifia yang sudah mengeluarkan air matanya
Jennie yang tau adiknya menangis langsung melepaskan pelukannya, ia menghapus air mata yang ada di pipi adiknya
" Hei sudah jangan menangis, aku kan sudah ada sini" Ucap Jennie tersenyum
"Sayang ayo masuk kekamarmu, kamu masih perlu istirahat" Ucap Kim Ji Won mommy Jennie
Kim Ji Won membawa Jennie ke kamarnya, ia menaiki lift karena Jennie masih menggunakan kursi roda, sebenarnya Jennie sudah tidak perlu lagi memakai kursi rodanya, akan tetapi Kim Ji Won lah yang menginginkannya karena ia tidak ingin anaknya kenapa-napa
"Olifia kamu juga masuk ke kamarmu" Ucap daddy Soo Hyun
"Baik dad" Ucap Olifia lalu pergi ke kamarnya
Olifia dan Jennie mempunyai kamarnya masing-masing, tapi mereka lebih sering tidur bersama, mereka tidur terpisah saat sedang bertengkar dan juga hari ini ia juga tidak tidur bersama Jennie karena ada mommynya yang menemani kakaknya.
Okei gimana guys????
JANGAN LUPA VOTE & COMENT YA GUYS!!!!
17/05/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY JANE TWIN'S
FanfictionJennie Ruby Jane mempunyai saudara perempuan yang bernama Olifia Ruby Jane, sejak kecil orang tuanya tidak bisa bersikap adil terhadap keduanya yang membuat salah satu dari mereka merasakan sakit hati yang begitu mendalam, akankah hubungan antara Je...