Eps 1

779 77 5
                                    

(di ujung Utara kontinen)
(Aku telah tiba di aureole,
Tempat yang orang-orang sebut sebagai surga)
(Tempat bagi jiwa-jiwa berkumpul)
(Aku pun berbincang dengan)
(Kawan-kawan lamaku di sana)
(Oleh flame sang penyihir agung)

"Frieren" ucap himmel

"Ibu kota sudah kelihatan" ucap frieren

"Benar! Aku tidak sabar ingin makan!!" Ucap y/n dengan mata berbinar-binar

"Ahahaha... Dasar tukang makan, terlebih lagi kita ini grup pahlawan yang kembali ke dengan kemenangan" ucap heiter
"Mereka pasti akan bersorak" sambungnya lagi

"Kalau sudah sampai rumah harus cari kerja" ucap himmel

"Sudah memikirkan sampai ke sana, ya" ucap frieren

"Habisnya ini penting
Walau sudah mengalahkan raja iblis, bukan berarti sudah selesai
Hidup setelahnya yang panjang" ucap himmel yg cukup panjang mungkin

"Pekerjaan, yah" ucap Eisen

"Aku ingin pekerjaan yang bisa minum-minum" ucap heiter

"Kalau aku ingin pekerjaan yang bisa makan enak!!" Ucap y/n dengan penuh semangat

"Dasar tukang makan" ucap Eisen

"Kamu, pendeta kan" ucap himmel

Semuanya pun tertawa kecuali frieren dan y/n

"Benar juga" ucap frieren

"Frieren, y/n. Hidup kalian setelah ini, pasti akan lebih panjang dari yang kami bayangkan" ucap himmel

"Mungkin begitu/mungkin..." Ucap frieren/y/n

(Frieren: beyond journey's end)

Terdengar suara sorakan
Yapss! Itu menandakan bahwa kelima pahlawan itu telah kembali

"Himmel sang pahlawan"
"Eisen si pendekar, heiter si pendeta"
"Lalu, frieren si penyihir, y/n si penyihir es"
"Selamat kalian telah mengalahkan raja iblis"
"Dengan ini, dunia akan memasuki era yang penuh kedamaian" ucap raja(?)

Terdengar suara ledakan petasan

Terdengar suara ledakan petasan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan orang berdansa

Serta orang yang bermain gitar yang di dengarkan oleh anak-anak maupun orang dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Serta orang yang bermain gitar yang di dengarkan oleh anak-anak maupun orang dewasa

Serta orang yang bermain gitar yang di dengarkan oleh anak-anak maupun orang dewasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Frieren!!" Ucap y/n

"Iya--" ucap frieren dan seketika menatap makanan yang dibawa oleh y/n

"Apakah itu tidak berat? Dan bir itu..." Ucap frieren melirik bir yang dibawa oleh y/n

"Ah... Ini, tadi heiter menyuruh ku untuk membawakannya bir, kalau soal makanan aku akan membagikannya dengan kalian saat sudah sampai di meja nanti!" Ucap y/n penuh semangat

"Ayo!" Ucap y/n dan di anggukkan kepala oleh frieren

"Hai frieren, y/n" Sapa himmel kepada kedua elf tersebut

"Raja bilang akan membuatkan patung untuk kita di alun-alun" ucapnya
"Yah, walau aku tidak yakin apakah patung itu bisa mengabadikan diriku" ucapnya lagi dan menghembuskan rambutnya dan duduk
"Yang gantengnya diluar nalar ini" ucapnya lagi

"Dasar owang yang-" ucap y/n lalu menelan makanannya "aneh!" Sambungnya

"Buang-buang uang sekali" ucap frieren
"Padahal waktu kita berangkat, dia cuma memberi 10 koin perunggu" sambung frieren dan memakan makanannya

"Aku setuju!" Ucap y/n

"Sudahlah frieren, y/n" ucap heiter
"Kita jadi bisa minum-minum dengan gratis, bukankah itu sudah bagus" sambungnya dan mengangkat gelas birnya

"Dasar pendeta sesat" ucap frieren dan y/n

Heiter pun tertawa

"Berakhir sudah" ucap Eisen
"Benar juga" ucap himmel
"Dengan ini petualangan kita selesai" ucapnya lagi

"10 tahun yah" ucap heiter
"Banyak hal yang sudah terjadi" ucapnya lagi
"Contohnya saat hari keberangkatan"
"Himmel dan Eisen hampir dieksekusi karena mengajak bicara raja dengan santai" ucapnya lagi

"Iya, saking santainya aku jadi gagap waktu itu" ucap y/n

"Bisa-bisa petualangan kita gagal di sana, ya" ucap frieren

"Pernah juga heiter jadi beban karena teler" ucap himmel

"Oi, pendeta sesat apa kau enggak apa-apa?" Ucap y/n sambil mencolek-colek pipi heiter

"Mukamu kayak mayat hidup, loh. Enggak apa-apa?" Tanya frieren

"Enggak"

"Enggak, yah" ucap himmel

"Seminggu sekali pasti begitu" ucap Eisen

"Dalam hal ini aku lebih unggul" ucap frieren sambil menggoyang-goyang makanannya

"Kita pernah terpikir untuk meninggalkanmu saat dimakan mimic" ucap Eisen

"Serius? Padahal sudah dibilang kalau itu jebakan" ucap himmel

"Elf ini kita tinggal saja, yuk" ucap Eisen

"Ayo!" Ucap y/n dengan penuh semangat dan tidak tahu diri padahal dia juga elf

"Aku juga ingat y/n pernah terjebak oleh sihir es nya sendiri, hanya karena semut kecil yang menggigitnya di kaki" ucap frieren

"Waduh" ucap himmel

"Apa kalian membawa korek api?" Tanya heiter

"Tidak" ucap frieren

" Jika mengeluarkannya dengan korek api, pasti dia sudah terbakar dan musnah. Taruh di bawah panas matahari saja" ucap Eisen

"Tidak!!! Aku tidak ingin hitam!!" Teriak y/n

Semuanya pun tertawa








[TBC]

Maaf jika jelek ini adalah cerita pertama saya, mohon dukungannya dan tinggalkan jejak buat yg sudah membaca

Sousou no Frieren X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang