7

1.4K 140 48
                                    

Hari ini Skylar beberapa kali mendapat panggilan telepon dari sang mantan, awalnya dia coba untuk mengabaikan tapi pada akhirnya dia luluh dan mengangkat telepon itu.

Irrad memandangi siluet tubuh jangkung Skylar yang berada di depan jendela, tubuh irrad lemas dan panas yang cukup tinggi. Skylar berbalik, berjalan ke arah irrad dengan senyum lebar di wajahnya.

“Rad, gw mau ketemuan sama y/n” jelas Skylar

Dia hanya diam, perasaannya sudah tak karuan. belum sempat menjawab brusko datang dengan segelas air putih dan mangkok berisi bubur. Irrad menghela nafas, menatap Skylar yang fokus dengan ponselnya.

“selamat ya, semoga lu bisa dapetin dia lagi” sahut irrad

“yaudah gw pergi dulu ya” pamit Skylar yang langsung di angguki pelan oleh irrad

Irrad meratapi kepergian Skylar, hatinya remuk di tambah kondisi fisiknya yang tidak begitu baik. brusko duduk di kursi sebelah kanannya, mengusap keringat dingin di dahi irrad dan mengelap air mata yang terus menetes.

“Dia ketemuan sama y/n”

“Sh1t! lu bisa gak berhenti suka sama dia?!” tanya brusko kesal

“He's my everything!” lirih irrad

Brusko berdecak, memilih keluar dari kamar irrad daripada harus melihat irrad yang begitu bodoh dalam urusan percintaan. brusko sempat ingin menjauhi irrad karena dia adalah seorang homophobic tapi itu mustahil baginya, karena irrad adalah orang yang selalu ada disisinya.


***

Cafetaria, 14.00 p.m

Seorang gadis dengan sweater polos berwarna biru muda terduduk lemas, gadis itu sejak tadi hanya menunduk menunggu seseorang datang. matanya begitu sembab dan bibir pucat membuat dia menjadi perhatian beberapa orang.

Gadis itu menoleh saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang, tanpa aba-aba dia langsung memeluk pria yang sudah lama dia tunggu-tunggu sejak tadi. pria itu mengusap puncak kepala gadis itu, dan sesekali menepuk punggungnya.

“Skylar” rengek gadis itu

“ya?”

Suasana berubah menjadi canggung saat mereka duduk saling berhadapan, gadis itu menunduk saking gugupnya sementara Skylar hanya diam memainkan ponsel.

“Skylar” panggil gadis itu

“kenapa?”

“gw hamil” air mata seketika langsung menetes dari mata y/n.

Skylar begitu shock hingga menjatuhkan ponselnya ke atas meja, mereka saling bertatapan sebelum akhirnya y/n meremas punggung tangan Skylar.

“kita gak pernah hs, siapa ayahnya?” interogasi Skylar

“gak tau, bukan lu dan juga bukan albert”

Pria itu diam, menghela nafas kasar dan langsung mengacak-acak rambutnya. rasa sakit dan panas seakan menggerogoti tubuhnya saat melihat gadis yang masih dia cintai itu begitu mengenaskan.

LOVELY GAMER [SKYLAR X IRRAD] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang