patroli

326 24 1
                                    

"Aku baru tahu, ternyata sebelum pindah ke sini Sakura mengalami masa kelam. Hiks... Hiks....hiks" tangis Nirei. "Hei, sudah lah kalian berdua berhenti menangis" ucap Hiragi. "Apa kau tak merasa kasian pada nya, Hiragi. Hiks...hiks" tanya Umemiya. "Kasian, tapi aku tidak menangis seperti kalian" balas Hiragi. "Yosh, aku akan ke sana dan...
"Tidak, kenapa kau sekali mengacau sesuatu momen. Lebih kita pergi dan biar kan mereka" ucap Hiragi sambil menarik kerah baju Umemiya agar menjauh dari atap sekolah.

"He...., tapi kan
"Tidak,ya. Tidak"
"Kau juga pergi lah biarkan mereka berdua. Mereka membutuhkan waktu sendiri" ucap Hiragi. "B-baik" angguk nya lalu turun dengan cepat menuju kelasnya.
Srek!
Suara pintu terbuka
"Ooh, Nirei-kun. Dari mana saja kau. Eh, kenapa dengan wajahmu itu Nirei-kun? Kau habis menangis kah?" Tanya suou. "Hn" sambil menganggukkan kepalanya. "He, kenapa kau menangis Nirei-chan?" Tanya Kiryuu. Nirei pun menceritakan apa yang dia dengar di atap dengan singkat.

"Jadi dengan kata lain kau menguping pembicaraan kakak kelas dan teman sekelas mu yang bahkan baru kamu kenal. Itu tidak lho, Nirei-kun" ucap Suou sambil tersenyum. "Ah, maaf, aku juga tidak bermaksud untuk menguping pembicaraan mereka" ucap Nirei. "Haha, ya, aku mengerti Nirei-kun tapi jangan di ulangi lagi oke" peringat Suou. Nirei hanya mengangguk sebagai jawabannya.

Disisi sakura dan Kaji

"Apa kau sudah lega setelah bercerita pada ku bahkan sampai membasahi semua bajuku?" Ledek Kaji. Dengan wajahnya yang masih sebam karena habis menangis ia reflek memukul dada Kaji dengan kesal. "Jangan meledekku, Kaji-san. Tapi terimakasih sudah mau mendengarkan ceritaku" ucapnya. "Tentu aku pasti akan selalu mendengarkan ceritamu Sakura. Sudah berhenti menangis wajahmu jadi jelek" hibur Kaji.
"Hn"
Ia lalu menyenderkan kepalanya ke bahu Kaji untuk mencari kenyamanan. "Nee, Kaji-san bagaimana jika ibuku datang kesini dan memaksaku untuk berbuat sesuatu untuknya?" Tanya Sakura. "Tentu saja aku tidak akan membiarkan itu terjadi padamu, sayang" balas Kaji. Mendengar balasan dari Kaji dengan spontan wajahnya langsung memerah padam seperti kepiting rebus. "Haha, kau selalu seperti itu Sakura. Lihat wajahmu memerah" tawa Kaji. Sakura hanya menunduk untuk menyembunyikan wajah malunya.

"Hah, sudah, sudah. Lebih baik kita keluar mencari udara segar keuntungan siang ini jadwalku patroli bersama anak kelas satu, apa kau mau ikut? Kau boleh mengajak beberapa teman sekelas mu" tawar Kaji. "Boleh ayo, temani aku ke kelas" ucapnya sambil menarik tangan Kaji. Ia yang di tarik hanya tersenyum dan mengikuti kekasihnya ke kelasnya. "Kau yang bilang, ya" kata Sakura.  "Lho, aku kan engga tahu siapa aja yang mau ikut"
"Tinggal kau tanya, kok apa susah?"
"Iya deh, jangan marah sayang" goda Kaji.
"Jangan menggoda ku, Kaji-san sialan" ucapnya dengan wajah memerah.

Sesampainya di depan kelas Sakura, Kaji masuk ke kelas itu dan menawarkan mereka yang ingin ikut berpatroli keliling kota. "Anak-anak kelas satu siapa yang ingin ikut berpatroli dengan ku, cepat? Juga ingin ayo, keluar" perintahnya. "Ah, boleh saya ikut bersama temenku, Nirei-kun kau ingin ikut?" Tanya Suou pada Nirei.
"Hn"
"Ada lagi?"
"Aku juga ikut" ucap Kiryuu mengangkat tangannya.
"Oke, sudah cuma segini, baik ayo"

"Eh, Sakura-kun? Kau sudah tidak apa-apa kan?" Tanya Nirei.
"Ha, maksudnya?"
"Oh, tidak, tidak" jawabnya gugup
Mereka pun berpatroli sambil membantu orang -orang sekitar yang membutuhkan bantuan. Sepeti membantu seorang kakek mengecat tembok, membantu dagangan seseorang paman, membantu nenek menyebrang, dan masih banyak lagi. Bahkan tak jarang beberapa dari orang yang mereka tolong memberikan hadiah.

"Wah, tidak terasa kita berpatroli hingga larut sore. Asyik juga,ya" kata Nirei.
"Hn" angguk Suou sambil tersenyum.
"Kalian pulang lah terlebih dahulu, akan mengantarkan Sakura terlebih dahulu ke rumahnya, bye bye" lambai Kaji pada juniornya. "Ayo, aku akan mengantarmu sampai rumah" ucap Kaji sambil menggandeng Sakura. "Mereka memiliki hubungan spesial kah?" Tanya Kiryuu. "Entahlah" Jawan Suou.

Disini Kaji dan Sakura

"Apa kau masih kepikiran tentang ibumu?" Tanya Kaji. Sakura hanya menunduk sepertinya tebakannya benar. "Sudahlah jangan berfikiran negatif, sana masuk ke apartemen mu. Mau aku temani" tanya Kaji. Sakura menggeleng "tidak perlu, terimakasih sudah mengantar ku Kaji-san. Sampai jumpa besok pagi" lambai Sakura lalu berlari masuk ke dalam apartemennya.

Bersambung

18 mei 2024
10.39

Kajisaku [Wind Breaker]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang