🦊 01

654 21 0
                                    

  Gadis berambut panjang itu menguap beberapa kali,sedikit menggelengkan kepalanya untuk mengusir rasa kantuk yang semakin lama semakin membuat matanya berat untuk tetap terbuka. Beberapa kali kepalanya terkantuk-kantuk ke depan.

"Nah untuk pembagian kelompoknya,akan saya pilih sendiri. Aira kamu sama renjun ya." Ucapan sang dosen sukses mengusir rasa kantuk gadis itu.
Selanjutnya ia tidak peduli lagi dengan nama-nama yang si dosen sebutkan.

Kelompok apa? Ini tugas apa? Lalu siapa tadi teman kelompoknya?

Aira sedikit melongo,ia menoleh ke belakang ke arah bangku pria itu. Renjun tampak tengah duduk dengan tenang menatap tajam ke arahnya.

"Kenapa harus dia sih." Gumam aira pelan.
Aira hanya tau renjun itu teman sekelasnya yang gak banyak tingkah, mereka tidak akrab hanya sebatas tau nama dan wajah satu sama lain.
Satu-satunya fakta tentang renjun yang aira tau hanya pria itu tidak sabaran.

.....

   Jam kuliah akhirnya usai,setelah sang dosen berpamitan dan meninggalkan ruangan beberapa murid ikut berhamburan meninggalkan kelas. Aira yang masih duduk di bangku miliknya mulai menggeliat melakukan sedikit peregangan.

"Mau ngerjain tugasnya dimana?" Ujar renjun di belakang aira, membuat gadis itu menurunkan tangannya dan menoleh.

"Anu,tugasnya apa sih?" Tanya aira

"Lo ngapain aja di kelas?" Pria itu malah balik bertanya, membuat aira mendecak sebal.

"Tadi gue ngantuk banget,jadi gue gak fokus dan gak tau tugasnya apa." Jawab aira, renjun duduk di bangku disamping aira yang sudah kosong dan mulai menjelaskan tugas mereka.

"Jadi gue yang kumpulin bahannya dan lo yang menjelaskan pas presentasi minggu depan gimana?" Ucap renjun, aira mengangguk setuju.
Semua orang tau kemampuan public speaking aira sangat bagus, ia selalu mendapatkan nilai lebih saat presentasi.

"Boleh,jadi mau dikerjain kapan tugasnya?"

"Hari ini juga gue bisa,lo gimana?"

"Bisa kok,mau kerjain tugasnya dimana?"

"Terserah,gue ikut aja enaknya dimana."

"Kalo di kos gue gimana? Gue males kalo harus pergi-pergi soalnya." Jawab aira yang langsung disetujui renjun dengan anggukannya.

  Keduanya tengah berada di parkiran sekarang, renjun masih menunggu gadis itu beranjak sementara aira dengan bodohnya malah memesan ojol.

"Lo masih nungguin apa?" Tanya renjun

"Ojol yang gue pesan, belum ada yang nyangkut." Jawab gadis itu dengan polos, renjun menghela nafas. Baru kali ini ia bertemu dengan gadis sebodoh itu.

"Ngapain? Kan kita bisa bareng, lo cuma buang-buang waktu."

"Yah... Gue gak enak aja."

"Lo sebego itu ya? Batalin, cepetan naik keburu sore." Ujar renjun menepuk jok bagian belakang motornya, kalau aira itu teman dekatnya pasti sudah renjun maki-maki gadis di hadapannya ini.

=====

  Kini keduanya sampai di apartkost milik aira, apartemen kecil satu kamar. Disana hanya ada sebuah ranjang berukuran queen size di pojokan, kamar mandi di sebrang nya dan sedikit ruangan yang di sekat oleh kaca untuk dapur.

"Maaf kalo sempit, duduk dulu gue mau siapin minum." Ujar aira membuka pintu, mempersilahkan renjun masuk.

"Nyaman banget kok." Komentarnya, kamar bernuansa putih dan biru itu terlihat sangat rapih dan nyaman. Juga pengharum ruangan beraroma teh yang aira pilih benar-benar membuat rileks.

Mr.Attractive [Huang Renjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang