Tempat balapan liar
"Lif lo beneran mau ikut balapan" Tanya lisa khawatir
"Iya beneran" Jawab Olifia dengan serius
"Tapi kalau lo kenapa napa gimana" Ucap lisa makin khawatir
"Udah tenang aja kenapa si, lagian gue juga nggak bakal kenapa napa" Ucap Olifia santai
"Tapi kalau-" Ucapan lisa terpotong
"Lo kan tau gue pengen banget punya motor, mommy sama daddy gue nggak mungkin mau ngebeliin gue motor lis, maka dari itu gue mau ikut balapan ini karena hadiahnya motor" Jawab lisa panjang lebar
"Tapi lo harus janji kalau lo bakal baik-baik aja okei" Ucap lisa sambil memegang pundak Olifia
"Iya gue janji" Ucap Olifia tersenyum menatap Olifia
Balapan pun hendak dimulai, Olifia sudah menaiki motor yang ia pinjam dari lalisa,Olifia meminjam motor lisa untuk balapan liar ini.
Balapan dimulai Olifia melajukan motornya dengan kecepatan penuh, lalisa yang melihat pertandingan itupun tidak bisa tenang melihatnya, ia terus menggigit jari-jarinya
"Ya Tuhan tolong jaga Olifia" Gumam lalisa dalam hati
Olifia terus melajukan motornya, ia berhasil melewati pembalap yang lain, saat ini ia berada di urutan ke 2,ia ingin menyalip pembalap yang ada didepannya, ia menambah kecepetan motornya
Ckiiiit brakk...
Tiba-tiba saat Olifia akan menyalip,motornya tergelincir oleh bekas tumpahan minyak yang ada dijalan raya
"OLIF" ucap lalisa keras lalu ia lari menghampiri Olifia
"Olifia bertahanlah" Ucap lalisa khawatir melihat lisa yang sudah tergeletak dijalan
"Lis ka-kaki gue nggak bisa digerakin hiks" Ucap Olifa menangis
"Tolong panggilkan ambulance" Ucap lalisa meminta tolong kepada orang-orang yang ada disana
Bip bip tot (sirine mobil polisi)
Orang-orang yang ada disana kalang kabut mendengar sirine itu, mereka semua berusaha menyelamatkan diri mereka masing-masing
"Lis lo cepetan pergi sebelum polisi sampai sini" Ucap Olifia panik
"Tapi lo gimana" Ucap lisa bingung
"Udah gpp, lo pergi aja, gue gpp kok" Ucap Olifia
"Gue ngga bisa ninggalin lo lif, sekarang lo cepetan naik ke punggung gue" Ucap lisa lalu ia membantu Olifia untuk naik ke punggung nya
Lalisa lalu menggendong Olifia dibelakang, meskipun agak kesusahan tapi mereka berhasil pergi dari tempat itu tanpa memikirkan motor lisa yang sudah rusak akibat kecelakaan tadi
"Lif bentar gue telpon kakak lo dulu" Ucap lisa setelah mendudukkan Olifia di bangku
"JANGAN" ucap Olifia keras karena terkejut
"Tapi lif kaki lo patah, dan motor gue juga udah rusak, kita nggak mungkin bisa pergi dari sini, karena tempat ini jauh dari kota" Ucap lalisa memberi pengertian
"Lis m-maaf karena udah buat motor kesayangan lo jadi rusak" Ucap Olifia tidak berani menatap mata lisa
"Heii udah gpp, yang terpenting sekarang kita pergi dari sini dulu, dan obatin kaki lo" Ucap lisa
Lalu lisa melanjutkan untuk menelpon Jennie, beberapa kali ia menelpon Jennie tapi tidak ada jawaban sama sekali
"Gimana ni lif ngga dijawab" Ucap lisa
"Mungkin kakak gue udah tidur lis" Ucap Olifia lesu
"Sebentar gue telpon sekali lagi" Ucap lisa tidak mau menyerah
"Hmm" Tanggapan Olifia
Tut....
Tut....
Tut...
"Halo" Ucap Jennie dengan suara lemas
"Halo eonnie, maaf mengganggu waktu tidurmu, akan tetapi aku ingin menyampaikan jika Olifia mengalami kecelakaan" Ucap lisa dengan perasaan takut
"APA" Ucap Jennie dengan keras
"Apa dia baik-baik saja, tidak ada yang terluka parah kan" Ucap Jennie sangat khawatir terhadap kondisi adiknya
"Eonnie tenanglah, tapi maaf eonnie sepertinya kaki lisa patah" Ucap lisa dengan gugup
"Astaga, sekarang kalian dimana aku akan menyusul kalian" Ucap Jennie dengan tegas
"Kami ada di..... " Ucap lisa
"Baiklah aku akan kesana sekarang membawa ambulans" Ucap Jennie lalu ia mematikan telponya
"Jennie eonnie akan kesini" Tanya Olifia
"Ya dia akan segera sampai, apa lo bisa bertahan sebentar" Ucap lalisa yang diberi jawaban anggukan oleh Olifia
Beberapa saat kemudian Jennie telah sampai dengan ambulans, lalu ia langsung membawa Olifia ke rumah sakit
"Mommy dan daddy akan menyusul ke rumah sakit"ucap Jennie yang berada disamping lisa, sedangkan Olifia sedang diperiksa dan dibersihkan lukanya, akan tetapi untuk kakinya masih belum bisa ditangani, kakinya harus diperiksa lebih lanjut terlebih dahulu dirumah sakit
"Mereka pasti akan memarahiku" Ucap Olifia lirih
"Hah kamu bilang apa" Ucap Jennie yang kurang mendengar ucapan Olifia
"Tidak ada eonnie" Ucap Olifia tersenyum lalu diberi anggukan oleh Jennie
Setelah sampai dirumah sakit Olifia langsung mendapat penanganan lebih lanjut, kakinya mengalami patah tulang, dan dokter mengatakan itu akan sembuh dalam beberapa bulan
"KENAPA KAU BISA SEPERTI INI OLIFIA" Suara dingin nan tegas membuat suasana menjadi menyeramkan
"D-daddy" Ucap Olifia sangat takut lalu ia menundukkan kepalanya
Jangan lupa vote &coment
04/07/2024
KAMU SEDANG MEMBACA
RUBY JANE TWIN'S
FanfictionJennie Ruby Jane mempunyai saudara perempuan yang bernama Olifia Ruby Jane, sejak kecil orang tuanya tidak bisa bersikap adil terhadap keduanya yang membuat salah satu dari mereka merasakan sakit hati yang begitu mendalam, akankah hubungan antara Je...