#

552 62 12
                                    


🥀 Happy Reading 🥀
- Don't forget to vote & comment -

🥀 Happy Reading 🥀- Don't forget to vote & comment -

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liat apaan tuh?"

Tanya Joe saat melihat sahabatnya yang sudah berdiri selama 1 jam lebih 26 menit 39 detik sambil memegang selembar foto

"Lana cantik ya"

Celetuk nya sesaat setelah mengintip foto yang sedang di pegang Lian, laki-laki itu melirik Joe sesaat

"Namanya Lana?"

tanya Lian, membuat Joe menghentikan langkahnya menuju kamar mandi

"Iya, lo punya fotonya tapi gak tau namanya. Namanya Vyrlana Olydia, dia murid asrama Gandhita, anaknya rada pendiem, hobinya baca buku di balkon"

"Oh ya, kebetulan tadi gua liat kepala asramanya masuk ke ruangan Pak Zafran. Dan Lo tau gak, para dewan gurunya juga kesini semua, kayaknya mereka mau ngungsi ke sini deh"

"Nguping Lo"

Cengiran khas Joe membuat Lian mendengus kesal

"Lagian ada untung nya juga gua nguping, info buat elo mazeh. Lo kan jadi bisa mempersiapkan diri untuk bertemu dengan sang pujaan hati"

Lian tak membalas, laki-laki itu langsung keluar kamar meninggalkan Joe yang kebingungan

. . .

"Jeanne lama banget sih Lo, please don't waste my time"

"Berisik toa"

"Idih, Lana liat deh masa gua dikatain Toa"

ujar Zie mendramatisir, Lalicia meringis mendengar keributan keduanya. Mau melerai juga toh percuma, keduanya tidak akan ada yang mau mengalah

"Lebay, gua abis packing persiapan utama gua buat ngegaet anak Harvis"

Ziella dan Lalicia memutar bola matanya jengah, tanpa menghiraukan perkataan Jeanne yang tidak berbobot keduanya melangkahkan kaki ke balkon dan menepuk pelan pundak Lana yang daritadi sibuk membaca buku novel

"Lo udah siap Lan?" tanya Ziella yang hanya dibalas anggukan ringan

Tak lama terdengar pemberitahuan dari speaker yang menyuruh mereka agar segara berkumpul

Keempatnya segera bersiap dan pergi ke hall utama, tempat dimana seluruh murid dikumpulkan

Setelah menyampaikan pengumuman, para murid langsung diarahkan untuk segera masuk kedalam bus. Mereka duduk sesuai urutan absensi dan kelas, kebetulan Lana dan Ziella mengambil kelas Seni yang sama membuat keduanya mendapat kursi dengan nomor urut yang berdekatan

Lana mencoba mengatur cara duduknya agar merasa nyaman, gadis itu akan melanjutkan kegiatan membaca buku novel yang baru dibaca setengah olehnya

Menoleh ke sebelah kiri menatap Ziella yang ternyata sudah masuk ke alam mimpi, Lana terkekeh geli melihat sahabatnya yang tidur namun mulut gadis itu sibuk mengunyah permen karet

Killian's mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang