Setelah Karel mengantar Nesya pulang, sepanjang perjalanan ia bingung dengan permintaan orang tuanya dan tak terasa ia sudah sampai
Baru saja memasuki rumah Karel mendengar perkataan Barito dari papa
" Darimana saja kamu Karel , papa dapat telepon dari wali kelas kamu katanya kamu gak sekolah" tanya papa yang sedang menatap tajam ke arah Karel
" Karel sama teman pa" ucap Karel dengan acuh tak acuh
" Kamu jangan coba-coba membongi papa atau mama Karel , JAWAB KAREL NARENDRA " bentak Abraham
" Terserah papa percaya atau gak Karel capek mau istirahat " ucap Karel sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya
" KALAU KAMU GAK MAU JUJUR PAPA AKAN MENJODOHKAN KAMU SAMA KALEA ANAK TEMAN PAPA " ucap Abraham dengan lantak dan tegas
Deg
Langkah karel berhenti ketika mendengar penuturan papa ya yang akan menjodohkan dia dengan kalea sahabat Nesya
" Papa gak ada hak untuk memutuskan untuk menjodohkan aku " ucap Karel Abraham dengan tajam dan tegas
Nadia menangis melihat suami dan anaknya bertengkar didepannya , ia sakit melihat suaminya yang membentak anaknya
" Cukup mas jangan bentak Karel " ucap nadia
Mendengar penuturan dari istri ya ia mengalah dan memeluk tubuh istrinya
" Mama gagapa kan ada yang sakit gak " ucap Karel dengan khawatir dengan kondisi mamanya
" Mama mohon rel , tolong terima perjodohannya mana pengen melihat kamu dengan wanita yang seiman dengan kamu " ucap nadia sambil terisak
" Iya mam karel mau " ucap Karel sambil memeluk mamanya
" Kalau begitu kita siap siap untuk ketemu dengan keluarga kalea " ucap papa sambil mengendarai tubuh istrinya
Karel langsung meninggalkan ruang tamu menunjuk kamarnya , ia tidak tau apa keputusan yang ia ambil salah atau gak , ia bingung terhadap keadaan yang sedang mempermainkan dirinya ia dilema memiliki Nesya atau mamanya
" Huff gue gak tau apa keputusan yang gue ambil salah atau gak yang penting kondisi mama aman "
Ucap Karel mengambil ponselnya dan ia mendapat banyak motif dari NesyaTanpa lama lama ia menelpon Nesya dan menjelaskan kenapa ia tidak membalas pesannya
" Maaf ya sayang aku gak bales pesan kamu karena aku tadi bantu mama di dapur"
" Tumben banget kamu mau ke dapur untuk bantu mama "
" Supaya pas nanti kita nikah, kamu gak usah masak biar aku aja yang masak kamu terima jadi aja "
" Jadi ceritanya kamu mau belajar masak untuk aku gitu " ucap Nesya
" Iyaa dong, kamu udah makan belum "
" Belum kar , tadi mau ngajak makan malam tapi kamunya gak aktif "
" Yaudah biar aku goofotin kamu aja "
" Tapi " belum selesai bicara Karel langsung menjawab
" Aku gak suka penolakan ngerti sayang "
" Yaudah kalau gitu makasih ya "
" Iya aku juga mau izin mau makan keluarga diluar "
" Oke kalau gitu ati ati ya kar"
" Siap tuan putri ku paling cantik "
Sedangkan Nesya yang mendengar penuturan dari Karel membuat ia salting mendengarnya
" Nes mau kemana " tanya ayu melihat Nesya dengan stelan rapi dan cantik
" Ini Bun Nesya mau ke gereja sama gavin, mau pelayanan untuk besok " ucap Nesya menyalam bunda
" Gavin yang mana " tanya ayu Karena tidak melihat keberadaanya
" Itu dia" belum selesai Nesya bicara Gavin langsung menyalam bunda
" Syalom Bun izin mau bawah anak gadisnya untuk ikut pelayanan gereja, pulangnya Gavin antar dengan tatapan keadaan aman dan utuh" ucap Gavin dengan lembut
" Iya nak Gavin , bunda titipkan Nesya ya "
" Okelah kalau begitu aku dan Gavin pergi dulunya Bun " ucap Nesya
Selamat perjalanan Gavin mengajak Nesya bicara dan Nesya membalas seadanya
" Om dipta kemana nes kok gak lihat tadi " ucap Gavin
" Ayah lagi banyak urusan kantor makanya gak pulang tadi " ucap Nesya
" Ohhh "
Dan jadilah kesunyian mereka berdua , untuk saja mereka sudah tiba di gereja
Sedangkan di sisi lain Karel sedang menatap kalea dengan malas
" Om boleh bicara berdua dengan kalea " ucap Karel dengan menarik tangan kalea
" Boleh dong , nampak banget suka sama anak om " ucap Arga
Karel tidak membalas perkataan arga dan langsung membawa kalea ke taman belakang
" Loh kenapa sih gak nolak perjodohan ini " ucap Karel dengan emosi
" Loh juga Kenapa gak nolak "
" Gue mau jadi anak berbakti kepada orang tua "
" Gue juga "
Mereka sama sama diam dan akhirnya Karel memberikan peringatan
" Kalau sampai Nesya tau gue dijodohin dengan loh awas loh " ucap Karel meninggalkan kalea
" Lama banget bicara berdua ya , cantik ya rel " ucap nadia
Sedangkan Karel tidak minat untuk membalas perkataan ibunya
" Oke kalau semua udah setuju maka pertunangan yang Minggu depan aja Giman " ucap Arga menyampaikan usulan yang tentang perjodohan
" Aku setuju " ucap nadia dan Abraham
" Kalian setuju kan " ucap nadia dan dibalas dengan anggukan dari mereka berdua
" Ok kalau begitu kami pulang dulunya Arga dan kalea " ucap Abraham
"Oh iya silahkan "
" Terimakasih ya mas Arga udah ngundang makan malamnya ucap nadia dengan sopan
Karel dan keluarganya meninggalkan restoran itu dan menuju pulang tapi tidak dengan kalea
" Pap kalea bareng papanya " ucap kalea dengan lembut
" Saya tidak mau bersama anak PEMBAWA SIAL seperti kamu kalea " ucap Arga meninggalkan kalea di tempat sepi dan gelap
" Ok kalau loh udah biasa dan gak usah manja " ucap kalea menyengamati dirinya
Dan akhirnya kalea pulang dengan berjalan kaki dengan kondisi hujan dan gelap

KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan memang satu kita yang berbeda
Teen Fiction" aku mencintaimu namun aku tak akan merebut kamu dari tuhanmu" Karel " lebih baik kehilangan sesuatu karena Tuhan daripada kehilangan Tuhan karena sesuatu " Nesya