Jangan lupa vote & komen !!!
One month later...Hari ini shani dan Gracia menghabiskan waktu berdua berkeliling bandung sebelum kedua nya benar benar tidak bisa saling menggenggam lagi. Terlihat raut kesedihan diwajah kedua nya, kali ini shani menggunakan motor milik nya yang sejak sma ia pakai untuk mengantar jemput gracia.
Shani melakukan motor nya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota bandung setelah ditimpa hujan. Sementara di belakang nya ada gracia yang setia memeluk pinggang shani erat sembari menyandarkan kepala nya ke punggung shani.
Di sore hari yang mendung mereka berdua berkeliling tanpa arah, entahlah mereka hanya menciptakan momen berdua sebelum semuanya benar benar berakhir.
"Sayang" Panggil shani.
"Apa shan?" Sahut gracia.
"Mau ke braga dulu ga?"
"Boleh"
Setelah mendapatkan persetujuan dari gracia, shani membelokan arah motor nya menuju braga. Terlihat braga lumayan sepi karna tadi kota bandung di guyur hujan.
Shani turun dari motor dan menggenggam tangan gracia untuk mulai berjalan jalan di sekitaran braga. "Shan, besok kamu jadi kan nganterin aku ke bandara?" Seketika shani terdiam mendengar pertanyaan itu.
Shani menggenggam lebih erat tangan gracia sebelum dia menjawab pertanyaan nya. "Iya sayang, kan aku udah janji sama kamu bakal nganterin kamu ke bandara"
Untuk mengalihkan rasa sedih nya shani membawa gracia ke salah satu tempat yang terdapat banyak lukisan disana.
"Mang kalo ngelukis berapa?" Tanya shani.
"Yang ukuran kecil 10 ribu, ukuran sedang 25 ribu, ukuran besar 40 ribu" Jawab Mang Mang lukisan.
"Saya mau nyoba deh mang yang ukuran sedang"
"Emang kamu bisa ngelukis? Sejak kapan kamu jadi suka lukis?" Pertanyaan itu spontan Gracia layangkan kepada shani. Karna dia tau kalau shani itu paling anti dalam melukis dan menggambar.
"Kata siapa cuma aku yang lukis? Kamu juga bakal ikutan" Jawab shani.
Shani mengambil dua kuas dan satu palet cat yang sudah diisi berbagai warna. "Terus aku harus gambar apa?" Tanya Gracia.