Rapat menjelang tawuran

266 23 4
                                    

"Maafkan, saya Umemiya-san. Karena saya kalian jadi mendapatkan masalah!" Ucap pemuda itu.

Flash back

"Tolong! Siapa pun tolong aku!" Pinta pemuda itu. Ia sedang berlari dari kejaran geng shisitoren yang ingin memukulinya karena masuk ke wilayah mereka. 'ha, aku hampir mencapai wilayah Furin ayo, kau harus bisa' ucap nya dalam hati.  Tapi sepertinya nasib pemuda sedang buruk, sebelum ia mencapai wilayah Furin pemuda itu malah terjatuh karena tersandung kakinya sendiri. "Ah, sial. Kenapa aku malah terjatuh di saat seperti ini. Apakah ini adalah akhir bagiku?" Tanya nya dalam. Pemuda itu pasrah dan menutup matanya tapi setelah terjatuh ia tak merasakan ada pukulan yang mendarat me tubuhnya. Pemuda akhirnya memberanikan diri membuka matanya dan ternyata ia diselamatkan oleh anak tahun kedua. "Hei, tahun pertama kau bisa berdiri? Bangunlah dan berlindung di belakang kami!" Seru salah satu kakak kelas. Pemuda mengangguk dengan cepat bangun dan bersembunyi di belakang para tahun kedua.

Baku hantam antara anak tahun ke dua Furin dan geng shisitoren sudah berjalan selama beberapa menit tapi belum ada yang tumbang dari mereka hingga pemuda itu melihat dua orang seangkatannya datang dengan tergesa-gesa, salah satunya pergi menolong kakak kelas. Sampai pada titik puncaknya baku hantam itu harus berakhir karena Hiragi  dan Umemiya datang menghentikan pertarungan.

Flash back end

"Sekali lagi, saya benar-benar minta maaf atas kecerobohan saya!" Serunya.
"Sudah-sudah itu masalah yang sudah berlalu tidak usah di bicarakan. Yang terpenting sekarang adalah kau selamat, Anzai-kun" kata Umemiya. "Ya, tapi karena saya ini semua terjadi" kata Anzai menunduk. "Tidak apa, itu sudah terjadi. Tidak usah di pikirkan" kata Umemiya. "Baik dari pada membahas permasalahan itu lebih baik kita membahas tawuran kita besok" ucap Hiragi. "He, kau terlalu serius Hiragi-kun. Pertarungan masih besok jadi...
"Umemiya! Jangan terlalu santai" ucap Hiragi.
"Maaf, maaf, Hiragi-kun. Baiklah mari kita bahas tawuran untuk besok" ucap Umemiya.

"Baik, di tawuran besok kalian tidak perlu terlalu keras dengan diri kalian sendiri. Kalian mengerti aku tidak akan menendang kalian keluar dari Furin hanya karena kalian kalah dalam tawuran besok kalian mengerti!" Ucap Umemiya. "Tapi, itu akan mempermalukan Furin" ucap Sakura.
"Tidak ada manusia sempurna di sini Sakura" kata Umemiya dengan tangannya yang mau mengelus rambut Sakura namun tangannya di tepis oleh Kaji. Kaji menatapnya sinis dengan tatapan membunuh.

"He..., tidak boleh,ya?" Tanya Umemiya.
Kaji masih menatap Umemiya dengan tatapan membunuh. "Ha.., sudahlah mah sampai kapan kalian seperti itu. Sudah ayo, lanjut rapatnya" kata Hiragi.
"Baiklah, intinya tidak usah memaksakan diri, oke. Rapat cukup sampai disini, ini sudah waktunya jam makan siang aku mau menemui Kotoha, bye bye"
"He.., udah cuma gitu aja. Kok ada si rapat kayak gitu?" Tanya Sakura. "Hah, dasar dia kalian boleh kembali ke kelas kalian masing-masing. Terimakasih sudah meluangkan waktu kalian" ucap Hiragi lalu meninggalkan mereka.

"Sakura" panggil Kaji
"Hm kenapa?" Tanya Sakura.
"Lain kali jangan biar kan orang aneh itu menyentuh kepalamu" ucap Kaji
"He.., kenapa?" Tanya Sakura
"Pokoknya engga boleh" jelas Kaji
"Ayo"
"Kemana?" Tanya Sakura
"Ikut aja" jawabnya
Kaji membawa mengandeng Sakura dan membawa nya menuju UKS sekolah.
"Kenapa kita kesini Kaji-san? Aku baru tahu kalau sekolah ini memiliki UKS" ucapnya

Dengan tiba-tiba Kaji membalik badan Sakura dan menciumnya begitu saja.

Cup

"Hng_Kaji mnnngh" desah nya di tengah ciuman mereka.
Kaji begitu liar dalam ciuman mereka
"Hnnng kaji. Ber_mnn"
Sakura memukul dada Kaji karena mulai kehabisan pasokan oksigen. Akhirnya dengan berat hati Kaji melepaskan tautan mereka. Seutas benang Saliva jatuh dari bibir mereka. Kaji tersenyum puas melihat kekasih menatap nya sayu dan matanya berkaca-kaca ada sedikit air mata di sudut matanya. Sungguh pemandangan yang sangat menggoda bagi seorang Kaji Ren.

"Apa itu? Kenapa tiba-tiba sekali?" Tanya nya sambil terengah- engah. "Itu hukumanmu" balas Kaji. "Kau masih tetap menggoda seperti biasa,ya Sakura. Bagaimana jika kita melanjutkannya di rumah?" Tanya Kaji dengan tatapan lapar. Sakura yang melihat tatapan lapar itu seketika membuat bulu kuduk merinding rasa ia ingin sekali pergi dari sini. "Jangan menatap dengan seperti itu Kaji-san" ucap Sakura.
"Kenapa kita sudah lama tidak melakukan nya, lagi pula lama kita tidak bertemu bukan?"  Kata Kaji. "Tidak, aku tidak mau Kaji-san! Kau mesum!" Teriak Sakura.

Kaji yang panik mencoba menenangkan Sakura yang berteriak begitu keras. "Tenanglah Sakura, iya, iya, iya aku tidak akan melakukannya tapi jangan berteriak seperti itu oke" ucap Kaji. "Benarkah? Kau tidak akan melakukannya?" Tanya Sakura dengan berbinar-binar. 😑 Seperti nya kekasihnya ini sengaja berteriak seperti itu agar tidak ia perkaos pintar juga kekasihnya ini. ",oke,oke,oke, kali kau menang tapi lain kali aku tidak akan membuatnya mu lolos begitu saja" ucap Kaji. "Benarkah?" Goda Sakura. "Kau, jangan menggodaku jika kau tidak ingin aku melakukannya. Woi Sakura jangan kabur!" Kejarnya. "Ble 😜, coba saja tangkap aku kalau bisa" ucap Sakura.

Bersambung

20 mei 2024
06.53

Kajisaku [Wind Breaker]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang