Part 5. Insiden

133 99 35
                                    

Hallo..
Gimana kabarnya nih?
Absen dulu yuk 👉

Enjoy for reading

.
.
.
.
.

Hari-hari Dara terasa sangat ringan walaupun sebenarnya banyak beban di dalam nya. Dan tak terasa, sekarang hari terakhir untuk mos yang berarti sebentar lagi dia bakalan resmi menjadi siswa Angkasa itu.

Hari ini Dara agak kesiangan bangun karena kegiatan nya yang membantu sang orang tua untuk jualan dan juga belajar. Iya berjalan tergesa, agar tidak terlambat.

Bruk

"Awss sakit" ringis Dara yang jatuh karena terserempet motor yang mengakibatkan siku dan beberapa bagian lain terluka.

Sang pengendara motor pun hanya berhenti tanpa ada niatan untuk membantu, ia hanya menatap datar sang perempuan di depannya itu.

Dara pun bangkit, melihat siapa yang menyerempet nya membuat rasa kesal nya muncul seketika.

"Kamu kalo gak bisa bawa motor gausah bawa, bahaya in orang" omel nya

"Lo yang ganggu jalan"

"Udah salah bukan nya minta maaf malah kaya gitu. Sakit nih, tanggung jawab kamu!" protes Dara yang membuat si cowo itu memutar bola mata malas

"Ogah" setelah mengatakan itu si cowo pun langsung menyalakan motor nya dan melesat pergi dari sana.

"Ihh ngeselin banget itu cowo, awas aja kalo ketemu. Aku bejek-bejek motor nya. Hufttt"

Setelah itu Dara pun berjalan menuju ke sekolah karena sudah mulai siang, dan takut telat nantinya.

***

Disini lah Dara dan Bulan sekarang. Taman belakang yang sepi dan tenang, itu lah yang mereka rasakan.

"Lan"

"Hm"

"Aku tadi keserempet cowo ngeselin" jelas Dara

"Siapa?"

"Gatau, nyebelin banget. Mana muka nya datar banget, pengin aku tampol muka songong nya itu deh" cerita nya dengan menggebu-gebu

"Biarin aja" cuek Bulan, sambil membaca novel kesayangan nya.

"Ish, yaudah lah, aku laper. Tadi juga ga sempet bawa bekal, ke kantin yok" ajak Dara

"Hm" gumam Bulan langsung menutup buku nya dan berjalan lebih dahulu yang membuat Dara tercengang.

"BULAN TUNGGUIN"

"CEPET MAKANYA"

***

Dara dan Bulan memakan makanan nya dengan hikmat, tanpa ada obrolan apapun di dalamnya.

"Uy, enak nih" ucap Alfian yang datang tiba-tiba

"Dar" panggil Bulan

"Kenapa lan?"

"Gue merinding, tadi suara apaan yak" jelas nya

"Iya nih, ada setan kayaknya"

Brakkk

"SETAN PALA LO BERDUA. ANJIR YA LO BERDUA, NISTAIN ABANG SENDIRI KUALAT LO PADA MAMPUS" sentak Alfian dengan menggebrak meja dan setelah itu pergi dari kantin.

"BHAHHAHAHHA" tawa Dara dan Bulan puas

"Ngambek tuh curut, biarin aja. Ntar juga sembuh sendiri hahaha" jelas Bulan

'Asik juga ngerjain lo Al, gue suka. Tapi gue gak suka dan belum bisa menerima lo sepenuhnya, gue minta maaf" batin nya sambil melihat Alfian berjalan menjauhi kantin setelah puas tertawa.

"Lan"

"Hah? apa?" kaget nya

"Udah masuk, ayo"

"Okee"

Setelah itu mereka pun pergi dan masuk kelas masing-masing.

***

Penutupan mos telah selesai, dan sekarang adalah waktunya untuk pulang. Namun ada beberapa anak yang lain menunggu para OSIS memasang pengumuman di mading tentang pembagian kelas mereka, begitu juga Bulan dan Dara.

Mereka menunggu nya di kantin, karena itu permintaan Alfian, katanya sebagai permintaan maaf mereka karena tadi membuat nya kesal. Walaupun sebenarnya sangat malas bagi Bulan buat menemani kakaknya ini makan.

"Bosen aku, bang Ano kapan selesainya?" gumam Dara

"Masih lama, oh iya lo pada yang bayar nih makanan ya" pintanya dan langsung pergi dari sana.

Dara yang sudah kesal pun mengambil jus yang tersisa itu dan menyiram nya ke arah Alfian.

Byurrrrr

Sayang sungguh sayang, bukan Alfian yang kena, melainkan sosok cowo yang paling di hindari oleh semua siswa.

Cowo itu pun langsung menatap tajam Dara karena telah membuat seragamnya kotor.

"Lo?!"

_tbc_

Gimana sama part ini? Suka gak?

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote and komen^^

Thank you


Altruisme Dara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang