t i g a p u l u h s a t u

1.5K 11 0
                                    

"Mas cari tobrut ya?" tanya remaja yang entah darimana datangnya.

"Hah?"

"Masnya lagi cari tobrut?" tanya remaja itu lagi.

"Kenapa emang?" tanya Langit.

"Saya juga tobrut mas" ucap remaja itu, Langit, Petir, Topan dan Ari langsung saja menilai penampilan remaja yang ada di depannya.

"Perempuan bayaran?" tebak Ari.

"Loh masnya tau?" tanya remaja itu.

"Maaf ya mbak, kita juga cari tobrutnya yang berkelas bukan kayak situ" ucap Topan.

"Di pegang pegang juga pasti mau kan?" tanya Petir.

"Mau dong, masnya mau pegang?" tanya remaja itu.

"Dih gak sudi gw" ucap Petir.

"Sorry aja nih mbak, kita kita itu sukanya tobrut berkelas bukan yang di pegang doang mau. Di pegang aja mau apalagi dia ajak gituan tanpa bayaran udah pasti mau kan?" tanya Petir.

"Iya dong, yang penting mah nikmatnya mas" ucap remaja itu.

"Jauh jauh deh mbak dari kita, takut HIV gw" celetuk Langit.

"Yeuu santai dong mas"

"Ini serius gak ada yang mau sama saya?" tanyanya lagi.

"Gak mbak, gak selera" ucap Petir.

"Rugi kalian"

"Kita yang rugi sih kalau nyoba mbaknya" ucap Ari.

"Kenapa gitu?" tanya remaja itu.

"Bekas om om"

"Dih ya udah kalau gak mau, saya pergi aja" ucap remaja perempuan itu.

"Pergi tinggal pergi" ucap Ari.

"Kok ada ya orang kayak gitu, dengan percaya dirinya nawarin diri ke orang lain" ucap Petir.

"Kurang belaian kali" sahut Topan.

"Bisa bisanya" gumam Ari.

—————

"Mas sebentar lagi hari jadi perusahaan kamu kan?" tanya Rembulan.

"Iya" balas Bintang.

"Mas undang kolega bisnis mas?"

"Iya"

"Ramai gak yah nanti?" tanya Langit.

"Nanti kalian juga tau" ucap Bintang.

"Aku pergi dulu ada urusan"

"Kemana yah?" tanya Langit.

"Bima, perusahaan"

"Ayah kamu kok kayak cuek gitu ya sama kita, jadi berubah semenjak pulang dari New York" ucap Rembulan.

"Lagi gak mood kali"

—————

"Lama banget lo Bin" ucap Bima menyambut kedatangan Bintang.

"Macet"

"Udah di tungguin sama yang lain tuh" ucap Bima.

"Udah datang semua?" tanya Bintang.

"Udah tinggal lo doang"

"Cepat lah masuk"

"Maaf saya terlambat" ucap Bintang kepada rekan lainnya.

"Tidak apa apa pak, saya mengerti pastinya anda terjebak kemacetan" ucap dokter Alvin seraya bersalaman ala laki laki dengan Bintang.

"Pak" sapa Adel seraya tersenyum yang dibalas senyum pula dari Bintang.

Ibuku Adalah Pacarku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang