Aula hotel sudah ramai dengan siswa yang berdandan rapih. Sebagai SMA ternama, tak mungkin acara kelulusan seperti ini dilaksanakan biasa saja. Tak tanggung tanggung, mereka bahkan menyewa aula hotel yang luasnya ga kira kira.
Seperti biasa. Jongseong ga mungkin tidak dengan Heeseung sahabat dekatnya. Mau dimanapun dan kapanpun, mereka sudah pasti akan selalu bersama.
"Sunghoon mana ya?" Jongseong berkata sembari membenahi dasi nya.
Niat awal ia tak mau pakai. Tapi Heeseung memaksa agar keren katanya.
Heeseung yang masih sibuk mencoba risol langsung menoleh kearah Jongseong. Mulutnya penuh dengan makanan. Padahal acara baru dimulai sekitar 15 menit lalu.
"Telat kali," Heeseung berkata acuh, kembali memakan risol nya.
"Tapi acaranya udah dimulai Seung, si Ningning juga ga keliatan. Apa Sunghoon bareng nenek lampir itu ya?" Jongseong tiba tiba panik sendiri.
Laki laki itu mondar mandir di depan meja makanan. Heeseung sama sekali ga peduli. Padahal orang orang sudah keheranan karena Jongseong tidak bisa tenang.
"Kenapa sih?" Jisung teman satu kelasnya bertanya.
MC masih sibuk bicara di depan. Tapi teman teman IPS 1 sudah tidak bisa fokus karena Jongseong.
"Lo liat Sunghoon ga?"
Teman temannya saling pandang "Sunghoon?"
"Iya, kelas IPA. Dari tadi gue ga lihat dia disini padahal acaranya dah mulai."
Beomgyu bangkit dari kursi. Tangannya menunjuk kearah pintu yang berada di dekat panggung. Mata Jongseong mengikuti kearah mana Beomgyu menunjukkan.
"Doi disono kan mau tampil, Jjong."
Jongseong membulatkan matanya. Baru tahu kalo Sunghoon akan ikut tampil memeriahkan acara.
"Serius?"
-
Suara riuh tepuk tangan terus memasuki indra pendengarannya. Sunghoon tersenyum malu sebelum akhirnya turun dari panggung dan mengucapkan Terima kasih.
Laki laki pucat itu baru saja menampilkan sebuah lagu sembari bermain piano. Jemarinya yang lihai sukses buat semua orang terkesima. Bahkan Heeseung yang tadinya sibuk dengan risol langsung meluangkan waktu buat dengar suara merdu laki laki itu.
Jika Heeseung saja seperti itu, bagaimana kabarnya dengan Jongseong. Sudah pasti laki laki itu menggila di tempat duduknya.
Jongseong buru buru berlari buat kejar Sunghoon saat lihat laki laki itu turun dari panggung. Sunghoon tengah berbincang dengan beberapa guru yang memberinya selamat di samping panggung. Jongseong tersenyum kecil sebelum akhirnya bergabung saat guru guru sudah pergi.
"Sunghoon."
Sunghoon menoleh ke asal suara. Wajahnya nampak terkejut melihat keberadaan Jongseong.
"Eh? Kamu ga bareng anak anak IPS?"
"Udah tadi, ini mau bareng Sunghoon dulu."
Sunghoon tertawa kecil. Ia mengajak Jongseong untuk menepi dan mencari kursi. Kalo lama lama berdiri, bisa bisa kakinya pegal nanti.
Jongseong menurut. Mendaratkan bokongnya diatas kursi plastik yang sudah dilapisi kain berwarna putih. Sunghoon duduk di sebelahnya. Ia fokus memperhatikan anak anak kelas yang masih tampil diatas panggung.
"Keren banget tadi, aku sampe ga bisa mingkem."
Sunghoon lagi lagi tergelak. Bersama Jongseong rasanya menyenangkan karena Sunghoon selalu berhasil di buat tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
the apartemen we won't share
Short StoryIni sedikit cerita mengenai kisah cinta Jongseong dan Sunghoon yang tak semuanya tentang romansa. Bagaimana dari awal mereka menaruh hati hingga akhirnya menyerah dan memilih pergi. Tinggalkan penyesalan mendalam yang sampai sekarang masih belum bis...