direstui?

783 38 4
                                    

sore pun tiba, pond menghampiri phuwin untuk membangunkan anak itu.

"Hey phuwin, bangun yuk kita mau jemput mama sama papa kan" Ucapnya mengusap rambut phuwin perlahan.

"Enghh" Phuwin melenguh pelan dan ri tidurnya, lalu dia mengerjapkan matanya

"Ayo cuci muka dulu sama ganti baju" Ucap pond lembut

Phuwin pun turun dari ranjang dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membasuh mukanya dan dilanjutkan mengangganti pakaian.

"Udah phi, ayok berangkat" Ajak phuwin sambil menarik tangan pond.

Singkat cerita kini mereka berdua sudah sampai di bandara untuk menjemput mama dan papanya.

"Phi bagaimana jika mereka tahu tentang masalah ini? " Tanya phuwin takut.

"Kau tenang saja ya phu, aku akan berusaha buat selalu bareng sama kamu"ucapnya menggenggam tangan phuwin untuk memenangkan.

" Eh itu mereka phi"ucap phuwin lalu menunjuk mama dan papa nya.

"Yaudah ayo kesana" Ajak pond

"Hai anak anak mama, gimana kabar kalian? " Tanya Diana sambil memeluk phuwin. Mamanya memilih memeluk phuwin,dibanding anaknya sendiri.

"Ish ma, kenapa phuwin yang dipeluk sih" Kesal pond

"Ututu bayi gede ngambek ahaha" Ledek papanya

Pond tak menjawab melainkan langsung memeluk mamanya.

"Yaudah ayok pulang aja" Ajak mamanya.

Yang laki laki pun mengangguk lalu pergi meninggalkan bandara itu.

Sesampainya dirumah mereka sedang kumpul bersama di ruang keluarga untuk menikmati hawa malam yang tenang.

"Em ma pa pond mau ngomong" Ucap pond memulai pembicaraan.

"Ya kau mau ngomong apa pond? " Jawab Diana

Pond tak menjawab melainkan langsung memberi amplop coklat kepada Diana.

Diana pun membuka amplop tersebut dan sontak kaget dengan apa yang baru saja ia baca

"APA MAKSUD MU INI POND NARAVIT! " tanya mama pond sambil sedikit membentak

Dani yang penasaran pun langsung membaca isi dari amplop tersebut. Setelah dibaca dia memberi tatapan tajam kepada anaknya dan

Plakk.

Dani menampar sang anak.

Phuwin menunduk sekarang dia takut sangat takut jika nanti orangtuanya membuang phuwin.

"KAU INI POND, DIA ADIK MU KENAPA KAU JADI LAKI LAKI BEJAT SEPERTI INI? HAH! " papanya sangat tersulut emosi sekarang

"M maafkan pond ma pa, pond janji akan bertanggung jawab"

"Kau sekolah saja belum lulus mau tanggung jawab bagaimana? " Tanya remeh Diana

Pond tak menjawab. Diana melirik anak angkatnya, dia sadar jika anak angkat nya ini ketakutan.

"Phuwin, maafkan anak mama ya dia sudah merebut masa depan kamu" Ucap nya lalu memeluk phuwin.

"Hiks hiks maafkan phuwin ma, ku mohon jangan usir aku dari sini" Ucapnya sesegukan

Diana melepas pelukan itu lalu menangkup pipi phuwin. "Hey, mama tak akan membuang mu phuwin, mama sangat menyayangimu mama minta maaf ya karna kelakuan bejat anak mama kamu kena imbasnya"

"Dan kau pond,setelah lulus SMA kau harus menikahi phuwin dan kalian harus tinggal bersama" Ucap Diana beralih ke anak sulungnya.

"Kan aku udah tinggal bareng ma"

"Maksud mama, kalian akan kami siapkan mension sendiri dan tak ada pembantu untuk membantu kalian"

"Lah kok gitu ma! "

"Kau ini pond, untung saja tidak ku usir dari rumah biar jadi gelandang an, tapi malah ngelunjak ya" Dani berbicara sambil mencubit lengan pond

"Ish sakit pa! "Kesal pond sambil mengelus lengannya

" Halah kau ini badan doang gede"

"Sudah sudah malah ribut kalian, oh kandungannya sudah berapa bulan phu? " Tanya Diana sambil mengelus perut phuwin yang masih rata

"Em, sudah 1 minggu ma"

"Ohh, yasudah jaga kandungannya baik baik ya. Dan untuk sekolah kamu tetap bisa melanjutkan jadi tak usah khawatir ya"

"Makasi ya ma, udah mau nerima aku" Ucap phuwin terharu

"Iyaa, udah ayo ke atas biar papa yang mengurusi pond" Ajak Diana kepada phuwin.

Phuwin mengangguk lalu mengikuti Diana berjalan naik ke atas.

Kembali ke pond dan papanya.

"Kau ini pond, bisa bisa nya meniduri adik sendiri"tegur Dani

" Maaf pa, aku tak tahan melihat tubuh phuwin yang mulus itu"balasnya sambil nyengir

Plakk

Dia langsung digeplak oleh sang papa. "Enteng kali mulut kau, untung saja adik sendiri jika bukan mungkin sudah ku usir kau sekarang"

"Tapi bukan karena kau tak ku hukum berarti bisa bebas pond NARAVIT"sambung nya

" Hah? "

"Kau harus menjalani tes yang ku beri jika tak lulus, maka tak ada uang jajan samai kau lulus nanti"tantang dani

"Oke, papa mau kasih aku tes apa? " Jawab pond meremehkan

"Haha, kau harus ikut tes menjadi seorang suami pond ahahaha" Ketawa Dani menggelegar

"Hah?, kok gitu sih pa" Ucap pond tak terima

"Jika tak mau ya sudah tapi jangan harap ada uang jajan" Jawab Dani santai lalu melenggang meninggal kan pond sendiri an.

"Oke pa aku terima tantangan papa! " Teriaknya setuju

Sang papa tak menoleh namun menunjukkan senyum nya karena berhasil memngancam sang anak.




Yuhuu aku balikkkk

Gua masih dimabok phuwin hit me up anj gajdhfhddh🔥

Eh aku mau promosi nih

Eh aku mau promosi nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Itu judulnya guyss

Mampir yaaa

Udah segini dulu janlup vote😘😋

KAKAK?! [pondphuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang