3. I don't Want It!

42 3 1
                                    

"Ibu!" Teriak seorang anak kecil, begitu melihat sang ibu yang sedang berjalan menghampirinya.

Na Chenle, anak kecil itu langsung berlari ke arahnya, dan langsung berhamburan ke dalam pelukkannya. Ia langsung membalas pelukkan sang anak dengan sangat erat, seakan kalau dirinya melepaskan pelukkannya, dirinya akan kehilangan anaknya.

"Ibu, ibu kenapa?" Pertanyaan heran yang langsung sang anak berikan, karena pelukkan ibunya yang lebih erat seperti biasanya. Serta dirinya merasakan getaran dari tubuh sang ibu.

"Ibu sedang ketakutan ya? Siapa yang membuat ibu seperti ini? Ibu tidak usah takut, aku selalu ada di sisi ibu, agar orang itu tidak menakuti Mommy lagi." Ocehan yang terus diberikan sang anak, berusaha agar ibunya tidak takut lagi.

Sementara ia yang mendengar itu pun merasa tenang. Ya, dirinya harus berusaha sekuat tenaga, agar anaknya selalu ada di samping dirinya. Ia pun segera menghapus air matanya yang tiba-tiba turun, dan langsung melepaskan pelukkannya. "Ibu tidak apa-apa, sayang. Tadi ibu bermimpi buruk di kantor. Jadi, ibu langsung kemari setelah bangun." Jelasnya, yang langsung menggendong anaknya ala koala.

"Bagaimana sekolah-mu? Apakah kamu mengalami kesulitan?" Tanyanya, yang langsung mendudukkan sang anak di atas kursi.

Baru saja anaknya ingin membalas ucapannya, teriakan seseorang menghentikannya. "Unty!" Teriakan yang diberikan oleh seorang anak kecil.

Mendengarnya membuat Jaemin menoleh, dan mendapati seorang pria sepantaran anaknya yang baru saja keluar dari sekolah. "Yak, Na Chenle! Kenapa kau meninggalkan aku?!" Runggutan kesal yang Jisung berikan, begitu melihat temannya yang sudah duduk di samping ibunya. Ia pun langsung mengambil duduk di samping teman ibunya juga. Jadi Jaemin ada di tengah-tengah dua bocah ini.

Sedangkan Chenle langsunh mendengus kasar, begitu mendengar ucapan temannya. "Karena kau lama! Aku sudah bilang cepat dan jangan menjahili seorang wanita, bukan? Tapi apa yang kau lakukan? Kau malah menjahili dia." Balas Sungchan.

"Aunty, Mommy-ku mana?" Tanya Shotaro, yang tidak memperdulikan ucapan temannya.

"Mommy kamu sedang perjalanan kemari. Jadi kita tunggu saja ya." Jawab Renjun.

"Oh iya, kalian mau makan siang apa? Dan mau makan siang di mana?" Tanya Renjun seraya menatap kedua anak kecil ini secara bergantian.

"Apa saja Mommy."

"Bento!"

Jawab Sungchan dan Shotaro secara bersamaan. Sungchan menjawab kalau dirinya mau makan apa saja. Sedangkan Shotaro menjawab kalau dia ingin makan bento.

"Sungchan, kamu yakin mau makan apa saja? Kamu mau bento?" Tanya Renjun, meyakinkan anaknya akan jawabannya.

"Gapapa, Mommy. Aku makan apapun yang Mommy berikan." Jawab Sungchan, dengan senyumannya.

"Renjun!" Panggil seorang wanita yang baru saja tiba, dengan nafas yang sangat memburu serta tersenggal-senggal.

"Mommy! Mommy kenapa? Seperti habis di kejar hantu?" Tanya Shotaro, begitu melihat ibunya.

Sedangkan Renjun langsung meringis, dan memberikan botol minum kepada sahabatnya.

Haechan pun mengambil botol minum itu, dan meneguknya sampai habis. Barulah dia bisa bernafas dengan lega. "Jadi, mau kemana kita?" Haechan, menatap sahabatnya, dan kedua bocah secara bergantian.

"Bento!" Seru Shotaro, yang langsung turun dari kursinya, dan memegang tangan sang ibu.

Di ikuti dengan Renjun dan juga anaknya yang beranjak dari kursinya, dan masuk ke dalam mobil milik Haechan.

NEVER OVER - MARKMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang