Bab 43

900 44 18
                                    

ENJOYYY !!!

....

"Kapan Three akan datang?" Mac bertanya pada Nan setelah mereka mengantar ayah Mac sehabis makan malam.

Nan membawa Mac pulang untuk menunggu Three dan Dew.

"Sekitar jam 8 malam, apakah kamu ingin bertemu dilapangan? Aku juga bisa mengawasi lapangan." Nan menawarkan, Mac mengangguk.

Nan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Three dan menyuruh mereka bertemu di kantor di dalam arena balapan.

"Kamu sudah membuat janji untuk ikut denganku, kan? Itt, juga ikut kan?" Mac bertanya tentang Day dan Itt, Day menelepon Nan dipagi hari.

"Mereka akan datang besok. Saat ini mereka ada di Chonburi, mereka pergi untuk melihat toko Hia."

Saat Nan tiba di kantor, dia meminta bawahannya untuk menyiapkan makanan ringan, es dan soda karena Dew sudah mengatakan dia akan membawa minuman beralkohol.

Mac bermain dengan ponselnya dan menunggu beberapa
saat untuk Dew dan Three tiba.

"Swaadee," Dew mendekat dan memeluk Mac sebagai salam, keduanya sudah lama tidak bertemu.

"Ini hampir berakhir," Mac tersenyum, dan saling menjauh.
(lagian anjir lama banget lulusnya, dah cape aku dengan LDR ini)

"Apakah kamu tidak akan memelukku?" Three menggoda.

"Tidak," Mac membalas bercanda.

Three mengatupkan bibirnya sedikit, lalu berlari memeluk Mac dan memeluknya dengan erat.

"Begini, dengar, aku akan memelukmu sampai tulangmu patah,"

POW

"Oh, Hia Nan, kenapa kamu memukul kepala Three ?" Three berteriak.

Kemudian Dew memegang kepalanya. Pukulan ke kepala Three tidak terlalu kuat, tapi itu sedikit sakit dan Three melepaskan tangannya dari tubuh Mac.

"Kamu bermain apa seperti anak kecil?" Nan berkata tanpa
serius.

"Hia, jika kamu cemburu, katakan saja," Three menjulurkan lidahnya ke arah Nan dengan kesal.

Dew hanya bisa tersenyum dan menuntun Three untuk duduk di sofa. Minuman siap ditaruh di atas meja lalu menyiapka. minuman kerasnya juga  untuk diminum bersama. Dew bertanya sedikit pada Mac tentang kesehariannya.

"Kenapa kamu bilang kamu mendengar kabar tentang P'One?." tanya Nan, Three tersenyum tipis. Lalu menoleh ke arah Dew, sebelum menoleh ke Nan lagi.

"Ah, ini tentang Nong yang kamu minta untuk mengasuh Nong Khanom..."

"Ya..." kata Mac, dan Three mengangguk.

"Kenapa? Apa ada yang salah dengan dia?" Mac bertanya balik karena khawatir, (Woi, aku tetiba lupa nama Nong itu, ini loh Nong yg d tolongin Mac itu)

"Tidak,"  Three tersenyum, tapi Mac langsung mengerutkan kening. Sedangkan Nan, dia duduk dan mendengarkan dalam diam.

"Sekarang itu istrinya. Lalu saatnya memberi Nong camilan." Three katanya sambil tertawa pelan.

Mac hampir tersedak air yang diminumnya dan dia mengangkat alisnya karena terkejut. Mac tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa P'One akan tertarik pada laki-laki.

"Benarkah? Three? Lalu apa yang terjadi? Bagaimana keduanya jatuh cinta?" Mac bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Aku tidak tahu kapan mereka jatuh cinta. Begitu aku tahu, P'One sudah membawa Annop untuk berbicara. Mengatakan bahwa ingin Annop menjadi bagian dari keluarga," (ohh, Annop namanya wkwkw lupa maap. Btw, gercep juga tuan muda One ini)

NM book 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang