06. Ini tidak benar

119 17 0
                                    


.
.
.
.
.
Ada banyak hal yang membuat Hongjoong bingung saat ini, kembali nya Jongho yang mengambil alih perusahaan sebenarnya membuatnya sedikit senang, namun entah kenapa dia merasa ada yang salah disini.

Hongjoong menyadari tatapan tajam Jongho pada Yunho saat di ruang rapat tadi, terlebih asisten pribadi Jongho juga melihat Yunho seolah Yunho adalah kuman yang harus disingkirkan.

Hongjoong memang selalu peka pada sekitarnya, namun kali ini dia sedikit takut. Memang selama ini dia menunggu kabar tentang Jongho, namun perhatian Yunho membuat dia nyaman. Dan saat melihat Jongho tadi, debaran yang sudah lama tidak dia rasakan akhirnya kembali.

Tok

Tok

Tok

Hongjoong tersadar dari lamunannya tentang Jongho saat ada yang mengetuk pintu studio nya.

Cklek

"Yunho?" Hongjoong mengerjap saat menemukan Yunho berdiri di depan pintu studio nya dengan membawa sekantung makanan dan minuman.

"Boleh masuk hyung?" Hongjoong tersenyum lembut dan mempersilahkan Yunho masuk.

"Masuklah."

"Kau tidak ada latihan?" Hongjoong menatap Yunho yang mulai meletakan makanan di meja.

"Kami sedang libur hyung, tidak tau kapan kami akan comeback, belum ada pengumuman tentang itu." Hongjoong menatap iba pada Yunho, karena dia sangat tau jika Yunho sangat menyayangi posisinya saat ini.

"Tenang saja, sebentar lagi pasti kalian akan comeback, Jongho pasti tidak akan membiarkan Arion hancur, kalian dulu dekat kan?" Yunho meneguk saliva nya kasar, tangannya terkepal saat Hongjoong mengatakan hal itu.

"Ya, kami dulu dekat. Tapi tidak ada yang bisa menjamin jika Jongho masih tetap sama hyung." Hongjoong tersenyum untuk menenangkan Yunho, Hongjoong bisa merasakan ketakutan Yunho saat ini, yang tidak di ketahui Hongjoong adalah ketakutan Yunho berasal dari hal yang sangat berbeda dengan yang di pikirkan Hongjoong.

"Tenang saja, aku yakin Jongho tidak seperti itu, dia anak yang baik."
.
.
.
.
.
"San, apa kau tau kenapa Jongho kembali lebih awal?" San yang sedang sibuk memainkan ponselnya hanya menggeleng, hal itu membuat Yeosang sedikit kesal.

Plak

"Hei, aku sedang berbicara serius dengan mu!" San menghela nafas panjang dan segera meletakan ponselnya.

"Aku memang tidak tau Yeosang, kau tau sendiri Jongho tidak mengabari kita sejak scandal CEO Lim terbongkar." Yeosang mendengus.

"Aku tau jika Jongho akan kembali dan alan membalas semua nya, tapi aku tidak menyangka dia akan kembali secepat ini." San langsung mencibir Yeosang setelah mengatakan hal itu.

"Lima tahun bukan waktu yang sebentar Yeosang! Lagi pula memang kau ingin sampai kapan berada di sisi bajingan sialan itu?" Yeosang terdiam, karena ucapan San memang benar.

"Lagi pula kita yang mendesak Jongho membalas semuanya selama ini." Yeosang mengangguk kecil.

"Kau benar, kita yang meracuni pikiran polos Jongho untuk membalas semua perlakuan Yunho padanya lima tahun lalu."

"Lagi pula Yunho pantas mendapatkan hal itu nanti, kita hanya perlu tetap disisi Jongho dan melihat apa yang akan dia lakukan pada Yunho." San mengangguk saat Yeosang mengatakan hal itu.

Kedua nya membicarakan hal itu di asrama mereka, padahal biasanya mereka akan membicarakan hal itu di luar asrama. Yeosang dan San merasa aman karena Mingi dan Yunho yang memilih tinggal di perusahaan, mereka bahkan tidak menyadari jika Mingi menyusul pulang ke asrama tidak lama setelah mereka pulang.

Mingi mematung dan mengepalkan tangannya saat mendengar obrolan kedua rekan setim nya itu, selama lima tahun mereka bersikap seolah tidak tau dimana Jongho.

"Apa yang kalian bicarakan? Kalian tau selama ini Jongho ada dimana?!" Yeosang dan San segera menoleh, sedikit terkejut saat menemukan Mingi sudah berdiri tak jauh dari mereka.

"Kapan kau pulang Mingi?" Mingi menatap lekat pada San dan juga Yeosang.

"Sejak tadi, cukup lama untuk mendengarkan pembicaraan kalian tentang Jongho dan Yunho." Yeosang dan San saling lirik.

"Mingi, duduk sini, kami akan ceritakan semua nya."
.
.
.
.
.
"Jadi kalian sebenarnya tau alasan Jongho menghilang waktu itu?" San dan Yeosang mengangguk.

"Ya, kami tau karena kami ada disana saat kejadian, melihat dengan kepala mata kami sendiri." Mingi menggeleng tidak percaya.

"Tapi apa itu mungkin? Apa alasannya? Jongho tidak pernah macam-macam saat trainee." San menghela nafas panjang sedangkan Yeosang mendengus pelan.

"Hongjoong hyung." Mingi jelas terkejut saat nama Hongjoong ikut di sebut oleh Yeosang.

"Apa maksud mu?"

"Orang yang selama ini di cari Hongjoong hyung adalah Jongho." Mingi mengerjap.

"Tapi, bukankah itu Yunho? Yunho mengaku pada Hongjoong hyung saat itu." Yeosang menggeleng.

"Yunho tidak pernah melakukannya, dia hanya mengakui usaha Jongho begitu Jongho menghilang." Mingi mengepalkan tangannya erat, tidak tau harus seperti apa saat berhadapan dengan Yunho nanti.

"Berarti Yunho menipu Hongjoong hyung?" Baik San maupun Yeosang mengangguk.

"Lalu apa yang akan dilakukan Jongho setelah ini?"

"Merebut Hongjoong hyung dan membalas perbuatan nya lima tahun lalu." Mingi belum bisa tenang saat ini.

"Lalu bagaimana dengan Arion? Kita pasti juga akan terseret." Yeosang menggeleng.

"Tenang saja, sekalipun Arion terseret, aku bisa pastikan jika Jongho tidak akan menghancurkan kita, dia sudah berjanji soal itu.
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.

VengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang