"Aku hanya ingin tahu seperti apa rasanya kasih sayang dari Ayah dan Ibu. Kenapa semua orang menbenci ku? Apa salah ku? Tempat ini---masih pantaskah, di sebut rumah? Aku membenci semua orang yang ada di sini"
Felix menyalakan korek api lalu membakar potret foto besar ayah dan ibunya. Api menyebar dengan cepat namun tidak ada seorang pun menyadarinya karena semua pelayan di rumah Duke Vantae sudah di bunuh.
Duke Vantae yang sudah di beri obat tidur dengan dosis tinggi mungkin akan mati terpanggang di kamar.
"Felix maafkan ibu, karena tidak bisa mengerti perasaan mu" seorang wanita setengah baya mengenakan piyama tidur yang berlumuran darah merangkak mendekati kaki Felix.
Felix menatap sinis wanita itu, tatapannya dingin dan menusuk. Ia berjongkok lalu menjabak rambut wanita itu. "Kau bukan ibuku, aku tidak sudi mendengar kata ibu dari mulut mu"
"Felix, maafkan aku. Jika aku bisa terlahir kembali. Di kehidupan selanjutnya, aku akan jadi ibu yang baik untuk mu" ucapnya, kemudian tersenyum.
"Ck, dasar iblis. Aku tidak akan tertipu oleh mu. Sebaiknya, kau renungkan saja semua dosa mu di neraka" kata Felix, kemudian melempar tubuh wanita itu dalam kobaran api.
Jisoo yang tengah membaca novel The Devil, menangis sesenggukan. Ia merasa senang sekaligus sedih saat membaca masa lalu pemeran utama. Rupanya Felix adalah sebab hancurnya keluarga Duke Vantae.
Namun Jisoo tidak bisa menyalahkan Felix sepenuhnya dendam dan penderitaan yang Felix simpan selama belasan tahun akhirnya terbalaskan. Jisoo menutup novel yang di baca lalu memberinya penanda. Ia berniat untuk mandi dan melanjutkan aktivitasnya kembali.
Saat memasuki kamar mandi ubin keramik terasa licin, membuat Jisoo terpeleset dan jatuh. Kepalanya membentur lantai dengan keras hingga berdarah. Tidak ada siapa pun di rumah.
Jisoo tinggal sendirian, perlahan kesadarannya mulai melemah.
"Siapapun. Tolong, aku!"
*****
Perlahan Jisoo mulai membuka matanya, samar-samar ia melihat seorang gadis yang mengenakan pakaian maid.
"Nyonya, apa anda tidak apa-apa?"
Jisoo mengernyit bingung, ia tidak mengenali wanita di depannya. "Kau siapa? Ini dimana?"
Jisoo melihat keadaan sekitar ia nampak kebingungan melihat aksen kamar yang aestetic dan megah.
"Nyonya, ini saya Mikha pelayan anda. Apa nyonya tidak bisa mengenali saya?"
"Mikha? Tunggu sebentar, aku seperti mengenali nama itu"kata Jisoo dalam hati.
Mikha adalah satu-satunya orang yang selamat dari insiden kebakaran kediaman tuan Duke Vantae karena hanya Mikha yang peduli dengan Felix.
Namun saat tahu jika Felix membunuh semua orang di kediaman Vantae. Mikha merasa sakit hati dan pergi meninggalkan Felix.
"Hah?! Apa jangan-jangan aku--" Jisoo menggelengkan kepala. Ia pikir ini hanyalah, mimpi. Bagaimana mungkin Jisoo bisa masuk ke dalam novel yang ia baca.
Jisoo kembali berbaring dan menutup mata. Mungkin jika ia tidur kembali, Jisoo akan segera bertemu dengan kenyataan.
"Nyonya, apa anda benar baik-baik saja? Saya akan memanggil dokter untuk memeriksa keadaan nyonya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis
Fanfiction"Apa? Aku punya anak dan suami? Dari sekian banyak novel dan yang aku baca. kenapa aku harus masuk ketubuh Diana Vanhaoutend?" Kim Jisoo hanya seorang gadis pelajar biasa yang tiba-tiba saja masuk dalam novel yang di baca. Ia menjadi ibu tiri dari p...