AGALORA [ON GOING]

𝖇𝖎𝖓𝖌𝖚𝖓𝖌

<>~~• Happy Reading guys •~~<>

Up setiap Minggu, bantu vote, makasih banyak yang udh support dan bantu vote.

" Ah..., akhirnya aku terbebas dari gadis bodoh itu." Gumam Agara sambil membaringkan tubuhnya di kasur over size miliknya.

" Bagaimana caraku mengatakan kepada Alena tentang semua hal ini, Arghhh!!... " ucap Agara sembari mengacak ngacak rambutnya.

Tring...

Tring....

Suara notifikasi chat dari handphone Agara, yang tak lain adalah chat dari Alena.

" Dia ingin bertemu denganku, aku akan mengatakan nya disana." ucap Agara sambil mengambil jaket nya yang berada di belakang pintu.

Skipp!!

Sesampai nya Agara di cafe Lonaria
Tempat yang biasanya dibuat mereka berduaan, namun sekarang keadaan berbeda dengan yang sebelumnya.

Saat Agara membuka pintu, alangkah terkejutnya Agara, tiba tiba ada seorang perempuan dengan rambut panjang, memakai heels hak tinggi, dan baju yang sangat feminim, memeluk tubuh Agara.

Agara yang melihat Alena memeluknya dengan erat, ia tak mampu untuk melepaskan pelukan itu.

" Kau tau gar, aku sangat menunggu hari pernikahan kita, dan kita hidup bahagia bersama " Kata Alena sambil mendekap di pelukan Agara.

" Na.... Sebenarnya.. " Kata Agara yang terpotong oleh perkataan Alena.

" Sebenarnya apa gar? Aku tahu kau pasti ingin mempercepat pernikahan kita kan? Aku tau ituu ahaha" kata Alena sambil tertawa kecil.

Mendengar perkataan Alena, Agara menjadi sangat tidak sanggup untuk mengatakan hal itu.

Mulutnya seakan akan membisu, bahkan untuk membuka mulutnya saja terasa berat baginya.

" Madsut Lo apaan main peluk pelukan, ingat istri Lo kak! " ucap Zidan yang tidak sengaja melihat hal itu.

" Is ..... Istri? Madsut mu apa Zid? " ucap Alena terbata bata akibat perkataan Zidan.

" Na.... Sebenarnya aku menyetujui bertemu denganmu karena aku ingin mengatakan, kalau aku sudah menikah. " kata Agara dengan menunduk dan tak berani menatap mata gadis itu.

" Kenapa gar?!!, kenapa kmu ga bilang dari awal denganku!" kata gadis itu sembari bersamaan dengan air mata yang terus berjatuhan.

" Dari awal bertemu tadi, aku sudah berusaha menjelaskan nya kepadamu, tapi kau tidak mendengarkan ku dulu Na.. " ucap Agara