Selamat Membaca!
-----
Hari silih berganti dan tidak ada bau bau hubungan Oniel dan Indah kunjung membaik, mereka semakin menghindar satu sama lain, bukan maksud Indah untuk menjauhi Oniel. Namun, ia ingin tahu sendiri mengapa Oniel tidak menghubungi nya dan menghilang, walaupun waktu itu Gita sempat menawarkan tapi ia menolak, dan bersikeras untuk mengetahui nya sendiri
"Ka" Panggil seseorang yang datang dari arah dapur menghampiri Indah yang sedang termenung depan televisi, bukan menonton televisi justru televisi nya mengoceh sendiri tanpa Indah lirik sedikitpun
Indah pun menoleh ke arah sumber suara ternyata yang memanggilnya adalah sang adik, Ella. "Kalau ga di tonton matiin aja, berisik" Ucap Ella memperingati kakak nya itu
"Iya" Jawab Indah singkat
Setelah mematikan televisi Indah melihat bahwa sang adik duduk di sebelah nya, terbesit dalam fikiran nya bahwa ia harus menanyakan tentang Oniel ke adiknya itu, barang kali ia tahu kan, Ella udah pernah ketemu Oniel dalam acara keluarga
"Lla" Panggil Indah
Merasa di panggil Ella pun menoleh ke arah sumber suara dan menaikkan salah satu alisnya
"Kamu, kenal Oniel kan?" Tanya Indah
***
"Tadi ngobrol apa aja sama Ariel, Niel?" Tanya Gita yang sekarang sedang berada di kamar Oniel, berniat untuk menginap katanya
Mendengar pertanyaan dari Gita, Oniel pun menghela nafas panjang dan berdecak pelan
"Dia ngebahas keluarga" Ucap Oniel
"Hah? kok keluarga si?" Tanya Gita tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya
"Iya, dia ngebahas tentang keluarga gue dan Indah yang ternyata ada hubungan darah, lebih tepatnya, Ella" Ucap Oniel dan setelah itu ia melirik ke arah Gita
"Ohh" Ucap Gita dan membulatkan mulut nya, seolah ia tak terkejut dengan penjelasan Oniel
"Kok lo ga kaget si Git? padahal gue sama Indah itu satu keluarga, walaupun tiri" Tanya Oniel heran karena temannya itu tak menunjukkan bahwa ia terkejut dengan penjelasan Oniel
"Gue udah tau kalau Ella itu adik Indah" Ucap Gita singkat
"Tau dari?" Tanya Oniel dan mengerutksn kening nya
"Tau dari Indah sendiri" Ujar Gita
***
"Del" Ucap Zee memanggil Adel yang ada di sebelahnya yang sedang sibuk bermain game
"Apaan?" Tanya Adel walaupun fokus nya masih ke arah game yang ia mainkan
"Siang temuin Ella yuk" Ajak Zee dan ucapannya barusan membuat Adel reflek melempar gawai nya dan menghadap kearah Zee dengan muka yang shock ( sisanya shik shak shok )
Zee yang merasa Adel mencengkram bahu nya itu dengan kesal ia menepis tangan Adel yang sedari tadi memegang bahu nya, "Apaan sih?" Tanya Zee kesal
"Ck, lo serius?" Tanya Adel, dan Zee menjawab dengan deheman
"Kalau Gita tahu gimana? dia kan bilang kita jangan gegabah, Zee" Ucap Adel memperingati Zee
"Gapapa, tenang aja" Ucap Zee dengan mengacungkan jempol nya. Namun, bukan membuat Adel merasa tenang dengan ucapannya justru malah membuat Adel merasa was was dan takut akan diamuk Gita
***
"Jess bantuin gue ngerjain yang ini si, gue ga ngerti" Keluh Olla
"Sini gue bantu, mana yang lo ga ngerti" Tanya Jessi dan mengambil buku yang dipegang Olla
Astaga, sepertinya saat ini sudah banyak sekali kupu kupu yang ada di perut Olla, pipi nya bersemu merah mendengar ucapan Jessi dan membuat nya menjadi salah tingkah
"Yang mana si lla yang ga ngerti?" Tanya Jessi sekali lagi dan menatap Olla
Jessi termasuk gadis yang terbilang pintar di Fakultas nya itu, hampir setara dengan Oniel, Jessi juga satu fakultas dengan mereka makanya ia bisa membantu Olla mengerjakan tugas nya
"Yang ini" Ucap Olla dengan menunjukkan jari telunjuk nya kearah soal yang tak ia mengerti
"Ohh ini mah gampang lla" Ucap Jessi dengan semangat
"Nih gini caranya" Ucap Jessi mengerti dengan materi yang diberikan Olla, lalu ia pun menjelaskan semuanya serta memberi jawabannya juga
Olla yang sedari tadi salah tingkah itu pun hanya bisa manggut manggut menjelaskan penjelasan Jessi
"Jess kamu lah belahan jiwaku" Ucap Olla di dalam hati sembari menatap lekat wajah Jessi dari samping
***
"Spadaaa" Teriak Zee dari luar rumah memanggil orang yang ada di dalam rumah tersebut
Bersamaan dengan Adel yang sedari tadi ga tenang, perasaan gelisah menyelimuti dirinya, ia sedari tadi tak berhenti merutuki cara Zee yang terbilang cukup gegabah itu
"Zee, pulang aja yuk. Jangan gegabah" Ucap Adel panik
"Gapap-" Ucapan Zee terpotong tat kala mereka mendengar ucapan orang dari dalam rumah. Sial, Adel sudah tak tahu lagi apa yang harus ia lakukan saat ini
"Iya siapa!" Seru seseorang dari dalam rumah
"Tuh! suara Ella, Del" Ucap Zee senang, berbanding terbalik dengan Adel yang sudah gelisah sedari tadi memikirkan nasibnya kedepan nanti gimana, ia hanya takut akan di sidang sama Gita
"Eh, kalian" Ucap Ella dengan senyum khas nya
"Iya lla, hehe" Ucap Zee dengan cengiran dan kekehan di akhir kalimat nya, Adel cuma tersenyum kearah Ella
"Zee pulang aja ayok" Bisik Adel dan langsung dibalas dengan tatapan tajam dari Zee
"Ada apa ya ka? kalau kesini nya sama ka Kathrin boleh masuk, tapi kalau berdua doang diluar aja ya" Ucap Ella dengan cengiran nya dan sedari tadi celingak celinguk mencari keberadaan Kathrina
Perlahan senyum Zee dan Adel pun luntur, mereka berfikir bahwa. Apakah Ella suka sama Kathrin? tapi kan Kathrin pacar Gita
"Gaada Kathrin lla, kita berdua doang" Ucap Adel
"Yahh, yaudah deh. Kalau gitu, kalian kesini mau ngapain?" Tanya Ella
"Mau nanya" Jawab Zee
"Nanya apa?" Tanya Ella, lagi
"Eh tapi sebelumnya ada Indah ga?" Tanya Adel was was
"Ka Indah tadi baru aja keluar lagi ke toko buku katanya" Jawab Ella, Zee dan Adel pun hanya merespon dengan membulatkan mulutnya
"Jadi, mau nanya apa nih ka?" Tanya Ella
"Gini lla, kamu... pernah ketemu sama Oniel kan?" Tanya Zee
***
Hallooo, author kembaliii, hehehe maaf ya update nya lama banget, soalnya lagi ujian jadi author off dulu update nya, tapi ini udah author up kok, gimana seru gaa???
Jangan lupa vote, komen, dan follow akun ini yaa. Terimakasihhh 🤍🤍🤍
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Oniel
RomanceOniel, sosok yang hanya memikirkan bagaimana ia kedepannya, masa depan, dan cita cita, ia tidak pernah terfikir untuk memasuki dunia percintaan lagi akibat trauma nya di masa lalu. Namun, ada gadis yang berhasil membuat hatinya terpikat, ia semakin...