"Ra, bagi nomor lo dong." Aira menoleh kala renjun memanggilnya, tanpa pikir panjang ia menerima uluran handphone renjun dan mengetik sejumlah angka di sana.
"Gue udah edit materinya semalam, gue kirim via whatsapp atau email?" Tanya renjun lagi.
"Email aja, kalo wa suka lupa terus kehapus." Jawab aira, renjun mengangguk sebelum kembali ke tempat duduknya.
Tak butuh waktu lama untuk ponsel di tangan aira bergetar, pesan chat dari renjun yang memintanya mengirim alamat emailnya.
Aira melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, ini baru jam 4 sore tapi diluar sudah sangat gelap karena mendung.
"Udah masuk musim hujan lagi ya." Keluhnya, aira tidak terlalu menyukai musim hujan yang lembab karena ia pasti mudah sakit saat musim hujan tiba, entah itu flu atau demam bahkan masuk angin hampir setiap hari aira rasakan kala musim hujan tiba.
"Ra, gue kayaknya agak telat ke tempat lo nanti. Gue ada urusan dulu, gapapa kan?" Ujar renjun yang entah datang dari mana, sudah berdiri di samping kursi aira.
"Iya gapapa, santai aja masih banyak waktu kok." Jawab aira sembari mengangguk, ia ikut beranjak dari kursinya. Meraih tas selempang yang penuh dengan buku-buku itu.
=====
Jam sudah menunjukan pukul 19.30 malam, tapi renjun tak kunjung datang. Mungkin ia lupa atau memang terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas hari ini pikir aira, tapi ternyata satu menit kemudian terdengar ketukan di pintu.
"Loh gue kira lo gak akan datang hari ini." Ujar aira setelah membuka pintu
"Gue gak mungkin sampai gak datang sih." Jawab renjun
"Padahal santai aja, udah hampir beres kok tugas kita."
"Tapi ini bukan soal tugas nya ra." Ujar renjun sembari tersenyum pada aira.
Membuat gadis itu terdiam, apa maksud ucapannya itu tadi?"Mau minum apa?" Tanya aira
"Air putih aja, gak usah repot-repot." Jawab renjun.
Aira mengangguk, segera menyiapkan air juga mengeluarkan beberapa snack dari dalam rak piring bagian atasnya."Udah liat file yang gue kirim ke lo?"
"Udah,beberapa point udah gue masukin ke bahan presentasi nya."
"Oke, jadi masa gue gak bantu apa-apa lagi?"
"Kan lo yang presentasi minggu depan, liat-liat lagi deh koreksi kalau ada yang salah." Ucap renjun menyodorkan laptop nya pada aira.
Gadis itu berinisiatif meletakan laptop itu di atas ranjangnya, supaya tingginya setara dengan wajahnya jadi ia tidak perlu pegal membungkuk saat membaca.
"Ini point nomor 3 yang a sama b nya emang sama?" Tanya aira, menunjuk layar laptop.
Renjun beranjak mendekat, ia membungkuk di belakang aira untuk melihat isi tulisannya. Mensejajarkan kepalanya dengan kepala aira.
Jantung gadis itu sudah bertalu-talu dengan kencang sekarang."Iya sama, emang bener kok gue gak salah tulis." Ucap renjun akhirnya, ia sedikit melirik aira yang diam menegang di depan laptopnya.
"Jadi tugasnya udah beres?" Tanya aira
"Belum, gue masih butuh beberapa point tambahan. Tapi kita gak perlu buru-buru kan." Ujar renjun.
"Iya santai aja, masih banyak waktu sampai minggu depan kok."
"Ya udah kalo gitu, gue gak akan terlalu serius mikirin tugasnya sekarang." Ujar renjun pelan, ia mendekatkan wajahnya pada wajah aira.
Darah aira berdesir hebat kala hidung mancung renjun menyentuh pipinya.
Rasanya seperti ribuan kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya ketika bibir tipis renjun menyentuh bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr.Attractive [Huang Renjun]
Fiksi PenggemarBerawal dari tugas kuliah, berakhir dengan hubungan yang rumit antara Aira dan Renjun. . "Kalau gue pengalaman kenapa? Mau coba?" ....... 🔞Some chapter has a mature content 21+ ©Original story from Ljen2304 - 2024 🐌Update nya tergantung mood autho...