Eps 1 [4]

196 29 0
                                    

"Maaf, ya." Ucap frieren
"Padahal kamu bisa saja menaruhnya di dalam gudang." Sambungnya

"Mana boleh begitu." Ucap himmel

>>>>•<<<<



Himmel pun mengambil tanduk naga kegelapan tersebut, kalau [Y/n] si nyimak🗿

"Kamu mungkin menyerahkannya padaku dengan enteng. Tapi bagiku ini adalah sesuatu yang berharga dititipkan oleh temanku. Ini adalah sesuatu yang suatu saat harus ku kembalikan padamu" ucap himmel lalu memberikan
tanduk naga kegelapan itu

>>>>•<<<<

Frieren memberikan tanduk naga kegelapan itu kepada seekor burung

"Padahal tidak seberharga itu juga." Ucap frieren melihat burung itu terbang menjauh

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan gelang itu? Apa kau akan menyimpannya?" Tanya frieren melihat kearah [Y/n] yang memegang gelang berinisial H

"Hmm... Tentu saja, ini sangat berharga karna-" ucap [Y/n] yang terputus karna frieren

"Bisa menjualnya." Ucap frieren

"Frieren!" Tegur [Y/n]

"Maaf." Ucap frieren dan tersenyum

[Flashback] ON:

Setelah memberikan frieren tanduk naga kegelapan himmel memberikan [Y/n] sebuah gelang berinisial kan namanya yaitu H

"Apa ini?" Tanya [Y/n]

"Itu gelang, pakailah gelang itu jika kau mengingatku." Ucap himmel

"Huh!? Jangan bilang begitu seakan-akan kau sudah mau meninggal" ucap [Y/n]

"Tidak, tidak, lagipula aku ini sudah tua, umurku sudah tidak lama lagi." Ucap himmel dengan lembut dan suasana pun menjadi hening

.
.
.
.
.

"Baiklah aku akan menyimpannya." Ucap [Y/n] lalu menyimpannya

[Flashback] OFF:

Frieren dan [Y/n] melihat kepatung yang dimana ada mereka berlima yaitu heiter, Eisen, himmel, frieren, dan [Y/n]. Lalu berjalan kearah patung itu sembari melihat-lihat

>>>>>>•<<<<<<

Terdengar suara ketukan pintu di kamar himmel

"Himmel, sudah belum? Buat apa dandan lama-lama kalau sudah botak begini?" Ucap seseorang di balik pintu yaitu frieren

"Botak itu juga perlu dandan." Ucap himmel

"Buruan! Bisa-bisa kamu di tinggal, lho. Nanti!" Ucap [Y/n] yang nongol di pintu, tidak. Lebih tempat di lantainya

Frieren menendang leher [Y/n] tapi tidak terlalu keras

"Akhhh...!" [Y/n] meringis kesakitan

"Jangan nongol disitu." Tegur frieren

>>>>>•<<<<<

[Y/n] dan frieren menunggu himmel di luar dan menguap

Himmel membuka pintu lalu menutupnya

"Kalau begitu, mari berangkat melihat hujan meteor era." Ucap himmel

"Uhm! Ayo." Ucap [Y/n]

>>>>>•<<<<<

Terlihat sebuah tangan yang melambai kearah mereka yaitu heiter

"Lama tidak bertemu, Heiter dan Eisen." Ucap [Y/n] membalas lambaian tangan dari heiter

"Sekarang kamu kelihatan berwibawa, Heiter" ucap frieren

"Karena aku sekarang uskup kota suci. Dan kalian berdua sama sekali tidak berubah." Ucap Heiter lalu mengelus kepala duo elf itu lalu tertawa

"Jangan elus-elus kepalaku." Ucap frieren lalu menepis tangan Heiter berbeda dengan [Y/n] yang malah membiarkan tangan Heiter mengelus kepalanya

"Eh? Padahal di elus itu menyenangkan, lho. Frieren" ucap [Y/n]

"Memang, tapi Aku tidak suka" ucap frieren

"Kalau eisen tidak terlalu berubah" ucap frieren

"Oh, jadi kelihatannya begitu?" Ucap Eisen

"Dwarf memang beda." Ucap frieren

"Cuma udah kusam sedikit sih, hehehe." Ucap [Y/n] yang jahil

"Seperti biasa kau memang mengesalkan." Ucap Eisen dan ada tanda perempatan di kepalanya

"Lalu, tempat untuk melihat dengan bagus ada di mana?" Tanya himmel

"Hmm...?" Gumam frieren

"Apa akan ke sana sekarang? Bukankah ini masih terlalu cepat untuk melihat hujan meteor era?" Tanya heiter

"Benar makanya dari sini kita akan berjalan selama seminggu." Jawab frieren

"Jadi sejauh itu?" Ucap Eisen

"Kalau salah satu dari kalian ada yang encok. aku enggak tanggung jawab." Ucap [Y/n]

"Dasar, tega-teganya menyuruh orang tua jalan sejauh itu." Ucap himmel































TBC...
---------•--------

P.

Maap yah lama update🥲👉👈🗿

Siapa nichh yang bakal begadang tiap malam Senin💐

Jan lupa vote
-sekian terima vtuber

Sousou no Frieren X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang