enam✨

8 4 7
                                    

Hallo guys ketemu lagi nih

Gimana kabar kalian baik??

Jangan lupa vote and komen banyak-banyak yahhhh

Maaf kalo tulisan aku masih berantakan soalnya ini tulisan pertama aku kalo ada yang salah tolong dibenerin yah

Tandai typo

Tandai typo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Pagi pagi sekali aza bangun untuk pergi sekolah padahal sebenarnya aza sangat malas sekali untuk sekolah tapi ia tidak mau tertinggal pelajaran, aza berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan nya.

"Males njir"keluh aza

Setelah selesai membersihkan badan nya, aza keluar dari kamar mandi dan berganti pakaian. Setelahnya aza turun untuk bersarapan tapi saat ia melihat disana ada ardhi dan emara ia mengurungkan niatnya untuk bersarapan ia sudah benar benar muak jika melihat Ardhi.

'mereka udah pulang ternyata tapi mama mana.'batin aza.

Emara yang melihat aza baru saja turun dari kamarnya tiba tiba tersenyum licik, ia melihat aza pergi kearah dapur dan disitulah ia akan beraksi agar aza dimarahi oleh Ardhi.

"Pa emara mau ke dapur sebentar yah"izin emara kepada Ardhi

"Iya nak"

Emara berjalan mendekat kearah aza yang sedang mengambil air dingin di kulkas, aza hanya menatap emara datar dan tidak suka.

"Gw pengen Lo cepet mati za"gumamnya yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri, dengan tersenyum ia mengambil gelas yang berada di depannya.

'nih anak Napa dah senyum-senyum sendiri jangan-jangan dia gila lagi.' batin aza sambil bergidik ngeri.

Emara yang berada di depan aza dengan tiba-tiba memecahkan gelas yang berada ditangannya, aza yang melihat itu membelalakkan matanya kaget. Suara pecahan gelas itu juga didengar oleh Ardhi tapi Ardhi hanya mengabaikannya saja.

Transmirgasi Charlene(No Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang