VII

171 14 2
                                    

Makan malam pada malam hari ini terlihat begitu gaduh dari malam malam sebelumnya. Karena kali ini meja makan di penuhi oleh anggota keluarga kim. Ingat lengkap. Lengkap yang bisa diartikan dengan lengkapnya anak anak tuan kim, meski tanpa nyonya dan tuan kim.

"Hyung..... tolong ambilkan daging ituu" ujar jungkook yang sepertinya kekurangan daging yang telah di sediakan oleh seokjin, tanpa pikir panjang yoongi yang dekat dengan piring daging itupun lantas menyodorkan satu piring daging ke depan piring jungkook. Jungkook yang kaget akan perlakuan hyungnya pun protes.

"Hyung aku mintanya satu, bukan satu piring!!".

"Itu salah kau sendiri, punya tangan, bisa ambil sendiri, tapi masih nyuruh orang". jawaban dari yoongi mengundang gelak tawa dari seluruh orang yang berada di meja makan itu, karena jungkook merasa dirinya lah yang di tertawakan lalu membalas omongan yoongi.

"Kan jauh hyung, coba deh kalau hyung yang jadi aku, pasti minta tolong juga kann!!". ujar jungkook dengan kesal, tapi taukah apa yang di pikirkan seluruh hyungnya?.

"Ani, hyung akan ambil sendiri".

"Aigoo lihatlah, wajah kookie terlihat lucu".

"Hyungggg... ini tidak lucuu tauu".

"Sudahlahh, setelah ini kalian tidurlah, jangan ada yang begadang, ini juga berlaku untukmu jimin". jimin yang namanya tersebut pun hendak protes namun sudah terpotong oleh suara hoseok.

"Tidak ada bantahan jim, hyung sering memergoki mu begadang hanya karena game, bukan begitu?".

"Huh arraseo".

••••

Setelah makan malam bersama kini seluruh anggota keluarga memasuki kamar mereka masing masing, namun jimin tidak mengikuti saran dari hyungnya agar segera tidur. Bukan karena jimin anak yang bandel dan membangkang namun yang membuat jimin engan untuk tidur adalah notif ponselnya yang tidak ada habisnya untuk berhenti. Saat jimin lihat, pesan itu bukan dari teman atau saudara nya melainkan nomor asing.

0856-xxxx-xxxx
Jimin. Berhati-hatilah, aku ada di sekitar mu.
Kau dan keluarga berengsek mu akan mati segera di tangan ku.

Ntah apa motif dari sang pengirim pesan untuk jimin. Namun jimin mulai khwatir apakah ia harus membalasnya? Atau mengabaikannya? Atau malah memberitahu tentang ini kepada hyungnya yang lain??.
Karena takut pesan itu hanya untuk penipuan semata, akhirnya jimin hanya mengabaikan nya.

•••••

Pagi weekend ini membuat seluruh keluarga kim bermalas-malasan, engan bangun dari tidur nyenyak mereka. Tapi kali ini jimin bangun lebih awal dari biasanya, masih jimin lihat lewat ponselnya, sekarang masih pukul 06.15 terlalu pagi untuknya memulai weekend. Namun pesan yang jimin hiraukan tadi malam masih ada, masih di jam yang sama seperti kemarin. Sepertinya kali ini jimin berniat akan membalasnya.

0856-xxxx-xxxx
Jimin. Berhati-hatilah, aku ada di sekitar mu.
Kau, dan keluarga berengsek mu akan mati segera di tangan ku.

You
Apa yang kau inginkan?!!

0856-xxxx-xxxx
Tentu saja harta warisan keluarga mu. Atau mungkin harta yang kakak sulungmu buat di perusahaan?, aku lihat kakak sulung mu sangat sukses jim. Apa aku harus bermain dengan Seokjin?.

You
Jangan pernah menyentuh saudara ku berengsek!.

Tokkk

Tokkk

Tokkk

"Jim? Kau sudah bangun? Turunlah, kita sarapan bersama".

Suara ketukan pintu sukses membuat lamunan jimin buyar, jimin mengenali suara itu, suara khas Hyung ke tiganya. Beruntung dia tidak menghancurkan pintunya kali ini. Tanpa pikir panjang dan tanpa menunggu jawaban sang peneror jimin langsung bersiap siap untuk sarapan bersama.

TBC.

Salam hangat dari pacar seluruh bg hybe, terimakasih udah menunggu cerita yang emang aku malas ngelanjutin, apalagi sekarang ada kabar yang kurang enak di dengar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Real Family [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang