10

1.3K 110 26
                                    

Suara Uap dari air mendidih dan percikan air dari piring-piring kotor di wastafel mengawali pagi yang cerah di GH. Clay dan Vyn memang bisa di andalkan dalam urusan dapur, memasak atau sekedar mencuci piring.

Beberapa dari anggota tim sudah berada di ruang tengah, menunggu sarapan sambil menonton berita. Skylar masih setia dengan selimutnya, dia selalu bangun lebih awal karena setiap adzan subuh berkumandang clay akan menggedor setiap pintu kamar.

Tubuh bongsornya memeluk irrad yang fokus menonton, Skylar bersandar di pundak pria mungil itu sambil sesekali mengusap perut irrad. hampir 6 bulan irrad lalui dengan segala kelakuan manja Skylar yang kadang membuatnya berharap lebih.

Suara dering telepon memecah keheningan, Skylar merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel yang sejak tadi bergetar hebat. rasa kantuknya seketika hilang saat melihat nama yang muncul dari bar notifikasi telepon.

y/n.

Irrad tidak bisa tidak mengintip, di pagi hari pun rasa panas sudah menjalar ke hatinya. Skylar bangun dan melempar selimut ke tubuh irrad hingga membuat seluruh tubuh pria itu terbungkus selimut.

Sialan. batin irrad

Di halaman belakang, Skylar mondar-mandir memikirkan cara untuk mengangkat telepon itu, banyak pertanyaan muncul di pikirannya mengenai maksud gadis itu menelepon di pagi hari.

“Haloo, kenapa?” tanya Skylar

gw butuh 25 juta buat check up kandungan , bisa kirim sekarang? —cecar gadis dalam telepon

“mahal banget, perasaan gak nyampe segitu” bantahnya

gw check up di Singapura, gw cuma minta setengah dari akomodasi. lu pikir gw mau bayi gw kenapa-kenapa? —sahut y/n nada tinggi

“di indo kan juga banyak” tolak Skylar

ya gw maunya di Singapura, buruan lu kirim! gw tunggu 25 menit dari sekarang! —sambungan telepon terputus

Hembusan nafas berat menjadikan pagi Skylar begitu buruk. dia kembali ke ruang tengah dengan raut wajah masam setelah mengirim jumlah uang yang gadis itu mau. Irrad sadar dengan perubahan ekspresi pria yang dia cintai itu, tangannya terbuka lebar memeluk Skylar erat.

“Gw akan selalu ada buat lu” bisik irrad

“Makasih jat” sahut Skylar dengan suara serak

*blush

Mendengar itu, irrad pasrah dengan kondisi wajahnya yang mulai memerah. suara yang setiap pagi harus dia dengar dan membuat hatinya serasa ingin meloncat keluar.

Clay dan Vyn memanggil dari arah dapur, seperti orang tua yang baru saja selesai memasak. di meja makan berjejer piring yang sama-sama terisi oleh roti yang di olesi selai coklat. Irrad belum mau bangkit dan masih setia memeluk tubuh Skylar, seperti rasa hangat yang mengisi tubuhnya.

“Rad, buruan!” ajak brusko

“duluan aja, Skylar belum mau bangun”

“Bucin tolol!” umpat brusko dan langsung di tendang oleh irrad.

Skylar bangkit menyatukan hidungnya dengan hidung pria di depannya. Irrad tak bisa menahan senyum, persetan dengan wajahnya yang Semerah tomat, dia menyukai tatapan mata yang hanya tertuju kepadanya.

“Thanks jat”

“buat?” tanya irrad bingung

tak ada jawaban, Skylar bangun dan menuju meja makan, meninggalkan irrad yang masih bingung.

LOVELY GAMER [SKYLAR X IRRAD] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang