Bab 3

0 0 0
                                    

Setelah Karel mengantar Nesya pulang, sepanjang perjalanan ia bingung dengan permintaan orang tuanya dan tak terasa ia sudah sampai

Baru saja memasuki rumah Karel mendengar perkataan Barito dari papa

" Darimana saja kamu Karel , papa dapat telepon dari wali kelas kamu katanya kamu gak sekolah" tanya papa yang sedang menatap tajam ke arah Karel

" Karel sama teman pa" ucap Karel dengan acuh tak acuh

" Kamu jangan coba-coba membongi papa atau mama Karel , JAWAB KAREL  NARENDRA " bentak  Abraham

" Terserah papa percaya atau gak Karel capek mau istirahat " ucap Karel sambil berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

" KALAU KAMU GAK MAU JUJUR PAPA AKAN MENJODOHKAN KAMU SAMA KALEA ANAK TEMAN PAPA " ucap Abraham dengan lantak dan tegas

Deg

Langkah karel berhenti ketika mendengar penuturan papa ya yang akan menjodohkan dia dengan kalea sahabat Nesya

" Papa gak ada hak untuk memutuskan untuk menjodohkan aku " ucap Karel Abraham dengan tajam dan tegas

Nadia menangis melihat suami dan anaknya bertengkar didepannya , ia sakit melihat suaminya yang membentak anaknya

" Cukup mas jangan bentak Karel " ucap nadia

Mendengar penuturan dari istri ya ia mengalah dan memeluk tubuh istrinya

" Mama gagapa kan ada yang sakit gak " ucap Karel dengan khawatir dengan kondisi mamanya

" Mama mohon rel ,  tolong terima perjodohannya mana pengen melihat kamu dengan wanita yang seiman dengan kamu " ucap nadia sambil terisak

" Iya mam karel mau " ucap Karel sambil memeluk mamanya

" Kalau begitu kita siap siap untuk ketemu dengan keluarga kalea " ucap papa sambil mengendarai tubuh istrinya

Karel langsung meninggalkan ruang tamu menunjuk  kamarnya , ia tidak tau apa keputusan yang ia ambil salah atau gak , ia bingung terhadap keadaan yang sedang mempermainkan dirinya  ia dilema memiliki Nesya atau mamanya

" Huff gue gak tau apa keputusan yang gue ambil salah atau gak yang penting kondisi mama aman "
Ucap Karel mengambil ponselnya dan ia mendapat banyak motif dari Nesya

Tanpa lama  lama ia menelpon Nesya dan menjelaskan kenapa ia tidak membalas pesannya

" Maaf ya sayang aku gak bales pesan kamu karena aku tadi bantu mama di dapur"

" Tumben banget kamu mau ke dapur untuk bantu mama "

" Supaya pas nanti kita nikah, kamu gak usah masak biar aku aja yang masak kamu terima jadi aja "

" Jadi ceritanya kamu mau belajar masak untuk aku gitu " ucap Nesya

" Iyaa dong, kamu udah makan belum "

" Belum kar , tadi mau ngajak makan malam tapi kamunya gak aktif "

" Yaudah biar aku goofotin kamu aja "

" Tapi " belum selesai bicara Karel langsung menjawab

" Aku gak suka penolakan ngerti sayang "

" Yaudah  kalau gitu makasih ya "

" Iya aku juga mau izin mau makan keluarga diluar "

" Oke kalau gitu ati ati ya kar"

" Siap tuan putri ku paling cantik "

Sedangkan Nesya yang mendengar penuturan dari Karel membuat ia salting mendengarnya 

" Nes mau kemana " tanya ayu melihat Nesya dengan stelan rapi dan cantik

" Ini Bun Nesya mau ke gereja sama gavin, mau pelayanan untuk besok " ucap Nesya menyalam bunda

" Gavin yang mana " tanya ayu Karena tidak melihat keberadaanya

" Itu dia" belum selesai Nesya bicara Gavin langsung menyalam bunda

" Syalom Bun izin mau bawah anak gadisnya untuk ikut pelayanan gereja, pulangnya Gavin antar dengan tatapan keadaan aman dan utuh" ucap Gavin dengan lembut

" Iya nak Gavin , bunda titipkan Nesya ya "

" Okelah kalau begitu aku dan Gavin pergi dulunya Bun " ucap Nesya

Selamat perjalanan Gavin mengajak Nesya bicara dan Nesya membalas seadanya

" Om dipta kemana nes kok gak lihat tadi " ucap Gavin

" Ayah lagi banyak urusan kantor makanya gak pulang tadi " ucap Nesya

" Ohhh "

Dan jadilah kesunyian mereka berdua , untuk saja mereka sudah tiba di gereja 

Sedangkan di sisi lain Karel sedang menatap kalea dengan malas

" Om boleh bicara berdua dengan kalea " ucap Karel dengan menarik tangan kalea

" Boleh dong , nampak banget suka sama anak om "  ucap Arga 

Karel tidak membalas perkataan arga dan langsung membawa kalea ke taman belakang

" Loh kenapa sih gak nolak perjodohan ini " ucap Karel dengan emosi

" Loh juga Kenapa gak nolak "

" Gue mau jadi anak berbakti kepada orang tua "

" Gue juga "

Mereka sama  sama  diam  dan akhirnya Karel  memberikan peringatan

" Kalau sampai Nesya tau gue dijodohin dengan loh awas loh "  ucap Karel meninggalkan kalea

" Lama banget bicara berdua ya , cantik ya rel " ucap nadia

Sedangkan Karel tidak minat untuk membalas perkataan ibunya

" Oke kalau semua udah setuju maka pertunangan yang Minggu depan aja Giman " ucap Arga menyampaikan usulan yang tentang perjodohan

" Aku setuju " ucap nadia dan Abraham

" Kalian setuju kan " ucap nadia dan dibalas dengan anggukan dari mereka berdua

" Ok kalau begitu kami pulang dulunya Arga dan kalea " ucap Abraham

"Oh iya silahkan "

" Terimakasih ya mas Arga udah ngundang makan malamnya ucap nadia dengan sopan

Karel dan keluarganya meninggalkan restoran itu dan menuju pulang tapi tidak dengan kalea

" Pap kalea bareng papanya " ucap kalea dengan lembut

" Saya tidak mau bersama anak PEMBAWA SIAL seperti kamu kalea " ucap Arga meninggalkan kalea di tempat sepi dan gelap

" Ok kalau loh udah biasa dan gak usah manja " ucap kalea menyengamati dirinya

Dan akhirnya kalea pulang dengan berjalan kaki dengan kondisi hujan dan gelap


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan memang satu kita yang berbeda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang