Chapter 12

2.3K 225 10
                                    

Delapan bulan berlalu...

Bukan waktu yang singkat hingga sampai ke titik ini, apalagi dengan Baekhyun yang tengah hamil sekarang.

Yap, Baekhyun benar-benar berbadan dua, kualitas milik Raja Park memang tidak main-main ternyata, sekali melakukan langsung jadi.

Tapi itu sangat tidak mudah, setelah kabar kehamilan itu tersebar dimana-mana sampai kandungan Baekhyun yang sudah memasuki 8 bulan, masih saja sebuah teror sering kali ia terima.

Untung saja Pelayan Han serta Pengawal Jongin siap siaga memastikan Permaisuri dan calon penerus Negeri ini akan selalu baik-baik saja, walau itupun harus beberapa kali mereka terluka. Tapi itu tidak seberapa, karena yang paling penting adalah keselamatan Permaisuri dan calon penerus Kerajaan.

Semua memang sulit, tapi bagi Baekhyun yang selalu waspada pada teror-teror itu, tak seberapa menakutkan. Ia bisa mengatasinya, namun kalau ada yang siap menjaganya, Baekhyun hanya perlu leha-leha bukan? Ia Permaisuri, hanya meminta ini-itu akan segera dituruti.

Dan sekarang ia masih saja merasakan yang namanya mengidam, itulah yang terasa lebih sulit bagi Pelayan Han dan Pengawal Jongin, karena ngidam Permaisuri sering meminta yang aneh-aneh.

Baekhyun mengakui itu, mungkin ini efek dari dunia aslinya yang ia rindukan.

"Aku ingin makan ular." ucap Baekhyun tiba-tiba kepada Pelayan Han.

Nenek Shin yang baru saja kembali dari dapur dengan buah-buahan ditangannya itu reflek berhenti, menggeleng tak habis pikir dengan segala ngidam aneh Permaisurinya.

"Akan saya bawakan, saya ijin menemui Chen, sore nanti saya akan segera kembali dengan ular yang Permaisuri inginkan." Mau tidak mau Pelayan Han menuruti keinginan Permaisurinya.

Setelah menerima izin, Pelayan Han akhirnya undur diri dan kini tinggallah Permaisuri dan Nenek Shin yang memberikan apel yang sudah dipotong-potong diatas piring.

Baekhyun memakan dengan senang hati buah itu, kepala mengayun kanan-kiri saat manis buah itu sangat pas terasa dilidahnya, hal itu tidak luput dari pandangan Nenek Shin.

Ada perbedaan dari sifat Permaisurinya yang tengah hamil ini, biasanya hanya ada sifat tegas dan lebih sering diam-diam namun semua kerjaan sering selesai. Tapi sekarang ada sisi baru yang dilihat oleh Nenek Shin dari Permaisurinya, yaitu sisi yang begitu ingin dimanjakan terpampang jelas, bahkan senyumnya merekah hanya dengan memakan apel.

Nenek Shin yang tadinya tersenyum senang harus luntur saat mengingat jika jiwa didalam sana hanya pinjaman sementara, dan saat semua sudah tuntas, jiwa itu akan segera kembali ke asalnya.

"Nenek Shin."

Panggilan Permaisuri pada Nenek Shin membuyarkan lamunan Pelayan Tua itu.

"Saya mendengarkan Permaisuri."

"Kau tidak menyadarinya, Nek? Tubuh ini terlihat agak pucat sekarang." ucap Baekhyun memperhatikan tangannya yang terlihat agak pucat.

Nenek Shin memperhatikan dengan seksama dan benar adanya.

Rasa sedih perlahan mengambil alih perasaan Nenek Shin, lantas menggenggam tangan Baekhyun.

"Itu artinya tugas anda hampir selesai." jawab Nenek Shin seraya mengelus perut Baekhyun, "jika anda melahirkan penerus ini, semua selesai, Permaisuri." lanjutnya.

Baekhyun mengangguk, menatap lekat Nenek Shin, "bagaimana dengan Selir Jung?" tanyanya.

Nenek Shin menggeleng, "Selir Jung tidak punya hak lagi, musuh utama anda sekarang adalah adik Raja Park." jelasnya.

PERMAISURI PARK [CHANBAEK] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang