PART 2-ACTUALLY

10.6K 670 29
                                    

Pagi itu, kelas Naruto dan Sasuke ada kuliah pagi jadi mereka harus berangkat lebih awal. Naruto berencana untuk berangkat bersama Sasuke. Karena dia yang mengajak, maka Naruto lah yang harus menjemput Sasuke.

Setelah Naruto sampai di depan rumah Sasuke dia segera menghubungi Sasuke agar segera keluar. Tak lama kemudian muncul seorang pemuda berambut raven keluar dari rumah.

Dengan segera Sasuke masuk ke dalam mobil sport milik Naruto. "Kupikir kau menggunakan mobilmu sendiri." Kata Naruto sambil menjalankan mobilnya.

"Bukan urusanmu." Naruto hanya mengedikan bahunya tak peduli. Lagipula dia sedang tidak ingin membuat masalah dengan Sasuke.

"Hei, apa kau tahu?" Naruto membuka pembicaraan.

"Hn?" Sasuke menolehkan kepalanya.

"Apa The Terrorist akan beraksi lagi?"

"Mana kutahu." Jawab Sasuke.

Mereka berdua sudah memasuki kawasan universitas. Naruto segera memarkirkan mobilnya. Setelah itu mereka berjalan menuju kelas mereka.

Saat Naruto dan Sasuke masuk ke dalam kelas, banyak orang yang berkumpul. "Ada apa ini?" Tanya Naruto pada dirinya sendiri.

"Mana kutahu Dobe." Jawab Sasuke yang membuat perempatan muncul di dahi Naruto.

"Aku tidak bertanya padamu Teme." Sasuke tidak mendengarkannya dan berjalan menuju tempat duduknya.

"Oi! Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Naruto pada salah satu mahasiswa yang berada di dekatnya.

"Kami mendengar kabar bahwa mahasiswa baru kemarin ternyata adalah polisi yang menyamar untuk menyelidiki kasus The Terrorist. Dan polisi itu sekarang ada di rumah sakit karena terkena tembakan." Jelasnya.

"Begitu ya." Naruto mengangguk-anggukkan kepalanya kemudian berjalan menjauh.

'Minna, hari ini semua kelas akan diliburkan karena ada penyelidikan dari polisi. Jadi kalian segeralah pulang. Arigatou.' Terdengar pengumuman singkat dari speaker yang ada di kelas itu. Sontak saja semua menjadi senang karena hari ini akan diadakan ujian.

Sasuke menoleh ke arah Naruto. Sedangkan Naruto menggangguk menanggapinya. Kemudian mereka berdua keluar.

.

Di tempat lain, para polisi mulai memasuki wilayah universitas untuk mencari dua orang yang selama ini menjadi buronan mereka.

"Apa sudah ketemu?" Seorang polisi berambut hitam berantakan bertanya pada bawahannya.

"Belum!"

"Cari sampai ketemu!" Perintahnya.

"Hai'!"

"Kau terlihat gusar, eh? Shisui?" Seorang polisi lain menghampiri Shisui.

Shisui mengacak rambutnya sendiri. "Kau tidak tahu perasaanku, Obito-san."

"Memang kau yakin kalau 'mereka' adalah pelaku yang sebenarnya?" Tanya Obito.

"Itu yang dikatakan oleh Shikamaru." Kata Shisui sambil mengingat apa yang dikatakan oleh Shikamaru saat di rumah sakit.

-Flashback-

"Bagaimana keadaanmu, Shika?" Tanya Shisui saat memasuki salah satu kamar di rumah sakit Konoha.

"Ya, seperti yang kau lihat." Kata Shikamaru sambil mencoba untuk duduk. Karena melihat Shikamaru yang kesulitan, Shisui membantunya.

"Jangan memaksakan diri." Setelah itu Shisui mengambil sebuah kursi untuk duduk di samping kasur.

The TerroristTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang